Search

Khotbah-Khotbah

Pokok 4: Menyelesaikan Dosa Sehari-hari

[4-1] Injil Pendamaian yang Berlimpah (Yohanes 13:1-17)

Injil Pendamaian yang Berlimpah
(Yohanes 13:1-17)
“Sekarang, sebelum Hari Raya Paskah(Paskah Yahudi), Yesus mengetahui bahwa saat-Nya telah tiba bahwa Dia akan pergi dari dunia ini kepada Bapa, setelah mengasihi milik-Nya yang ada di dunia, Dia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya. Dan perjamuan makan malam diakhiri, Iblis telah menanamkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Yesus, Yesus, mengetahui bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya, dan bahwa Dia telah datang dari God dan akan kembali kepada God, bangkit dari makan malam dan menanggalkan pakaian-Nya, mengambil handuk dan mengikatkan di pinggang-Nya. Setelah itu, Dia menuangkan air ke dalam baskom dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, dan mengelapnya dengan handuk yang terikat pada pinggang-Nya itu. Kemudian Dia datang kepada Simon Petrus. Dan Petrus berkata kepada-Nya, ‘Lord(Tuhan), apakah Engkau hendak membasuh kakiku?’ Yesus menjawab dan berkata kepadanya, ‘Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.’ Petrus berkata kepada-Nya, ‘Engkau tidak akan pernah membasuh kakiku!’ Yesus menjawabnya, ‘Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.’ Simon Petrus berkata kepada-Nya, ‘Lord(Tuhan), bukan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!’ Yesus berkata kepadanya, ‘Barangsiapa dimandikan, ia hanya perlu membasuh kakinya, tetapi ia bersih seluruhnya, dan kamu sudah bersih, tetapi tidak semuanya.’ Karena Dia tahu siapa yang akan menyerahkan Dia; karena itu Dia berkata, ‘Tidak semua kamu bersih.’ Jadi setelah Dia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya, dan duduk kembali, lalu Ia berkata kepada mereka, ‘Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Lord(Tuhan), dan kamu benar, karena memang demikianlah Aku. Jadi jikalau Aku, Lord(Tuhan) dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu. Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidak lebih besar dari pada tuannya; seorang yang diutus juga tidak lebih besar dari dia yang mengutusnya. Jika kamu mengetahui hal-hal ini, kamu akan diberkati jika kamu melakukannya.’”
 
 
Mengapa Yesus membasuh kaki Petrus sehari sebelum hari raya Paskah(Paskah Yahudi)? Sambil membasuh kakinya, Yesus berkata, “Engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.” Simon Petrus adalah yang terbaik dari murid-murid Yesus. Dia percaya bahwa Yesus adalah Anak God dan bersaksi bahwa Yesus adalah Kristus. Dan ketika Yesus membasuh kakinya, tentu ada alasan untuk melakukan hal itu. Ketika Petrus mengakui kepercayaannya bahwa Yesus adalah Kristus, itu berarti ia percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat yang akan menyelamatkannya dari segala dosanya.
 
Mengapa Yesus membasuh kaki para murid sebelum Dia disalib?
Karena Dia ingin murid-murid-Nya memahami keselamatan yang sempurna.
 
Mengapa Dia membasuh kaki Petrus? Yesus tahu bahwa Petrus akan segera menyangkal Dia tiga kali dan bahwa dia akan melakukan banyak dosa di masa depan.
Jika, setelah Yesus naik ke surga, Petrus memiliki dosa yang tersisa di dalam hatinya, dia tidak akan bisa dipersatukan dengan Yesus. Tetapi Yesus mengetahui semua kelemahan murid-murid-Nya, dan Ia tidak ingin dosa-dosa mereka terjadi di antara Dia dan murid-murid-Nya. Oleh karena itu, Dia perlu mengajarkan kepada mereka bahwa semua kejahatan mereka sudah dibasuh habis. Itulah alasan Dia membasuh kaki murid-murid-Nya. Yesus, sebelum Dia mati dan meninggalkan mereka, memastikan bahwa mereka memahami Injil baptisan-Nya dan juga pengampunan penuh atas semua dosa seumur hidup mereka(dosa telah lenyap sepenuhnya).
Yohanes 13 berbicara tentang keselamatan yang sempurna yang telah digenapi oleh Yesus bagi para murid-Nya. Sementara membasuh kaki mereka, Yesus mengatakan kepada mereka tentang hikmat Injil baptisan-Nya yang melaluinya semua manusia bisa dibasuh dari segala pelanggaran mereka.
“Janganlah tertipu oleh iblis di masa depan. Aku telah menanggung semua dosamu dengan baptisan-Ku di Sungai Yordan dan Aku akan menanggung penghakiman atas dosa-dosamu di atas kayu salib. Kemudian Aku akan dibangkitkan dari kematian dan menggenapi keselamatan dengan dilahirkan kembali bagi kalian semua. Untuk mengajarkan kepada kalian bahwa Saya sudah membasuh habis dosa-dosa kalian di masa depan, untuk mengajarkan kepada kalian Injil asli pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), Saya membasuh kaki kalian sebelum Saya disalibkan. Inilah rahasia Injil tentang dilahirkan kembali. Kalian semua harus percaya demikian.”
Kita semua harus mengerti alasan mengapa Yesus membasuh kaki murid-murid dan mengerti mengapa Ia berkata, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.” Hanya dengan demikian kita dapat percaya kepada Injil tentang dilahirkan kembali, dan dilahirkan kembali oleh diri kita sendiri.
 
 
Dia Berkata dalam Yohanes 13
 
Apakah pelanggaran itu?
Itu adalah dosa yang kita lakukan setiap hari karena kita lemah.
 
Sebelum Dia mati di kayu salib, Yesus merayakan Paskah(Paskah Yahudi) bersama para murid-Nya dan meyakinkan mereka tentang Injil pengampunan dosa-dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) mereka dengan membasuh kaki mereka dengan tangan-Nya sendiri.
‘Yesus, mengetahui bahwa Bapa telah menyerahkan segala sesuatu ke dalam tangan-Nya, dan bahwa Dia telah datang dari God dan akan kembali kepada God, bangkit dari makan malam dan menanggalkan pakaian-Nya, mengambil handuk dan mengikatkan di pinggang-Nya. Setelah itu, Dia menuangkan air ke dalam baskom dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya, dan mengelapnya dengan handuk yang terikat pada pinggang-Nya itu. Kemudian Dia datang kepada Simon Petrus. Dan Petrus berkata kepada-Nya, “Lord(Tuhan), apakah Engkau hendak membasuh kakiku?” Yesus menjawab dan berkata kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini”’ (Yohanes 13:3-7).
Dia mengajarkan kepada murid-murid-Nya Injil baptisan dan pendamaian dosa melalui air baptisan-Nya.
Pada saat itu, karena kesetiaannya kepada Yesus, Petrus tidak dapat memahami alasan mengapa Yesus membasuh kakinya. Setelah Yesus berbicara kepadanya, cara dia percaya kepada Yesus telah berubah. Yesus ingin mengajarkan kepadanya tentang pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), tentang Injil air baptisan-Nya.
Dia khawatir Petrus tidak dapat datang kepada-Nya karena semua dosa-dosanya di masa depan, terutama dosa dagingnya di masa depan. Yesus membasuh kaki mereka agar iblis tidak dapat menghilangkan iman murid-murid-Nya. Belakangan, Petrus mengerti alasannya.
Yesus mempersiapkan jalan supaya siapa saja yang percaya kepada air baptisan-Nya, dan darah-Nya bisa ditebus dari dosa-dosanya selamanya.
Dalam Yohanes 13, kata-kata yang Dia ucapkan saat membasuh kaki murid-murid-Nya dicatat. Itu adalah kata-kata yang sangat penting yang hanya bisa dimengerti oleh orang-orang yang dilahirkan kembali.
Alasan Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebelum hari raya Paskah(Paskah Yahudi) adalah untuk membantu mereka menyadari bahwa Dia telah menghapuskan segala dosa seumur hidup mereka. Yesus berkata, “Mengapa Aku membasuh kakimu, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya sesudah ini.” Kata-kata kepada Petrus ini mengandung kebenaran dilahirkan kembali.
Kita semua harus tahu dan percaya kepada Baptisan Yesus, yang telah menghapuskan semua dosa kita. Pembaptisan Yesus di Sungai Yordan adalah Injil ‘berpindahnya’ semua dosa, dengan penumpangan tangan. Kita semua harus percaya pada perkataan Yesus. Dia menanggung semua dosa dunia melalui baptisan-Nya dan mencapai pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dengan dihakimi dan disalibkan. Yesus dibaptis untuk menghapuskan segala dosa manusia.
 
 

Pengampunan Segala Pelanggaran Seumur Hidup Kita(Dosa Telah Lenyap Sepenuhnya) Terpenuhi dengan Baptisan dan Darah Yesus

 
Apakah ‘jerat’ iblis terhadap orang benar?
Iblis mencoba menipu orang benar untuk membuat mereka menjadi orang berdosa lagi.
 
Yesus tahu betul bahwa setelah Dia disalib, dibangkitkan, dan naik ke surga, iblis dan para penyebar iman palsu akan datang dan mencoba menipu para murid. Kita dapat melihat dari kesaksian Petrus, “Engkaulah Kristus, Anak God yang hidup,” bahwa dia percaya kepada Yesus. Namun tetap saja, Yesus ingin mengingatkan Petrus sekali lagi untuk selalu mengingat Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Injil itu adalah Pembaptisan Yesus, yang melaluinya Dia menghapus semua dosa dunia. Dia ingin mengajarkannya sekali lagi kepada Petrus dan para murid serta kepada kita, mereka yang akan datang kemudian. “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.”
Setiap kali murid-murid Yesus berbuat dosa, iblis akan menggoda dan mengutuk mereka, dengan berkata, “Lihat! Jika Anda masih berbuat dosa, bagaimana Anda bisa mengatakan bahwa Anda tanpa dosa? Kamu belum diselamatkan. Kamu hanyalah orang berdosa.” Untuk mencegah hal itu, Yesus mengatakan kepada mereka bahwa iman mereka kepada Baptisan Yesus telah menghapuskan semua dosa-dosa mereka seumur hidup ― di masa lalu, sekarang, dan yang akan datang.
“Anda semua tahu bahwa saya telah dibaptis! Alasan saya dibaptis di sungai Yordan adalah untuk menghapuskan segala dosa seumur hidup Anda, dan juga dosa asal umat manusia. Apakah sekarang Anda dapat memahami mengapa saya dibaptis, mengapa saya harus disalib dan mati di Kayu Salib?” Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya untuk menunjukkan kepada mereka bahwa Dia telah menanggung semua dosa harian mereka melalui baptisan-Nya dan bahwa Dia akan menanggung penghakiman bagi mereka di kayu salib.
Sekarang, Anda dan saya telah ditebus dari segala dosa kita oleh kepercayaan kita kepada Injil baptisan dan darah Yesus, yang merupakan pengampunan dari segala dosa kita(dosa telah lenyap sepenuhnya). Yesus dibaptis dan disalibkan untuk kita. Dia sudah menghapus segala dosa kita dengan baptisan dan darah-Nya. Siapa pun yang mengetahui dan percaya kepada Injil pendamaian dosa, siapa pun yang percaya kepada kebenaran, ditebus dari segala dosanya.
Lalu apa yang harus dilakukan setelah diselamatkan? Seseorang harus mengakui dosa-dosanya setiap hari dan percaya kepada keselamatan baptisan dan darah Yesus, Injil pendamaian dosa segala dosa. Kita harus memasukkan ke dalam hatinya sendiri Injil bahwa Yesus menanggung semua dosa dengan baptisan dan darah-Nya.
Hanya karena Anda berbuat dosa lagi, apakah Anda akan menjadi orang berdosa lagi? Tidak. Mengetahui bahwa Yesus telah menanggung semua dosa kita, bagaimana mungkin kita menjadi orang berdosa lagi? Baptisan Yesus dan darah-Nya di Kayu Salib adalah Injil pendamaian segala dosa kita. Siapa saja yang percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) yang asli ini dilahirkan kembali sebagai ‘orang benar’.
 
 

Orang Benar Tidak Akan Pernah Menjadi Orang Berdosa Lagi

 
Mengapa orang benar tidak akan pernah menjadi orang berdosa lagi?
Karena Yesus sudah menebus semua dosa hidup mereka.
 
Jika Anda percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), air dan Roh, tetapi masih merasa bahwa Anda adalah orang berdosa karena pelanggaran sehari-hari Anda, maka Anda harus pergi ke Yordan di mana Yesus dibaptis untuk menghapuskan semua dosa Anda. Jika Anda menjadi orang berdosa lagi setelah menerima pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), apakah Yesus harus dibaptis lagi? Anda harus memiliki iman kepada pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) Anda di dalam Injil baptisan Yesus. Anda harus ingat bahwa Yesus menanggung segala dosa Anda sekali untuk selamanya melalui baptisan-Nya. Anda harus memiliki iman yang teguh kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat Anda.
Percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat berarti Anda percaya kepada baptisan Yesus, yang menghapuskan semua dosa-dosa Anda seumur hidup. Jika Anda benar-benar percaya pada baptisan, salib, kematian, dan kebangkitan Yesus, Anda tidak akan pernah menjadi orang berdosa lagi, apa pun dosa yang telah Anda lakukan. Anda telah ditebus dari segala dosa sepanjang hidup Anda melalui iman Anda.
Yesus Kristus membasuh segala dosa masa depan juga, bahkan dosa-dosa yang kita lakukan karena kelemahan kita sendiri. Dan karena Yesus harus menekankan pentingnya baptisan-Nya, Dia membasuh kaki murid-murid-Nya dengan air untuk melambangkan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), baptisan-Nya. Yesus Kristus dibaptis, disalibkan, dibangkitkan, dan naik ke surga untuk menggenapi janji God mengenai penebusan yang melimpah atas segala dosa dunia dan untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Sebagai hasilnya, murid-murid-Nya bisa memberitakan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), Baptisan Yesus, kayu Salib, dan kebangkitan, sampai akhir kehidupan mereka.
 
 
Kelemahan Daging Petrus
 
Mengapa Petrus menyangkal Yesus?
Karena dia lemah
 
Alkitab memberitahu kita bahwa ketika Petrus dikonfrontasi oleh hamba-hamba Imam Besar Kayafas dan dituduh sebagai salah satu pengikut Yesus, dia menyangkalnya dua kali, dengan mengatakan, “Aku tidak mengenal Orang itu!” Kemudian dia mengutuk dan bersumpah untuk ketiga kalinya.
Mari kita baca bagiannya di sini. Dari Matius 26:69, ‘Pada waktu itu Petrus sedang duduk di luar di halaman. Dan seorang hamba perempuan datang kepadanya, berkata, “Engkau juga bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu.” Tetapi ia menyangkalnya di hadapan mereka semua, dan berkata, “Aku tidak tahu apa yang kamu katakan.” Dan ketika ia keluar ke pintu gerbang, seorang gadis lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ, “Orang ini juga bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu.” Tetapi sekali lagi dia menyangkal dengan sumpah, “Aku tidak mengenal Orang itu!” Dan tidak lama kemudian orang-orang yang berdiri di dekatnya datang dan berkata kepada Petrus, “Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, karena perkataanmu mengkhianati engkau.” Kemudian ia mulai mengutuk dan bersumpah, berkata, “Aku tidak mengenal Orang itu!” Seketika itu juga seekor ayam jantan berkokok. Dan Petrus teringat akan perkataan Yesus yang telah berkata kepadanya, “Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” Jadi dia keluar dan menangis dengan sedihnya’ (Matius 26:69-75).
Petrus sangat percaya kepada Yesus dan mengikuti Dia dengan setia. Dia percaya bahwa Yesus adalah Lord(Tuhan) dan Juruselamatnya, ‘Sang Nabi’. Tetapi ketika Yesus dibawa ke istana Kayafas, ketika menjadi berbahaya untuk dikaitkan dengan Yesus, ia menyangkal dan mengutuk-Nya.
Petrus tidak tahu bahwa dia akan menyangkal Yesus. Namun Yesus tahu bahwa dia akan melakukannya. Yesus mengetahui kelemahan Petrus secara menyeluruh. Oleh karena itu, Yesus membasuh kaki Petrus dan mengajarkan Injil keselamatan kepadanya seperti yang tertulis dalam Yohanes 13, “Engkau akan berbuat dosa di kemudian hari, tetapi Aku sudah membasuh segala dosa masa depanmu.”
Petrus memang menyangkal Yesus ketika hidupnya dalam bahaya, tetapi kelemahan dagingnya yang membuatnya melakukan hal ini. Oleh karena itu, untuk mengajarkan kepada murid-murid-Nya bahwa Dia telah menyelamatkan mereka dari segala kejahatan mereka di masa depan, Yesus membasuh kaki mereka terlebih dahulu.
“Aku juga telah menyelamatkanmu dari semua dosa-dosamu di masa depan. Aku harus disalibkan karena Aku telah dibaptis dan menanggung semua dosamu, dan Aku akan melunasi semuanya untuk menjadi Juruselamat yang sejati bagi kamu semua. Aku adalah God-mu, Penyelamatmu. Aku akan membayar lunas segala dosamu, dan Aku akan menjadi Gembalamu melalui baptisan dan darah-Ku. Akulah Gembala keselamatanmu.”
Untuk menanamkan kebenaran ini dengan kuat dalam hati mereka, Yesus membasuh kaki mereka sebelum hari raya Paskah(Paskah Yahudi). Inilah kebenaran Injil.
Karena daging kita lemah bahkan setelah dilahirkan kembali, kita akan berbuat dosa lagi. Tentu saja, kita tidak seharusnya berdosa, tetapi sama seperti Petrus menghadapi masalah berat karena dosa yang tidak disengaja, kita juga bisa berdosa tanpa benar-benar bermaksud melakukannya. Karena kita hidup dalam daging, kita dibawa menuju kebinasaan oleh dosa-dosa kita. Daging akan berdosa selama kita hidup di dunia duniawi ini, tetapi Yesus menghapuskan semua dosa itu dengan baptisan dan darah-Nya di kayu salib.
Kita tidak menyangkal bahwa Yesus adalah Juruselamat kita, tetapi ketika kita hidup di dalam daging, kita terus melakukan dosa-dosa yang bertentangan dengan kehendak God. Itu karena kita dilahirkan dari daging.
Tetapi Yesus tahu betul bahwa kita adalah orang-orang berdosa di dalam daging. Yesus menjadi Juruselamat kita dengan melunasi segala dosa kita dengan baptisan dan darah-Nya. Dia telah membebaskan kita dari segala dosa melalui percaya kepada keselamatan dan kebangkitan-Nya.
Keempat Injil dimulai dengan baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis. Tujuan hidup manusia-Nya adalah untuk menggenapi Injil dilahirkan kembali, Injil keselamatan.
 
Kita berbuat dosa di dalam daging sampai kapan?
Kita berdosa sepanjang hidup kita sampai hari kita mati.
 
Ketika Petrus menyangkal-Nya tidak hanya sekali, atau dua kali, tetapi tiga kali sebelum ayam berkokok, berapa banyak yang harus menghancurkan hatinya? Seberapa malukah dia merasa? Ia telah bersumpah di hadapan Yesus bahwa ia tidak akan pernah mengkhianati-Nya. Ia berdosa karena kelemahan dagingnya, namun betapa sengsaranya perasaannya ketika dia menyerah pada kelemahannya dan menyangkal Yesus bukan hanya sekali, melainkan tiga kali? Betapa malunya dia ketika ia menatap Yesus sekali lagi?
Namun Yesus mengetahui semua hal ini dan lebih banyak lagi. Oleh karena itu, Dia berkata, “Aku tahu kamu akan berbuat dosa lagi. Tetapi Aku sudah menghapus semua dosa itu dengan baptisan-Ku, agar dosa-dosamu tidak membuatmu tersandung dan membuatmu kembali menjadi orang berdosa, dan jangan sampai kamu merasa mustahil untuk kembali kepada-Ku. Aku telah menjadi Juruselamat yang sempurna bagimu dengan dibaptis dan dihakimi untuk semua dosa. Aku telah menjadi God-mu, Gembalamu. Percayalah kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) kamu. Aku akan tetap mencintaimu meskipun kamu melakukan dosa daging. Aku sudah membasuh semua dosamu. Injil pengampunan segala dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) kamu bersifat selama-lamanya. Cintaku padamu juga selamanya.”
Yesus berkata kepada Petrus dan para murid, “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Alasan Dia berbicara tentang Injil ini dalam Yohanes 13 adalah karena penting bagi manusia untuk dilahirkan kembali dari air dan Roh. Apakah Anda percaya akan hal ini?
Dalam ayat 9-10, ‘Simon Petrus berkata kepada-Nya, “Lord(Tuhan), bukan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Yesus berkata kepadanya, “Barangsiapa dimandikan, ia hanya perlu membasuh kakinya, tetapi ia bersih seluruhnya.”’
Teman-teman yang terkasih, apakah Anda akan melakukan dosa-dosa ‘daging’ di masa depan, atau tidak? Anda pasti akan melakukannya. Tetapi Yesus berkata bahwa Dia sudah membasuh bahkan dosa-dosa di masa depan, semua kejahatan daging kita dengan baptisan dan darah-Nya dan Dia dengan jelas mengatakan kepada murid-murid-Nya firman kebenaran, Injil Pendamaian sebelum Dia disalibkan.
Karena kita hidup dalam daging dengan segala kelemahan kita, kita tidak bisa tidak berbuat dosa. Yesus menghapuskan segala dosa dunia dengan baptisan-Nya. Dia tidak hanya membasuh kepala dan tubuh kita, tetapi Dia juga membasuh kaki kita, semua dosa-dosa kita di masa depan. Ini adalah Injil tentang dilahirkan kembali, tentang Pembaptisan Yesus.
Setelah Yesus dibaptis, Yohanes Pembaptis bersaksi, “Lihatlah! Anak Domba God yang menghapus dosa dunia!” (Yohanes 1:29) Kita harus percaya bahwa semua dosa dunia telah dibasuh dengan diserahkan kepada Yesus ketika Dia dibaptis.
Sementara hidup di dunia ini, manusia tidak bisa tidak berbuat dosa. Kita harus menerima itu sebagai fakta pamungkas. Setiap kali kelemahan daging kita muncul ke permukaan, kita harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa Yesus telah membasuh semua dosa kita dan semua dosa dunia melalui Injil baptisan dan membayarnya dengan darah-Nya. Kita harus mengucap syukur kepada-Nya dari lubuk hati yang paling dalam. Marilah kita mengakui dengan iman bahwa Yesus adalah Juruselamat dan God kita. Puji Lord(Tuhan).
Semua orang di dunia ini berdosa dengan daging. Manusia mati karena dosa-dosa daging seumur hidupnya. Manusia terus-menerus berbuat dosa dengan dagingnya.
 
 
Pikiran Jahat di dalam Hati Manusia
 
Apa yang menajiskan seseorang?
Berbagai macam dosa dan pikiran jahat
 
Yesus berkata dalam Matius 15:19-20. “Karena dari dalam hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, kesaksian palsu, hujat. Ini adalah hal-hal yang menajiskan seseorang, tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan seseorang.” Karena berbagai macam dosa di dalam hati seseorang menajiskan mereka, maka mereka menjadi najis.
 
 
Seseorang Harus Mengenali Sifat Jahatnya Sendiri
 
Apa yang ada di hati setiap orang?
Dua belas jenis dosa (Markus 7:21-23)
 
Kita harus bisa mengatakan, “Kedua belas jenis dosa itu ada di dalam hati manusia. Saya memiliki semuanya di hati saya. Saya memiliki dua belas jenis dosa di dalam diri saya yang tertulis di dalam Alkitab.” Sebelum kita dilahirkan kembali dari air dan Roh, kita harus mengakui dosa-dosa di dalam hati kita. Kita harus mengakui bahwa kita adalah orang berdosa di hadapan God. Namun kita tidak sering melakukan hal itu. Kebanyakan dari kita membuat alasan atas dosa-dosa kita, dengan mengatakan, “Saya belum pernah memiliki pemikiran seperti itu di dalam hati saya, saya hanya tersesat sesaat.”
Namun apa yang Yesus katakan tentang manusia? Beliau dengan jelas menyatakan bahwa apa yang keluar dari hati seseorang ‘menajiskannya’. Dia memberi tahu kami bahwa orang-orang mempunyai pikiran jahat di dalam diri mereka. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu baik atau jahat? Tahukah Anda bahwa setiap orang memiliki pikiran jahat? Ya, pikiran semua orang jahat.
Dahulu kala gedung Sampoong Department Store di Seoul tiba-tiba runtuh. Keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai sangat menderita. Tetapi banyak orang yang pergi ke sana untuk menikmati tontonan tragis tersebut.
Beberapa orang berpikir, ‘Berapa banyak yang meninggal? 200? Tidak, itu angka yang terlalu rendah. 300? Agaknya? Yah, itu akan jauh lebih menarik dan spektakuler jika jumlah orang mati setidaknya seribu.’ Hati orang bisa jadi sama jahatnya dengan itu. Kami harus menerimanya. Betapa tidak sopannya hal itu terhadap orang mati! Betapa buruknya hal ini bagi keluarga-keluarga! Beberapa di antaranya mengalami kehancuran finansial.
Secara jelas, sebagian penonton tidak terlalu bersimpati. ‘Akan jauh lebih menarik jika lebih banyak lagi yang mati! Sungguh sebuah tontonan! Bagaimana jika hal yang sama terjadi di stadion lapangan bisbol yang penuh sesak dengan orang? Ribuan orang akan terkubur di bawah reruntuhan, bukan? Oh ya! Pasti akan jauh lebih menarik daripada ini!’ Mungkin ada yang punya pemikiran seperti ini.
Dan kita semua tahu betapa jahatnya orang kadang-kadang. Tentu saja, mereka tidak akan pernah mengucapkan pikiran jahat seperti itu dengan lantang. Mereka mungkin mendecakkan lidah dan mengungkapkan simpati mereka, namun diam-diam, di dalam hati, mereka rindu hal itu menjadi lebih spektakuler. Mereka ingin melihat tragedi mengerikan di mana ribuan orang terbunuh selama itu tidak bertentangan dengan kepentingan mereka. Begitulah cara hati manusia bekerja. Kebanyakan dari kita seperti ini sebelum dilahirkan kembali.
 
 
Pembunuhan di Hati Setiap Orang
 
Mengapa kita berdosa?
Karena kita mempunyai pikiran jahat di dalam hati kita.
 
God mengatakan kepada kita bahwa ada pembunuhan di dalam hati setiap orang. Tetapi banyak yang akan menyangkalnya. “Bagaimana bisa Engkau mengatakan hal itu? Saya tidak punya pikiran tentang pembunuhan di hati saya! Bagaimana mungkin Anda berpikir seperti itu!” Mereka tidak akan pernah mengakui bahwa ada pembunuhan di dalam hati mereka. Mereka pikir pembunuh berasal dari jenis yang berbeda.
“Pembunuh berantai yang ada di berita tempo hari, gerombolan yang membunuh dan membakar orang-orang di ruang bawah tanah mereka, mereka adalah orang-orang yang memiliki pembunuhan di dalam hati mereka! Mereka dari jenis yang berbeda. Saya tidak akan pernah bisa seperti mereka! Mereka adalah penjahat! Pembunuh!” Mereka menjadi marah dan berteriak, “Mereka yang lahir dari benih jahat harus dilenyapkan dari muka bumi ini! Mereka semua harus dihukum mati!”
Namun sayangnya, pemikiran tentang pembunuhan ada di dalam hati orang-orang yang marah tersebut serta di dalam hati para pembunuh berantai dan pembunuh. God memberitahu kita bahwa di dalam hati semua orang, ada pembunuhan. Kita harus menerima firman God, yang melihat menembus kita. Kita harus mengakui, “Saya adalah orang berdosa dengan pembunuhan di dalam hati saya.”
Ya, God memberi tahu kita bahwa ada pikiran jahat, termasuk pembunuhan, di dalam hati semua orang. Marilah kita menerima firman God. Ketika generasi manusia menjadi semakin jahat, segala macam alat pelindung diri menjadi alat untuk membunuh. Ini adalah hasil dari pembunuhan di dalam hati kita. Anda bisa membunuh karena marah, atau takut. Saya tidak mengatakan bahwa setiap orang dari kita benar-benar akan membunuh orang lain, tetapi bahwa kita memiliki pemikiran tentang hal itu di dalam hati kita.
Karena manusia dilahirkan dengan pikiran jahat, kita semua mempunyai pikiran jahat di dalam hati kita. Beberapa memang akhirnya membunuh, bukan karena mereka terlahir sebagai pembunuh, tetapi karena kita semua mampu menjadi pembunuh. God memberi tahu kita bahwa kita memiliki pikiran jahat dan pembunuhan di dalam hati kita. Ini yang sebenarnya. Tak satu pun dari kita yang terkecuali terhadap kebenaran ini.
Oleh karena itu, jalan yang benar untuk kita ambil adalah menerima firman God dan menaatinya. Kita berdosa di dunia ini karena kita mempunyai pikiran jahat di dalam hati kita.
 
 
Perzinahan dalam Hati Kita
 
God berkata bahwa ada perzinahan di hati setiap orang. Apakah Anda setuju? Apakah Anda mengakui bahwa Anda memiliki perzinahan di dalam hati Anda? Ya, ada perzinahan di hati setiap orang.
Itulah sebabnya prostitusi dan pelanggaran seksual lainnya tumbuh subur di masyarakat kita. Ini adalah salah satu cara paling pasti untuk menghasilkan uang di setiap periode dalam sejarah. Bisnis lain mungkin menderita depresi ekonomi, tetapi bisnis keji ini tidak terlalu menderita karena ada perzinahan yang tinggal di hati semua orang.
 
 
Buah dari Orang Berdosa Adalah Dosa
 
Dengan apa manusia dibandingkan?
Pohon yang menghasilkan buah dosa
 
Sama seperti pohon apel menghasilkan apel, pohon pir menghasilkan buah pir, pohon kurma menghasilkan buah kurma, dan pohon kesemek menghasilkan buah kesemek, kita yang terlahir dengan 12 jenis dosa di dalam hati kita, menghasilkan buah dosa.
Yesus berkata bahwa apa yang keluar dari hati seseorang menajiskan mereka. Apa kamu setuju? Kita hanya bisa menyetujui perkataan Yesus dan berkata, “Ya, kami adalah keturunan orang berdosa, pelaku kejahatan. Ya, Engkau benar, Lord(Tuhan).” Ya, kita harus mengakui kejahatan kita. Kita harus mengakui kebenaran tentang diri kita sendiri di hadapan God.
Sama seperti Yesus Kristus menaati kehendak God, kita juga harus menerima firman God dan menaati-Nya. Ini adalah satu-satunya cara kita dapat diselamatkan dari segala dosa kita melalui air dan Roh. Ini adalah anugerah dari God.
Negara saya diberkati dengan empat musim yang indah. Dan seiring berjalannya musim, berbagai jenis pohon berbuah. Dengan cara yang sama, kedua belas dosa di dalam hati kita memegang kita dan terus-menerus menyeret kita ke dalam dosa. Hari ini, mungkin pembunuhan yang mencengkeram hati kita, besok mungkin perzinahan.
Kemudian keesokan harinya, pikiran jahat, lalu percabulan, pencurian, kesaksian palsu, dan seterusnya. Dan kita terus berbuat dosa sepanjang tahun, setiap bulan, setiap hari, setiap jam. Tidak satu hari pun berlalu tanpa kita melakukan semacam dosa. Kita terus bersumpah untuk menjauhi dosa, tetapi kita tidak bisa tidak berbuat dosa karena kita terlahir dengan cara ini.
Pernahkah Anda melihat pohon apel menolak untuk berbuah apel karena tidak mau? “Saya tidak ingin melahirkan apel!” Meskipun ia memutuskan untuk menolak berbuah, bagaimana mungkin ia tidak berbuah apel? Bunga-bunga akan tetap mekar di musim semi, apel akan tumbuh dan matang di musim panas, dan buahnya siap dipetik dan dimakan di musim gugur.
Itu adalah dispensasi alam, dan kehidupan orang berdosa juga harus mengikuti dispensasi alam. Orang-orang berdosa tidak bisa tidak menghasilkan buah-buah dosa.
 
 

‘Baptisan dan Salib Yesus’ Adalah Untuk Menebus Dosa-dosa Kita

 
Apa yang dimaksud dengan pendamaian?
Itu adalah pembayaran upah dosa dengan Baptisan Yesus (penumpangan tangan) dan darah-Nya di kayu Salib.
 
Mari kita membaca sebuah bagian dari Alkitab untuk menemukan bagaimana orang-orang berdosa, keturunan para pelaku kejahatan, bisa menebus dosa-dosa mereka di hadapan God dan menjalani kehidupan mereka dalam kebahagiaan. Ini adalah Injil tentang pendamaian dosa.
Dalam Imamat 4 dikatakan, “Jika seseorang dari orang biasa berbuat dosa secara tidak sengaja dengan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan salah satu perintah Lord(Tuhan) dalam hal apa pun yang seharusnya tidak dilakukan, dan bersalah, atau jika dosa yang dilakukannya itu diketahuinya, maka ia harus membawa sebagai persembahannya seekor anak kambing betina tanpa cacat, untuk dosa yang telah ia lakukan. Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban penghapus dosa dan menyembelih korbannya di tempat korban bakaran. Kemudian imam harus mengambil sedikit darahnya dengan jarinya, membubuhkannya pada tanduk-tanduk mezbah korban bakaran, dan menuangkan semua darah yang tersisa di dasar mezbah. Ia harus menghilangkan semua lemaknya, seperti lemak yang dihilangkan dari korban persembahan perdamaian; dan imam harus membakarnya di atas mezbah sebagai aroma yang menyenangkan bagi Lord(Tuhan). Jadi imam harus membuat pendamaian baginya, dan itu akan diampuni dia” (Imamat 4:27-31).
Pada masa Perjanjian Lama, bagaimana orang-orang menebus dosa-dosa mereka? Mereka meletakkan tangan mereka di atas kepala korban penghapus dosa dan menanggungkan dosa-dosa mereka ke atasnya.
Itu tertulis dalam Imamat. “Apabila salah seorang di antara kamu mempersembahkan persembahan kepada Lord(Tuhan), haruslah ia membawa persembahanmu dari ternak—yakni dari lembu sapi atau dari kambing domba. Jika persembahannya adalah korban bakaran ternak, biarlah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela; ia harus mempersembahkannya atas kehendak bebasnya sendiri di pintu Kemah Pertemuan di hadapan Lord(Tuhan). Kemudian ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, dan itu akan diterima atas namanya untuk membuat pendamaian baginya” (Imamat 1:2-4).
God meminta mereka menyiapkan korban penghapus dosa yang akan digunakan untuk menebus dosa-dosa Israel. Dan Dia menyuruh mereka untuk ‘menumpangkan tangan mereka’ di atas kepala korban penghapus dosa, untuk meneruskan dosa-dosa. Di pelataran Kemah Suci terdapat mezbah korban bakaran. Itu adalah sebuah kotak yang sedikit lebih besar dari meja mimbar dan memiliki tanduk di keempat sudutnya. Bangsa Israel menebus dosanya dengan menimpakan dosanya ke atas kepala korban penghapus dosa dan membakar dagingnya di atas mezbah korban bakaran.
God berkata dalam Imamat agar manusia melakukannya “Mempersembahkannya atas kehendak bebasnya sendiri di pintu Kemah Pertemuan di hadapan Lord(Tuhan).” Dosa-dosa mereka ditanggungkan kepada korban penghapus dosa ketika mereka meletakkan tangan mereka di atas kepalanya, dan kemudian orang-orang berdosa memotong leher korban untuk membunuhnya. Dan para imam membubuhkan darahnya pada tanduk-tanduk mezbah korban bakaran.
Setelah itu, tubuh persembahan dibersihkan dari organ-organ dalamnya, dan dagingnya dipotong-potong dan dibakar menjadi abu di atas mezbah korban bakaran. Kemudian aroma manis dari daging itu dipersembahkan kepada God untuk pendamaian mereka. Beginilah cara mereka menebus dosa-dosa harian mereka.
Kemudian ada pengorbanan penebusan untuk dosa-dosa tahunan mereka. Ini berbeda dengan korban pendamaian untuk dosa-dosa harian karena imam besar menumpangkan tangannya pada korban penghapus dosa atas nama seluruh bangsa Israel dan dia menyiramkan darahnya ke arah timur tutup pendamaian tujuh kali. Juga, penumpangan tangan di atas kepala kambing hidup dilakukan di hadapan umat Israel pada hari kesepuluh bulan ketujuh setiap tahun (Imamat 16:5-27).
 
Siapakah yang melambangkan korban penghapus dosa dalam Perjanjian Lama?
Yesus Kristus
 
Sekarang, mari kita cari tahu bagaimana sistem pengorbanan berubah dalam Perjanjian Baru dan bagaimana Hukum Taurat untuk selama-lamanya God yang kekal tetap konstan selama bertahun-tahun.
Mengapa Yesus harus mati di kayu Salib? Apa kesalahan yang dilakukan-Nya di dunia ini sehingga God membiarkan Anak-Nya mati di kayu Salib? Siapa yang memaksa Dia mati di kayu Salib? Ketika semua orang berdosa di dunia, yaitu kita semua, telah jatuh ke dalam dosa, Yesus datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita.
Dia dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan dan menanggung hukuman di kayu Salib atas segala dosa demi seluruh umat manusia. Cara Yesus dibaptis, cara Ia mencurahkan darahnya di kayu Salib sama seperti kurban pendamaian Perjanjian Lama, penumpangan tangan di atas korban penghapus dosa dan penumpahan darahnya.
Ini adalah cara yang telah dilakukan dalam Perjanjian Lama. Seorang pendosa meletakkan tangannya di atas korban penghapus dosa dan mengakui dosanya sambil berkata, “Lord(Tuhan), aku telah berdosa. Saya telah melakukan pembunuhan dan perzinahan.” Kemudian dosanya ditanggungkan kepada korban penghapus dosa.
Dan sama seperti orang berdosa yang memotong tenggorokan korban penghapus dosa dan mempersembahkannya di hadapan God, Yesus pun dipersembahkan dengan cara yang sama untuk menebus semua dosa kita. Yesus dibaptis dan berdarah di kayu salib untuk menyelamatkan kita dan menebus semua dosa kita melalui pengorbanan-Nya.
Faktanya, Yesus mati karena kita. Jika kita pikirkan, apa makna dari mempersembahkan hewan-hewan yang tidak bercela itu sebagai korban untuk semua dosa manusia? Apakah semua binatang itu tahu apa itu dosa? Hewan tidak mengenal dosa. Mereka tidak bisa menanggung dosa semua manusia.
Sebagaimana binatang-binatang itu sama sekali tidak bercela, demikian pula Yesus tidak berdosa. Dia adalah God yang Kudus, Anak God, dan Dia tidak pernah berbuat dosa. Jadi, Ia menanggung segala dosa kita melalui baptisan-Nya di sungai Yordan ketika Ia berumur 30 tahun.
Itu untuk menanggung segala dosa kita, dan Ia mati di kayu salib karena dosa-dosa yang ditanggung-Nya dari kita. Pelayanan-Nya untuk keselamatanlah yang membasuh segala dosa manusia. Hal ini tertulis dalam Matius 3.
 
 
Awal Mula Injil Pendamaian Dosa
 
Mengapa Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan?
Untuk menggenapi segala kebenaran
 
Sekarang, ada tertulis dalam Matius 3, ‘Kemudian Yesus datang dari Galilea ke Yohanes di sungai Yordan untuk dibaptis olehnya. Dan Yohanes mencoba mencegah-Nya, dengan berkata, “Aku yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?” Tetapi Yesus menjawab dan berkata kepadanya, “Izinkanlah hal itu sekarang, karena demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran”’ (Matius 3:13-15).
Kita harus tahu dan mengerti mengapa Yesus dibaptis ketika Ia berusia 30 tahun. Dia dibaptis untuk menebus dosa-dosa semua orang dan untuk menggenapi seluruh kebenaran God. Untuk menyelamatkan semua orang dari dosa-dosa mereka, Yesus Kristus, Dia yang tidak bercela, dibaptis sendiri oleh Yohanes Pembaptis.
Dengan demikian, Dia menghapus dosa dunia dan mempersembahkan diri-Nya untuk menebus dosa seluruh umat manusia. Untuk diselamatkan dari dosa, kita semua harus mengetahui kebenaran dan percaya kepada kebenaran. Terserah pada kita untuk percaya pada keselamatan-Nya dan diselamatkan.
Apa yang dimaksud dengan baptisan Yesus? Hal ini sama dengan penumpangan tangan dalam Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama, dosa orang ditanggungkan ke kepala korban penghapus dosa melalui penumpangan tangan. Demikian pula dalam Perjanjian Baru, Yesus menanggung segala dosa dunia dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban penghapus dosa dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
Yohanes Pembaptis adalah manusia terhebat di antara seluruh umat manusia, wakil umat manusia yang ditahbiskan oleh God. Sebagai wakil umat manusia, Imam Besar semuanya, ia meletakkan tangannya ke atas Yesus dan menanggungkan segala dosa dunia kepada-Nya. ‘Baptisan’ berarti, ‘meneruskan, dikuburkan, dan dibasuh.’
Tahukah Anda mengapa Yesus datang ke dunia ini dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis? Apakah Anda percaya kepada Yesus dengan mengetahui makna baptisan-Nya? Pembaptisan Yesus adalah untuk menanggung segala dosa kita, dosa-dosa yang kita, keturunan para pelaku kejahatan, lakukan dengan daging kita sepanjang hidup kita. Yesus dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis untuk penggenapan Injil pendamaian yang asli bagi segala dosa kita.
Dalam Matius 3:13-17, ada tertulis, ‘Kemudian,’ dan itu berarti saat Yesus dibaptis, saat segala dosa dunia ditanggungkan kepada-Nya.
‘Kemudian’ Yesus menanggung segala dosa umat manusia, mati di kayu Salib setelah tiga tahun, dan bangkit kembali setelah 3 hari. Untuk membasuh segala dosa dunia, Dia dibaptiskan satu kali untuk selamanya, mati di kayu Salib satu kali untuk selamanya, dan dibangkitkan dari kematian satu kali untuk selamanya. Bagi semua orang yang ingin ditebus dari dosa-dosa mereka(dosa telah dihapuskan) di hadapan God, Dia telah menyelamatkan mereka semua sekali untuk selamanya.
Mengapa Yesus harus dibaptis? Mengapa Dia harus memakai mahkota duri dan dihakimi di pengadilan Pilatus seperti penjahat biasa? Mengapa Dia harus disalibkan di kayu Salib dan mati kehabisan darah? Alasan dari semua hal di atas adalah karena Dia telah menanggung semua dosa dunia, dosa-dosa Anda dan saya, ke dalam diri-Nya melalui baptisan-Nya. Dan karena dosa-dosa kita, Dia harus mati di kayu Salib.
Kita harus percaya pada firman keselamatan bahwa God telah menyelamatkan kita dan bersyukur kepada-Nya. Tanpa baptisan Yesus, Salib-Nya, dan kebangkitan-Nya, tidak akan ada keselamatan bagi kita.
Ketika Yesus dibaptis oleh Yohanes untuk menanggung segala dosa dunia, Ia menanggung segala dosa kita dan menyelamatkan kita yang percaya kepada Injil keselamatan-Nya. Ada orang yang berpikir, ‘Tetapi Dia hanya menghapus dosa asal, bukan?’ Tetapi mereka salah.
Tercatat dengan jelas di dalam Alkitab bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia sekali untuk selama-lamanya ketika Ia dibaptis. Segala dosa kita, termasuk dosa asal, telah dihapuskan. Ada tertulis dalam Matius 3:15, “Karena demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Menggenapi segala kebenaran berarti segala dosa, tanpa kecuali, sudah dihapuskan dari kita.
Apakah Yesus juga sudah membasuh semua dosa seumur hidup kita? Ya, Dia punya. Mari kita temukan buktinya dalam Imamat terlebih dahulu. Ini menceritakan kepada kita tentang imam besar dan pengorbanan pada Hari Pendamaian.
 
 
Korban Pendamaian untuk Dosa Tahunan Semua Orang Israel
 
Bisakah bangsa Israel selalu memelihara kekudusan melalui korban penghapus dosa di dunia ini?
Tidak pernah
 
“Harun harus mempersembahkan lembu jantan itu sebagai korban penghapus dosa, untuk dirinya sendiri, dan membuat pendamaian bagi dirinya sendiri dan bagi rumahnya. Ia harus mengambil kedua kambing itu dan membawanya ke hadapan Lord(Tuhan) di depan pintu Kemah Pertemuan. Kemudian Harun harus membuang undi atas kedua kambing itu: satu undi untuk Lord(Tuhan) dan satu lagi untuk Azazel. Dan Harun harus membawa kambing yang di atasnya undi Lord(Tuhan) jatuh, dan mempersembahkannya sebagai korban penghapus dosa. Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel itu haruslah dipersembahkan hidup-hidup di hadapan Lord(Tuhan), untuk mengadakan pendamaian baginya, dan dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun” (Imamat 16:6-10). Di sini Harun membawa dua ekor kambing di depan pintu Kemah Pertemuan untuk menebus dosa tahunan bangsa Israel.
“Kemudian Harun harus membuang undi atas kedua kambing itu: satu undi untuk Lord(Tuhan) dan satu lagi untuk Azazel.” Kambing hitam dibutuhkan untuk pendamaian.
Sebaliknya, korban pendamaian untuk dosa-dosa harian, di mana orang berdosa meletakkan tangannya di atas kepala korban untuk meneruskan dosa-dosanya. Namun, untuk dosa-dosa tahunan orang Israel, imam besar, atas nama semua orang, meneruskan dosa-dosa tahunan tersebut kepada korban penghapus dosa pada hari kesepuluh bulan ketujuh setiap tahun.
Dalam Imamat 16:29-31 tertulis, “Pada bulan ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu, kamu akan menyengsarakan jiwamu, dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang asli negerimu maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. Karena pada hari itu imam akan mengadakan pendamaian bagimu, untuk menyucikan kamu, agar kamu bersih dari segala dosamu di hadapan Lord(Tuhan). Itu adalah hari Sabat istirahat khusyuk bagimu, dan kamu akan menyengsarakan jiwamu. Itu adalah ketetapan untuk selama-lamanya” (Immaat 16:29-31).
Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel membawa korban penghapus dosa untuk menebus dosa sehari-hari dan menanggungkan dosa mereka ke atas kepalanya, sambil mengaku, “Lord(Tuhan), aku telah melakukan dosa ini dan itu.” Kemudian dia memotong leher korban penghapus dosa, memberikan darahnya kepada imam, dan pulang ke rumah, dengan keyakinan bahwa dia sekarang telah terbebas dari dosa-dosanya. Korban penghapus dosa mati bagi orang berdosa, dengan dosa di atas kepalanya. Korban penghapus dosa disembelih sebagai ganti orang yang berdosa. Di dalam Perjanjian Lama, korban penghapus dosa bisa berupa kambing, anak lembu, lembu jantan, semua binatang yang tidak bercela dan bersih yang telah dibedakan oleh God.
Daripada orang berdosa mati karena dosanya, God, dengan belas kasihan-Nya yang tak terhingga, mengizinkan nyawa seekor binatang untuk dipersembahkan sebagai gantinya.
Dengan cara seperti itu di dalam Perjanjian Lama, orang berdosa bisa menebus dosa-dosa mereka melalui korban pendamaian. Pelanggaran-pelanggaran orang berdosa ditanggungkan kepada korban penghapus dosa dengan penumpangan tangan, dan darahnya diberikan kepada imam untuk menghapuskan dosa-dosa orang berdosa.
Namun, tidak mungkin untuk menebus dosa setiap hari. Oleh karena itu, God mengizinkan imam besar untuk menghapuskan dosa setahun penuh, setiap tahun pada tanggal sepuluh bulan ketujuh, atas nama seluruh bangsa Israel.
Lalu apa peran Imam Besar pada Hari Pendamaian? Pertama, Imam Besar Harun menumpangkan tangannya ke atas korban penghapus dosa, mengakui dosa-dosa bangsa itu, “Lord(Tuhan), bangsa Israel telah melakukan dosa ini dan itu: pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, saksi dusta, hujat...”
Lalu disembelihnyalah leher korban penghapus dosa itu, lalu diambilnya darahnya yang dipercikkan tujuh kali pada tutup pendamaian di dalam Kemah Pertemuan yang kudus. (Dalam Alkitab, angka 7 dianggap sebagai angka sempurna.)
Tugasnya adalah untuk meneruskan dosa-dosa tahunan umat kepada kepala korban penghapus dosa atas nama seluruh bangsa Israel, dan korban penghapus dosa dikorbankan untuk menggantikan mereka.
Karena God itu adil, untuk menyelamatkan semua manusia dari dosa mereka, Dia membiarkan korban penghapus dosa mati menggantikan manusia. Karena God benar-benar maha pengasih, Dia mengizinkan manusia untuk mempersembahkan nyawa korban sebagai pengganti nyawa mereka sendiri. Imam besar kemudian memercikkan darahnya ke sisi timur tutup pendamaian dan dengan demikian menebus segala dosa umat Israel selama setahun terakhir pada Hari Pendamaian, pada hari kesepuluh bulan ketujuh.
 
Siapakah Anak Domba korban menurut Perjanjian Lama?
Yesus yang tak bercacat
 
Imam besar harus mempersembahkan dua ekor kambing pada Hari Pendamaian bagi umat Israel. Salah satunya disebut Azazel, yang berarti ‘mengeluarkan’. Dengan cara yang sama, kambing hitam Perjanjian Baru adalah Yesus Kristus. “Karena begitu besar kasih God akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16).
God memberikan Anak-Nya yang tunggal kepada kita sebagai Anak Domba yang dikorbankan. Dan sebagai Anak Domba korban bagi seluruh umat manusia, Ia dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis dan menjadi Juruselamat, Mesias dunia. Mesias berarti ‘Juruselamat’, dan Yesus Kristus berarti ‘Raja yang datang untuk menyelamatkan kita’.
Oleh karena itu, sama seperti dosa-dosa tahunan seluruh bangsa Israel dihapuskan pada Hari Pendamaian dalam Perjanjian Lama, Yesus Kristus, hampir 2000 tahun yang lalu, datang ke dunia ini untuk dibaptis dan berdarah hingga mati di kayu salib untuk menggenapi Injil pendamaian bagi semua dosa-dosa kita.
Pada titik ini, mari kita membaca sebuah bagian dalam Imamat. “Harun harus meletakkan kedua tangannya di atas kepala kambing yang hidup, mengakui di atasnya segala kesalahan orang Israel, dan segala pelanggaran mereka, mengenai segala dosa mereka, dengan meletakkannya di atas kepala kambing itu, dan akan mengirimkannya pergi ke padang gurun melalui tangan orang yang cocok. Kambing itu akan menanggung segala kesalahan mereka ke tanah yang tidak berpenghuni; dan ia akan melepaskan kambing itu di padang gurun” (Imamat 16:21-22).
Ada tertulis bahwa dosa-dosa semua orang ditimpakan ke atas kepala kambing seperti yang juga dinyatakan dalam Imamat 16. ‘Segala pelanggaran mereka’ berarti semua dosa yang mereka lakukan di dalam hati mereka, semua dosa yang mereka lakukan dengan daging mereka. Dan ‘segala pelanggaran mereka’ ditaruh di atas kepala korban penghapus dosa dengan penumpangan tangan.
 
 
Dengan Hukum Taurat God, Kita Harus Memiliki Pengetahuan yang Benar tentang Segala Dosa Kita
 
Mengapa God memberikan Hukum Taurat kepada kita?
Untuk memberi kita pengetahuan tentang dosa
 
Hukum Taurat dan perintah God terdiri dari 613 pasal. Bahkan, ketika kita memikirkannya, kita telah melakukan apa yang Dia perintahkan untuk tidak kita lakukan dan belum melakukan apa yang Dia perintahkan untuk kita lakukan.
Oleh karena itu, kita adalah orang berdosa. Dan ada tertulis di dalam Alkitab bahwa God memberikan Hukum Taurat itu kepada kita agar kita menyadari dosa-dosa kita (Roma 3:20). Hal ini berarti bahwa Dia memberikan kepada kita Hukum Taurat-Nya dan perintah-perintah-Nya untuk mengajar kita bahwa kita adalah orang berdosa. Dia tidak memberikannya karena kita mampu menjalankannya, tetapi agar kita tahu dosa-dosa kita.
Dia tidak memberi kita Hukum Taurat dan perintah-Nya untuk kita patuhi. Anda tidak bisa mengharapkan seekor anjing hidup seperti manusia. Dengan cara yang sama, kita tidak pernah bisa hidup sesuai dengan Hukum Taurat God tetapi hanya bisa menyadari dosa-dosa kita melalui Hukum Taurat dan perintah-Nya.
God memberikan Hukum Taurat kepada kita, karena kita sendiri tidak menyadari bahwa kita adalah segumpal dosa. “Kamu adalah pembunuh, pezina, pelaku kejahatan.” Dia mengatakan kepada kita untuk tidak membunuh, tetapi kita tetap membunuh di dalam hati kita dan terkadang dalam kenyataan.
Namun, karena tertulis dalam Hukum Taurat bahwa kita tidak boleh membunuh, kita tahu bahwa kita adalah pembunuh, dengan mengatakan, “Ah, saya salah. Saya orang berdosa karena saya melakukan sesuatu yang seharusnya tidak saya lakukan. Saya telah berdosa.”
Karena itu, untuk menyelamatkan umat Israel dari dosa, God mengizinkan Harun untuk mempersembahkan korban pendamaian di dalam Perjanjian Lama, dan Harunlah yang melakukan menebus bagi umat itu setahun sekali.
Dalam Perjanjian Lama, dua korban penghapus dosa harus dipersembahkan kepada God pada Hari Pendamaian. Satu persembahan dipersembahkan di hadapan God, sementara yang lainnya, setelah penumpangan tangan, dikirim ke padang gurun membawa semua dosa tahunan bangsa Israel. Sebelum kambing itu dikirim ke padang gurun oleh tangan orang yang cocok, Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas kepala kambing yang masih hidup dan mengakui dosa-dosa Israel. “Lord(Tuhan), orang-orang telah membunuh, melakukan percabulan dan mencuri serta menyembah berhala... Kami telah berdosa.”
Hutan belantara adalah tanah pasir dan gurun. Kambing hitam itu dikirim ke hutan belantara yang tak berujung dan mati. Ketika itu dikirim pergi, bangsa Israel terus memandangnya sampai menghilang ke kejauhan, dan percaya bahwa dosa-dosa mereka telah hilang bersama Azazel. Orang-orang mendapatkan ketenangan pikiran, dan kambing hitam mati di padang gurun untuk dosa-dosa tahunan seluruh bangsa Israel.
Dan God menebus segala dosa kita melalui Anak Domba God, Yesus Kristus. Semua dosa kita telah dibasuh sepenuhnya melalui baptisan Yesus dan darah-Nya di kayu salib.
Yesus adalah God dan Juruselamat kita. Dia adalah Anak God yang datang untuk menyelamatkan seluruh umat manusia dari dosa dan Dia adalah Sang Pencipta yang menciptakan kita menurut gambar-Nya. Dia datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita dari dosa.
Bukan hanya dosa sehari-hari yang kita lakukan dengan kedagingan kita, tetapi juga segala dosa di kemudian hari, segala dosa pikiran dan kedagingan kita ditanggungkan kepada Yesus. Oleh karena itu, Dia harus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk menggenapi seluruh kebenaran God, pendamaian yang sempurna bagi seluruh dosa dunia.
Tiga tahun sebelum Yesus disalib, ketika Ia pertama kali memulai pelayanan-Nya di muka umum, Ia menanggung segala dosa dunia dengan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan. Keselamatan umat manusia melalui pendamaian untuk semua dosa kita dimulai dengan baptisan-Nya.
Di Sungai Yordan, di tempat yang kedalamannya sekitar pinggang, Yohanes Pembaptis meletakkan tangannya di atas kepala Yesus dan membenamkan-Nya ke dalam air. Baptisan ini sama dengan penumpangan tangan di Perjanjian Lama dan mempunyai akibat yang sama yaitu diteruskan ke segala dosa.
Dibenamkan ke dalam air berarti kematian, dan keluar dari air berarti kebangkitan. Jadi, dengan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, Yesus sudah menggenapi dan menyatakan ketiganya: menanggung segala dosa, penyaliban, dan kebangkitan.
Kita bisa diselamatkan hanya kalau kita menaati firman yang dengannya Yesus menyelamatkan kita dari dosa. God telah memutuskan untuk menyelamatkan kita melalui Yesus, dan perjanjian yang Dia buat dalam Perjanjian Lama telah digenapi. Dan Yesus berjalan ke Kayu Salib dengan segala dosa kita di atas kepala-Nya.
 
Pekerjaan apa yang tersisa bagi kita sejak Yesus menghapus segala dosa kita?
Yang harus kita lakukan adalah memiliki iman kepada firman God.
 
Dalam Yohanes 1:29, ada tertulis, ‘Keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang ke arahnya, dan berkata, “Lihatlah! Anak Domba God yang menghapus dosa dunia!”’ Yohanes Pembaptis bersaksi, “Lihatlah! Anak Domba God yang menghapus dosa dunia!” Segala dosa umat manusia ditanggungkan kepada Yesus ketika Ia dibaptis di sungai Yordan. Percaya itu! Kemudian Anda akan diberkati dengan pendamaian untuk semua dosa Anda.
Kita harus memiliki iman kepada firman God. Kita harus meninggalkan pikiran dan kekerasan hati kita sendiri, dan hanya percaya pada kebenaran bahwa Yesus telah menghapuskan semua dosa dunia, dan menaati firman God yang tertulis.
Mengatakan bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia, dan mengatakan bahwa Dia menggenapi kebenaran God dengan melakukan pendamaian bagi dosa-dosa kita adalah hal yang persis sama. Dan ‘penumpangan tangan’ dan ‘baptisan’ juga sama.
Terlepas dari apakah kita mengatakan ‘semua’, ‘semuanya’, atau ‘keseluruhan’, maknanya tetap sama. Arti kata, ‘penumpangan tangan’ dalam Perjanjian Lama tetap sama dalam Perjanjian Baru, kecuali bahwa kata ‘baptisan’ digunakan sebagai gantinya.
Hal ini bermuara pada kebenaran sederhana bahwa Yesus dibaptis dan dihakimi di kayu salib untuk menebus semua dosa kita. Dan kita diselamatkan ketika kita percaya kepada Injil yang asli ini.
Ketika kita mengatakan bahwa Yesus mengambil semuanya ‘dosa dunia’ (Yohanes 1:29), apa yang kita maksud dengan dosa dunia? Kita dimaksud tentang semua dosa yang kita bawa sejak lahir dan semua pikiran jahat, perzinahan, percabulan, pembunuhan, pencurian, keserakahan, kejahatan, penipuan, hawa nafsu, mata jahat, hujat, kesombongan, kebodohan berdiam di dalam pikiran kita. Itu berarti semua dosa jahat dan pelanggaran di dalam daging dan di dalam hati.
“Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia God ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Lord(Tuhan) kita” (Roma 6:23). “Dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Ibrani 9:22). Seperti yang dikatakan dalam ayat-ayat ini, semua dosa harus dibayar. Dan Yesus Kristus, untuk menyelamatkan semua manusia dari dosa, mengorbankan nyawa-Nya sendiri dan membayar upah dosa bagi kita sekali untuk selamanya.
Karena itu, yang harus kita lakukan adalah percaya kepada Baptisan Yesus dan darah-Nya, Injil yang asli, dan kepada keberadaan Yesus sebagai God dan Juruselamat kita untuk dibebaskan dari segala dosa kita.
 
 
Pendamaian untuk Dosa-dosa di Hari Esok
 
Apakah kita perlu lagi mempersembahkan kurban untuk dosa kita?
Tidak pernah lagi
 
Dosa-dosa hari esok dan lusa, serta dosa-dosa yang kita lakukan sampai mati juga termasuk dalam ‘dosa dunia’ sebagaimana halnya dosa-dosa hari ini, kemarin, dan lusa juga termasuk dalam ‘dosa dunia’. Dosa-dosa manusia sejak lahir sampai mati adalah bagian dari ‘dosa dunia’, dan dosa dunia diteruskan kepada Yesus melalui baptisan-Nya. Oleh karena itu, segala dosa yang akan kita lakukan sampai hari kematian kita sudah dihapuskan dari kita.
Dan kita hanya perlu percaya kepada Injil yang asli ini, firman God yang tertulis, dan taat untuk diselamatkan. Kita harus mengesampingkan pikiran kita sendiri untuk ditebus dari segala dosa kita. Anda mungkin bertanya, “Bagaimana Dia bisa menghapus dosa yang belum dilakukan?” Lalu, saya akan bertanya kepada Anda sebagai balasannya, “Setiap kali kita berdosa, haruskah Yesus datang kembali ke dunia ini untuk mencurahkan darah-Nya lagi dan lagi?”
Di dalam Injil dilahirkan kembali, ada hukum pendamaian bagi dosa-dosa. “Dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan” (Ibrani 9:22). Ketika seseorang ingin ditebus dari dosa-dosanya pada zaman Perjanjian Lama, ia harus menanggung dosanya dengan menumpangkan tangannya ke atas korban penghapus dosa, dan korban penghapus dosa itu harus mati karena dosanya.
Dengan cara yang sama, Anak God turun ke dunia ini untuk menyelamatkan seluruh umat manusia. Dia dibaptis untuk menghapus segala dosa kita dan Dia mencurahkan darahnya di Kayu Salib untuk membayar upah dosa kita dan Dia mati di Kayu Salib, dengan berkata, “Sudah selesai!” Dia dibangkitkan dari kematian setelah 3 hari dan sekarang duduk di sebelah kanan God. Dia telah menjadi Juruselamat kita selamanya.
Untuk sepenuhnya diampuni dari dosa-dosa kita (agar dosa kita dapat lenyap sepenuhnya), kita harus membuang semua ide-ide kita yang tetap dan meninggalkan keyakinan agama bahwa kita harus ditebus dari dosa-dosa harian kita setiap hari. Agar dosa umat manusia dapat ditebus, suatu pengorbanan harus dilakukan, sekali untuk selamanya. God di Surga menanggungkan segala dosa dunia kepada Anak-Nya sendiri melalui baptisan-Nya dan membuat Dia disalibkan bagi kita. Dan dengan kebangkitan-Nya dari kematian, keselamatan kita terselesaikan.
“Sesungguhnya Dia telah menanggung kesedihan kita dan memikul dukacita kita; namun kita menganggap Dia terkena, dipukul oleh God, dan menderita. Tetapi Dia terluka karena pelanggaran kita, Dia memar karena kejahatan kita... Dan Lord(Tuhan) telah menimpakan kepadanya kejahatan kita semua.” Dalam Yesaya 53, dikatakan bahwa semua pelanggaran dan kesalahan dunia, dari semua umat manusia diteruskan kepada Yesus Kristus.
Dan di dalam Perjanjian Baru, di Efesus 1:4, tertulis, “Seperti Dia memilih kita dalam Dia sebelum dunia diciptakan.” Ini menjelaskan bahwa Ia memilih kita di dalam Kristus sebelum penciptaan dunia. Bahkan sebelum dunia ini diciptakan, God telah memilih untuk menjadikan kita sebagai umat-Nya, orang-orang benar yang tidak bercela di dalam Kristus. Apa pun yang mungkin kita pikirkan sebelumnya, kita sekarang harus percaya dan menaati firman God, firman air, darah, dan Roh.
God mengatakan bahwa Anak Domba-Nya, Yesus Kristus, menanggung dosa dunia dan melakukan pendamaian bagi semua manusia. Dalam Ibrani 10, ada tertulis, “Karena hukum Taurat, memiliki bayangan akan hal-hal baik yang akan datang, dan bukan gambaran sebenarnya dari hal-hal tersebut, tidak akan pernah bisa dengan pengorbanan yang sama ini, yang mereka persembahkan terus-menerus tahun demi tahun, membuat mereka yang mendekat menjadi sempurna” (Ibrani 10:1).
Di sini dikatakan bahwa terus-menerus mempersembahkan korban yang sama dari tahun ke tahun tidak akan pernah bisa menjadikan kita sempurna. Hukum Taurat hanyalah bayangan dari hal-hal baik yang akan datang, dan bukan gambaran sebenarnya dari hal-hal yang sebenarnya. Yesus Kristus, Mesias yang akan datang, menyempurnakan kita sekali untuk selamanya (sama seperti dosa-dosa tahunan Israel yang didamaikan sekali untuk selamanya) dengan dibaptis dan disalibkan untuk menebus semua dosa-dosa kita.
Oleh karena itu Yesus berkata dalam Ibrani 10, ‘Kemudian Dia berkata, “Lihatlah, Aku telah datang untuk melakukan kehendak-Mu, ya God.” Dia menghapus yang pertama agar Dia dapat menetapkan yang kedua. Sesuai dengan kehendak-Nya, kita telah dikuduskan melalui persembahan tubuh Yesus Kristus sekali untuk selamanya. Dan setiap imam berdiri melayani setiap hari dan berulang kali mempersembahkan kurban yang sama, yang tidak akan pernah bisa menghapus dosa. Tetapi Dia, setelah mempersembahkan satu korban karena dosa untuk selama-lamanya, duduk di sebelah kanan God, sejak saat itu menunggu sampai musuh-musuh-Nya dijadikan tumpuan kaki-Nya. Karena dengan satu persembahan Dia telah menyempurnakan selamanya mereka yang sedang dikuduskan. Namun Roh Kudus juga memberikan kesaksian kepada kita; karena setelah Dia bersabda sebelumnya, “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka setelah hari itu, demikianlah firman Lord(Tuhan): Aku akan menaruh hukum-hukum-Ku ke dalam hati mereka, dan ke dalam pikiran mereka akan Aku tuliskan,” Kemudian Dia menambahkan, “Dosa-dosa mereka dan perbuatan melanggar hukum mereka tidak akan Aku ingat lagi.” Sekarang di mana ada pengampunan(dosa telah lenyap sepenuhnya) dari hal-hal ini, tidak ada lagi persembahan karena dosa’ (Ibrani 10:9-18).
Dan kami percaya bahwa Yesus telah menyelamatkan kita dari segala dosa dunia melalui Baptisan dan darah-Nya di Kayu Salib.
 
 
Keselamatan dari Dilahirkan Kembali dari Air dan Roh yang Terukir di Dalam Hati dan Pikiran Kita
 
Apakah kita benar hanya karena kita tidak berbuat dosa lagi?
Tidak. Kita benar karena Yesus menghapus segala dosa kita dan kita percaya kepada-Nya.
 
Apakah Anda semua percaya pada keselamatan-Nya yang sempurna? ―Amin.― Apakah Anda menaati dengan iman firman God bahwa Yesus Kristus sendiri telah dibaptis dan berdarah di kayu salib untuk menyelamatkan kita? Kita harus taat untuk dilahirkan kembali. Ketika kita percaya bahwa Yesus Kristus, melalui Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), membasuh segala dosa kita, dan segala dosa dunia, kita bisa diselamatkan.
Kita tidak akan pernah bisa menjadi sempurna dengan menaati Hukum Taurat God, tetapi kita bisa menjadi sempurna melalui iman kita kepada karya Yesus Kristus. Yesus Kristus menanggung segala dosa kita melalui baptisan-Nya di sungai Yordan dan menderita penghakiman dan hukuman atas segala dosa kita di Kayu Salib. Dengan percaya kepada Injil ini dengan segenap hati kita, kita dapat ditebus dari segala dosa kita dan menjadi orang benar. Apakah Anda percaya ini?
Baptisan Yesus, penyaliban dan kebangkitan-Nya adalah untuk pengampunan semua dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) umat manusia dan hukum keselamatan berdasarkan kasih God yang tak terbatas. God mengasihi kita apa adanya dan Dia adil, maka Dia menjadikan kita orang benar terlebih dahulu. Yesus menjadikan kita orang benar dengan menanggung segala dosa kita melalui baptisan-Nya.
Untuk membasuh segala dosa kita, Dia mengutus Anak-Nya yang tunggal, Yesus, turun ke dunia ini bagi kita. Dia mengizinkan Yesus menanggung segala dosa dunia melalui baptisan Yesus dan kemudian menyerahkan penghakiman kepada Anak-Nya atas segala dosa kita. Dia menjadikan kita anak-anak-Nya yang saleh melalui keselamatan air dan darah, agape dari God.
Ada tertulis dalam Ibrani 10:16, “Aku akan menaruh hukum-hukum-Ku ke dalam hati mereka, dan ke dalam pikiran mereka akan Aku tuliskan.”
Di dalam hati dan pikiran kita, apakah kita orang berdosa di hadapan God atau orang benar? Kalau kita memiliki iman kepada firman God, kita menjadi orang benar. Yesus Kristus menanggung segala dosa kita dan dihakimi karenanya. Yesus Kristus adalah Juruselamat kita. Kita mungkin berpikir, “Karena kita berbuat dosa setiap hari, bagaimana mungkin kita bisa menjadi orang benar? Kita jelas-jelas adalah orang berdosa.” Namun ketika kita menaati firman God sama seperti Kristus Yesus menaati Bapa, kita menjadi orang benar.
Tentu saja, seperti yang saya katakan sebelumnya, sebelum kita dilahirkan kembali, kita memiliki dosa di dalam hati kita. Setelah kita memasukkan ke dalam hati kita Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), kita diselamatkan dari segala dosa kita. Ketika kita tidak mengenal Injil, kita adalah orang berdosa. Tetapi kita menjadi orang benar ketika kita percaya kepada keselamatan Yesus, dan kemudian kita menjadi anak-anak kebenaran God. Inilah iman untuk menjadi orang benar yang dibicarakan oleh rasul Paulus. Iman kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) menjadikan kita ‘orang benar’.
Bukan rasul Paulus, Abraham, maupun nenek moyang iman menjadi benar karena pekerjaan mereka, tetapi lebih karena memiliki iman dan menaati firman God, firman berkat-Nya.
Dalam Ibrani 10:18, “Sekarang di mana ada pengampunan(dosa telah lenyap sepenuhnya) dari hal-hal ini, tidak ada lagi persembahan karena dosa.” Seperti ada tertulis, God menyelamatkan kita agar kita tidak harus mati karena dosa-dosa kita. Apakah Anda percaya akan hal ini? ―Amin.―
Dalam Filipi 2, “Biarlah pikiran ini ada di dalam kamu yang juga ada di dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa God, tidak menganggap kesetaraan dengan God itu sebagai milik yang harus dipertahankan, tetapi menjadikan diri-Nya tidak memiliki reputasi, mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi serupa dengan manusia. Dan ditemukan dalam penampilan sebagai manusia, Dia merendahkan diri-Nya dan menjadi taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya God sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus setiap lutut harus bertekuk, dari mereka yang di surga, dan dari mereka yang di bumi, dan dari mereka yang di bawah bumi, dan bahwa setiap lidah harus mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Lord(Tuhan), untuk kemuliaan God Bapa” (Filipi 2:5-11).
Yesus Kristus tidak melanjutkan iman di dunia dengan reputasi besar apa pun bagi diri-Nya sendiri. Sebaliknya, Dia mengambil rupa seorang hamba dan datang dalam rupa manusia. Dia merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati untuk menyelamatkan kita.
Oleh karena itu, kita memuji Yesus, “Dialah God kita, Juruselamat dan Raja kita.” Alasan mengapa kita memuliakan God dan memuji Yesus adalah karena Yesus menaati Kehendak Bapa-Nya sampai akhir. Jika Dia tidak taat, kita tidak akan memuliakan Anak God sekarang. Tetapi karena Anak God menuruti kehendak Bapa-Nya sampai mati, semua ciptaan dan semua orang di bumi ini memuliakan Dia dan akan melakukannya selama-lamanya.
Yesus Kristus menjadi Anak Domba God yang menghapus dosa-dosa dunia, dan ada tertulis bahwa Dia menghapus dosa-dosa itu melalui Pembaptisan-Nya. Sekarang sudah sekitar 2000 tahun sejak Yesus menghapus dosa dunia. Dan karena Anda dan saya sudah hidup di dunia ini sejak kita dilahirkan, maka segala dosa kita juga termasuk dalam dosa dunia.
 
Akankah kita menjadi orang berdosa jika kita berbuat dosa besok?
Tidak. Karena Yesus telah menanggung semua dosa kita di masa lalu, masa kini, dan masa depan.
 
Tanpa memisahkan dosa asal dari pelanggaran-pelanggaran seumur hidup kita sendiri, bukankah kita telah berdosa sejak kita dilahirkan?
Yesus tahu bahwa kita akan melakukan dosa sejak hari kita dilahirkan sampai hari kita mati dan Dia telah menanggung semua dosa kita sebelumnya. Sekarang, apakah Anda mengerti? Jika kita hidup sampai usia 70 tahun, dosa-dosa kita akan cukup untuk memenuhi lebih dari seratus truk sampah. Tetapi Yesus menanggung semua dosa sekaligus dan untuk semua orang dengan baptisan-Nya, dan Dia menanggung penghakiman atas dosa-dosa kita di kayu salib.
Jika Yesus hanya menghapus dosa asal, kita semua akan mati dan masuk neraka. Bahkan jika kita merasa bahwa Dia tidak dapat menghapus semua dosa kita, hal itu tidak akan pernah dapat mengubah fakta bahwa Yesus telah menghapus semua dosa kita.
Berapa banyak dosa yang bisa kita lakukan di dunia ini? Semua dosa yang kita lakukan termasuk dalam semua dosa dunia.
Ketika Yesus menyuruh Yohanes untuk membaptis Dia, itulah yang sebenarnya Dia maksudkan. Yesus bersaksi sendiri bahwa Dia telah menghapuskan segala dosa kita. God mengutus hamba-Nya ke hadapan Yesus dan menyuruhnya membaptis Yesus. Oleh karena itu, dengan dibaptis oleh Yohanes wakil umat manusia, dengan menundukkan kepala di hadapannya untuk dibaptis, Yesus menanggung segala dosa seluruh umat manusia.
Semua dosa kita dari usia 20 hingga 30 tahun, dari usia 30 hingga 40 tahun, dan seterusnya; bahkan dosa-dosa anak-anak kita juga termasuk dalam dosa-dosa dunia, yang menghapus Yesus melalui baptisan-Nya.
Siapa yang bisa mengatakan bahwa ada dosa di dunia ini? Yesus Kristus menanggung segala dosa dunia. Kita semua dapat diselamatkan ketika kita percaya dalam hati kita, tanpa keraguan sedikit pun, pada apa yang Yesus lakukan untuk menebus segala dosa kita: baptisan-Nya dan pencurahan darah-Nya yang berharga.
Kebanyakan orang menjalani kehidupan yang penuh bergejolak dengan terbungkus dalam pikiran mereka sendiri, membicarakan kehidupan mereka seolah-olah hidup mereka adalah segalanya. Tetapi ada banyak yang telah menjalani kehidupan yang lebih sulit. Banyak orang, termasuk saya sendiri, mempunyai kehidupan yang penuh bergejolak. Bagaimana mungkin Anda tidak memahami atau menerima Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), baptisan Yesus dan darah-Nya?
 
 
Keselamatan Orang Berdosa Sudah Digenapi
 
Mengapa Yesus membasuh kaki Petrus?
Karena Dia ingin Petrus memiliki iman yang kuat pada kenyataan bahwa Dia telah menghapuskan segala dosanya di masa depan melalui baptisan-Nya.
 
Mari kita membaca Yohanes 19. “Dan Dia, memikul salib-Nya, pergi ke suatu tempat yang disebut Tempat Tengkorak, yang dalam bahasa Ibrani disebut Golgota, di mana mereka menyalibkan Dia, dan dua orang lainnya bersama Dia, satu di kedua sisi, dan Yesus di tengah. Sekarang Pilatus menulis sebuah gelar dan menaruhnya di kayu salib. Dan tulisannya adalah: YESUS DARI NAZARET, RAJA ORANG YAHUDI. Kemudian banyak orang Yahudi yang membaca judul ini, karena tempat penyaliban Yesus berada di dekat kota; dan itu ditulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, dan Latin” (Yohanes 19:17-20).
Teman-teman yang terkasih, Yesus Kristus telah menanggung semua dosa dunia dan Dia dijatuhi hukuman disalib di pengadilan Pilatus. Sekarang mari kita renungkan adegan ini bersama-sama.
Dari ayat 28, “Setelah ini, Yesus, mengetahui bahwa segala sesuatu sudah selesai, agar Kitab Suci dapat tergenapi.” Yesus menanggung segala dosa kita untuk menggenapi Kitab Suci. Dan dia berkata, “Aku haus!”
‘Di sana ada sebuah bejana yang penuh dengan anggur asam; dan mereka mengisi bunga karang dengan anggur asam, menaruhnya di atas hisop, dan menaruhnya ke mulut-Nya. Setelah Yesus menerima anggur asam itu, Ia berkata, “Sudah selesai!” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya, Dia menyerahkan roh-Nya’ (Yohanes 19:29-30).
Dan setelah tiga hari, Dia dibangkitkan dari kematian.
Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis dan kematian-Nya di kayu salib tidak dapat dipisahkan, yang satu tidak memiliki alasan untuk ada tanpa yang lain. Oleh karena itu, marilah kita memuji Lord(Tuhan) Yesus yang telah menyelamatkan kita dengan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya).
Daging umat manusia selalu mengikuti kebutuhan daging, dan kita tidak bisa tidak berbuat dosa dengan daging kita. Yesus Kristus memberi kita baptisan dan darah-Nya untuk menyelamatkan kita dari dosa daging kita. Dia menyelamatkan kita dari dosa daging kita sendiri dengan Injil-Nya.
Mereka yang memiliki pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) sepenuhnya dapat masuk kerajaan surga kapan saja dengan percaya kepada Yesus, yang lahir di Betlehem, yang dibaptis di sungai Yordan, yang mati di Kayu Salib dan bangkit setelah 3 hari. Oleh karena itu, kami memuji Lord(Tuhan) dan memuliakan nama-Nya selamanya.
Dalam pasal terakhir Injil Yohanes, Yesus pergi ke Galilea setelah Ia bangkit dari kematian. Dia pergi menemui Petrus dan berkata kepadanya, “Simon, anak Yunus, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” dan Petrus menjawab Dia dan berkata, “Ya, Lord(Tuhan), Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kemudian Yesus berkata kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
Petrus menyadari segalanya, Injil baptisan Yesus dan darah-Nya, pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Sekarang setelah dia percaya kepada Injil air dan darah yang memberinya pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), dan menyadari alasan mengapa Yesus membasuh kakinya, imannya kepada Yesus menjadi lebih kuat.
Mari kita membaca Yohanes 21:15 lagi. ‘Setelah mereka makan pagi, Yesus berkata kepada Simon Petrus, “Simon, anak Yunus, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Petrus berkata kepada-Nya, “Ya, Lord(Tuhan), Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Dia berkata kepadanya, “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”’ Ia dapat mempercayakan domba-domba-Nya kepada Petrus karena Petrus adalah murid-Nya, karena Petrus telah diselamatkan sepenuhnya, dan karena Petrus telah menjadi hamba God yang benar dan sempurna.
Jika Petrus telah menjadi orang berdosa karena dosa-dosa yang dilakukannya setiap hari, Yesus tidak akan menyuruhnya untuk memberitakan Injil penebusan dosa, karena dia, termasuk murid-murid lainnya, mau tidak mau setiap hari berbuat dosa dalam daging. Namun Yesus menyuruh mereka untuk memberitakan Injil yang menghapuskan segala dosa mereka karena mereka percaya kepada baptisan Yesus dan darah-Nya di Kayu Salib, Injil pendamaian dosa.
 
 
“Lord(Tuhan), Engkau Tahu, Bahwa Aku Mengasihi Engkau”
 
Apakah Anda akan menjadi ‘orang berdosa’ lagi ketika Anda berbuat dosa lagi?
Tidak. Yesus sudah menanggung segala dosa masa depan Anda di Sungai Yordan.
 
Mari kita renungkan perkataan Yesus kepada Petrus. “Simon, anak Yunus, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” “Ya, Lord(Tuhan), Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Pengakuan cintanya adalah benar, yang muncul dari iman kepada Injil pendamaian segala dosa.
Kalau Yesus tidak mengajarkan kepada Petrus dan murid-murid yang lain Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dengan membasuh kaki mereka, mereka tidak akan bisa mengakui kasih mereka dengan cara itu.
Sebaliknya, ketika Yesus datang kepada mereka dan bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Petrus akan berkata, “Lord(Tuhan), saya tidak lengkap dan saya orang berdosa. Aku seorang pendosa yang tidak bisa mengasihi Engkau lebih dari ini. Tolong tinggalkan saya.” Dan Petrus mungkin melarikan diri dan bersembunyi dari Yesus.
Tetapi marilah kita berpikir tentang jawaban Petrus. Ia diberkati dengan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), baptisan Yesus dan darah-Nya yang menyelamatkan seluruh umat manusia.
Oleh karena itu, katanya, “Ya, Lord(Tuhan), Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Pengakuan cinta ini muncul dari imannya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) Yesus. Petrus percaya kepada Injil yang benar tentang pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) yang sejati, yang melaluinya Yesus telah menghapuskan segala dosa dunia, bahkan dosa masa depan, yang harus dilakukan manusia karena ketidaklengkapan dan kelemahan daging mereka.
Karena Petrus sangat percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), dan karena dia juga percaya bahwa Yesus adalah Anak Domba God, dia mampu menjawab Lord(Tuhan) tanpa ragu-ragu. Keselamatan Yesus berasal dari Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), dan dengan demikian Petrus telah diselamatkan dari semua dosa-dosa hariannya juga. Petrus percaya kepada keselamatan melalui Injil pengampunan(dosa telah lenyap sepenuhnya) segala dosa dunia.
Apakah kamu juga seperti Petrus? Dapatkah Anda mengasihi dan percaya kepada Yesus, yang telah menanggung semua dosa kita dengan Injil pengampunan dosa-Nya(dosa telah lenyap sepenuhnya), dengan baptisan dan darah-Nya? Bagaimana mungkin Anda tidak percaya dan tidak mencintai-Nya? Tidak ada jalan lain.
Jika Yesus hanya menghapus dosa masa lalu atau masa kini, dan menyerahkan dosa masa depan kepada kita, kita tidak bisa memuji Dia seperti yang kita lakukan sekarang. Selain itu, kita semua pasti masuk neraka. Oleh karena itu, kita semua harus mengakui bahwa kita telah diselamatkan dengan percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya).
Daging selalu rentan terhadap dosa, dan kita selalu berbuat dosa setiap saat. Oleh karena itu, kita harus mengakui bahwa kita sudah diselamatkan dengan percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) yang berlimpah yang diberikan Yesus kepada kita, baptisan dan darah Yesus.
Jika kita tidak percaya kepada Injil pendamaian dosa, yaitu baptisan dan darah Yesus, tidak ada orang percaya yang akan diselamatkan dari dosa-dosa seumur hidup mereka. Selain itu, kalau kita ditebus dari segala dosa sepanjang hidup kita dengan mengaku dosa dan bertobat setiap kali, kita mungkin akan terlalu malas untuk bisa tetap menjadi orang benar sepanjang waktu dan kita akan selalu memiliki dosa di dalam hati kita.
Jika demikian, kita akan terus kembali menjadi orang berdosa dan tidak akan bisa mengasihi Yesus atau mendekat kepada-Nya. Maka kita tidak akan bisa percaya pada keselamatan Yesus dan kita tidak akan bisa mengikuti Dia sampai akhir hidup kita.
Namun, Yesus memberi kita Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dan menyelamatkan mereka yang percaya. Dia sudah menjadi Juruselamat yang sempurna dan membasuh semua pelanggaran yang kita lakukan setiap hari dalam hidup kita sehingga kita bisa sungguh-sungguh mengasihi-Nya.
Oleh karena itu, kita orang-orang percaya tidak bisa tidak mengasihi Injil baptisan dan darah Yesus, Injil pengampunan dosa kita (dosa telah lenyap sepenuhnya). Semua orang percaya bisa mengasihi Yesus selamanya dan menjadi tawanan kasih keselamatan melalui Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) yang Yesus berikan kepada kita.
Yang terkasih. Jika Yesus meninggalkan dosa sedikit saja, Anda tidak akan bisa percaya kepada Yesus, dan Anda juga tidak akan bisa menjadi saksi Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Anda tidak akan bisa bekerja sebagai hamba God.
Namun jika Anda percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), Anda bisa diselamatkan dari segala dosa dunia. Dia mengijinkan Anda untuk diselamatkan dari segala dosa dunia ketika Anda menyadari Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) yang sejati yang tercatat dalam perkataan Yesus.
 
 
“Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?”
 
Apa yang membuat kita mengasihi Yesus lebih dari apa pun?
Kasih-Nya kepada kita melalui baptisan-Nya yang menghapuskan semua dosa kita, bahkan semua dosa kita di masa depan
 
God mempercayakan domba-domba-Nya kepada hamba-hamba-Nya, yang sepenuhnya percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Yesus bertanya tiga kali, “Simon, anak Yunus, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” dan Petrus menjawab setiap kali, “Ya, Lord(Tuhan), Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Sekarang, mari kita pikirkan jawaban Petrus. Kita bisa melihat bahwa ini bukanlah ekspresi dari kehendaknya, tetapi imannya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya).
Saat kita mencintai seseorang, dan jika cinta itu lahir dari kemauan kita, maka cinta itu bisa goyah saat kita melemah. Namun jika cinta itu bergantung pada kekuatan cinta-Nya, maka cinta itu akan bertahan selamanya. Kasih God, yaitu pendamaian yang berlimpah untuk semua dosa kita, keselamatan dari air baptisan Yesus dan Roh Kudus, adalah seperti itu.
Iman kita kepada Injil tentang pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), seharusnya menjadi dasar dari kasih Lord(Tuhan) kepada kita. Jika kita hanya mengasihi Dia dengan kehendak kita sebagai dasar, kita akan tersandung setiap hari dan akhirnya membenci diri kita sendiri karena kejahatan kita. Namun, Yesus telah membasuh semua dosa kita: dosa asal, dosa-dosa harian kita di masa lalu, dosa-dosa di hari esok, dan semua dosa-dosa sepanjang hidup kita. Dia tidak mengecualikan siapa pun di muka bumi ini dari keselamatan-Nya.
Semua ini benar. Jika cinta dan iman kita bergantung pada kemauan kita, kita akan gagal dalam iman kita. Namun karena kasih dan iman kita bergantung pada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) yang Yesus berikan kepada kita, maka kita sudah menjadi anak-anak God, orang-orang benar. Karena kita percaya kepada keselamatan air dan Roh, kita tidak mempunyai dosa.
Karena keselamatan kita datang, bukan dari iman kita kepada diri kita sendiri tetapi dari kasih God, hukum-Nya tentang keselamatan sejati melalui pengampunan dosa-dosa kita(dosa telah lenyap sepenuhnya), kita adalah orang-orang benar tidak peduli betapa tidak sempurna atau lemahnya kita di dalam kehidupan yang nyata. Kita akan pergi ke kerajaan surga dan pada akhirnya memuji God sepanjang kekekalan. Apakah Anda percaya ini?
1 Yohanes 4:10 menyatakan, “Di dalam ini terdapat kasih, bukan karena kita telah mengasihi God, melainkan karena Dia telah mengasihi kita dan mengutus Anak-Nya untuk menjadi pendamaian bagi dosa-dosa kita.” Yesus menyelamatkan kita dengan air dan Roh, jadi kita harus beriman kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), baptisan Yesus dan darah-Nya.
Jika God tidak menyelamatkan kita dengan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), kita tidak dapat diselamatkan, tidak peduli seberapa sungguh-sungguh kita percaya. Tetapi Yesus membasuh segala dosa yang kita lakukan di dalam hati kita dan dengan daging kita.
Agar kita percaya kepada God, untuk menjadi orang benar, kita harus yakin akan keselamatan kita melalui iman kepada firman air dan Roh, Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Injil pengampunan segala dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dunia adalah beriman kepada baptisan Yesus dan darah-Nya. Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) adalah iman yang benar, landasan keselamatan yang sejati, kunci Injil God.
 
 
Kita Harus Membuang Iman Atas Kehendak Kita Sendiri
 
Dari mana datangnya iman yang sejati?
Itu berasal dari kasih Lord(Tuhan), yang sudah membasuh segala dosa kita saat ini dan yang akan datang.
 
Iman atau kasih yang lahir dari kehendak sendiri bukanlah kasih sejati atau iman sejati. Ada banyak orang di dunia ini yang pertama-tama percaya kepada Yesus dengan kehendak baik, kemudian meninggalkan iman mereka sama sekali karena dosa di dalam hati mereka.
Tetapi kita harus tahu bahwa Yesus telah membasuh semua dosa dunia: tidak hanya dosa-dosa kecil, tetapi juga dosa-dosa besar yang dilakukan karena ketidaktahuan.
Dan dalam Yohanes 13, untuk mengajar murid-murid-Nya bagaimana keselamatan-Nya yang menyeluruh, Yesus mengumpulkan murid-murid-Nya sebelum Dia disalibkan. Saat makan malam bersama para murid, Dia bangkit dan membasuh kaki mereka untuk menggambarkan kebenaran keselamatan-Nya. Kita semua harus mengenal dan percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), diajarkan Yesus kepada murid-murid dengan membasuh kaki mereka.
Tetapi Petrus dengan tegas menolak membiarkan Yesus membasuh kakinya pada awalnya. “Engkau tidak akan pernah membasuh kakiku!” Dan inilah ekspresi iman yang lahir dari kehendak Petrus sendiri. Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.”
Sekarang, dengan Injil air dan Roh, kita bisa mengerti firman Yesus. Mereka adalah firman kebenaran, Injil air dan Roh, pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), yang orang berdosa percaya dengan segenap hatinya dan menjadi orang benar.
Petrus pergi memancing bersama para murid. Mereka memancing seperti yang mereka lakukan sebelum bertemu Yesus. Kemudian Yesus muncul di hadapan mereka dan memanggil mereka. Yesus telah menyiapkan sarapan untuk mereka, dan ketika mereka sarapan, Petrus menyadari arti kata-kata yang Yesus ucapkan sebelumnya. “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.” Petrus akhirnya menyadari apa yang sebenarnya Yesus maksudkan dengan membasuh kaki-Nya.
“Lord(Tuhan) telah menghapuskan semua dosa-dosaku. Semua dosa yang saya lakukan karena kelemahan saya, termasuk semua dosa yang akan saya lakukan di kemudian hari juga.” Karena itu Petrus meninggalkan iman yang ditanggung oleh kehendaknya dan mulai percaya kepada baptisan dan darah Yesus, Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya).
Setelah sarapan, Yesus bertanya kepada Petrus, “Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Sekarang, dengan dibentengi oleh iman kepada kasih Yesus, Petrus mengakuinya. “Ya, Lord(Tuhan), Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Petrus dapat mengatakannya karena dia telah menyadari apa yang Yesus maksudkan ketika Dia berkata, “Engkau akan mengetahuinya setelah ini.” Dia bisa mengakui imannya yang sejati, iman kepada baptisan dan darah Yesus, Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya).
 
 
Setelah itu, Ia Menjadi Hamba God yang Sejati
 
Oleh karena itu, setelah itu, Petrus dan murid-murid lainnya memberitakan Injil sampai akhir hayatnya. Bahkan Paulus, yang telah menganiaya orang-orang Kristen tanpa ampun, bersaksi tentang Injil selama hari-hari sulit Kekaisaran Romawi.
 
Bagaimana Anda dapat menjadi hamba God yang sejati?
Dengan percaya kepada pendamaian-Nya yang kekal atas segala dosa saya
 
Di antara kedua belas murid Yesus, Yudas menjual Yesus dan kemudian gantung diri. Dan rasul Pauluslah yang menggantikannya. Para murid telah memilih Matias di antara mereka sendiri, tetapi Pauluslah yang dipilih God, sehingga Paulus menjadi rasul Yesus dan memberitakan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dengan murid-murid Yesus yang lain.
Sebagian besar murid Yesus meninggal sebagai martir. Bahkan ketika mereka diancam akan dibunuh, mereka terus memberitakan Injil yang asli.
“Yesus Kristus menghapuskan segala dosa daging Anda dengan Injil baptisan dan darah-Nya, yaitu dengan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Yesus menghapus dosa-dosa Anda dengan baptisan-Nya di Sungai Yordan dan menanggung penghakiman bagi Anda di kayu Salib. Percayalah kepada Injil baptisan Yesus dan darah-Nya di kayu salib, dan selamatlah.”
Banyak orang yang diselamatkan dengan mendengar Injil dan percaya kepadanya. Itu adalah kuasa iman dalam Injil baptisan Yesus, darah-Nya, dan Roh Kudus.
Para murid memberitakan Injil air dan Roh, “Yesus adalah God dan Juru Selamat.” Karena mereka telah memberi kesaksian tentang Injil air dan Roh, maka Anda dan saya sekarang dapat mendengar Injil baptisan dan darah Yesus, tentang keselamatan, dan diselamatkan dari dosa. Karena kasih God yang tak terbatas dan keselamatan Yesus yang sempurna, kita semua menjadi murid Yesus.
Apakah kalian semua percaya? Yesus sangat mengasihi kita sehingga Dia memberi kita Injil air dan Roh, pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), dan kita menjadi murid Yesus yang benar. Untuk mengajarkan Injil yang benar tentang pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) yang sejati, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya.
Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya untuk mengajar mereka dan kita bahwa segala dosa dunia, segala dosa yang kita lakukan sepanjang kehidupan kita, sudah dibasuh seluruhnya ketika Yesus dibaptiskan dan mencurahkan darah-Nya di kayu Salib. Dan kita bersyukur kepada Yesus atas kasih-Nya dan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya).
Yesus mengajarkan kita dua hal dengan membasuh kaki para murid. Pertama, untuk mengajar mereka, seperti yang telah Dia katakan, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi engkau akan mengetahuinya setelah ini.” Bahwa segala dosa kita sudah dihapuskan oleh Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), baptisan Yesus dan darah-Nya.
Ajaran kedua adalah bahwa sebagaimana Yesus telah menurunkan diri-Nya untuk menyelamatkan orang-orang berdosa dan membuat mereka menjadi benar, kita, orang-orang yang telah dilahirkan kembali, harus melayani orang lain dengan memberitakan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Sudah selayaknya bagi kita yang datang lebih dulu, untuk melayani mereka yang datang belakangan.
Dua alasan Yesus membasuh kaki para murid pada hari sebelum hari raya Paskah(Paskah Yahudi) sudah jelas, dan alasan itu masih ada di dalam Gereja.
Seorang murid tidak akan pernah lebih tinggi dari gurunya. Oleh karena itu, kami memberitakan Injil kepada dunia dan melayaninya seolah-olah kami sedang melayani Yesus. Dan kita, yang diselamatkan terlebih dahulu, hendaknya melayani mereka yang datang setelah kita. Untuk mengajarkan hal ini, Yesus membasuh kaki para murid. Selain itu, dengan membasuh kaki Petrus, Dia menunjukkan kepada kita bahwa Dia adalah Juruselamat yang sempurna bagi kita agar kita tidak lagi tertipu oleh iblis.
Anda semua dapat diselamatkan dengan percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), air dan Roh. Yesus menghapuskan segala dosa kita dengan baptisan, penyaliban, dan kebangkitan-Nya, dan hanya mereka yang percaya kepada Injil-Nya yang dapat diselamatkan dari dosa dunia selamanya.
 
 
Memiliki Iman pada Injil yang Membasuh Habis Semua Dosa Harian Kita
 
Kita dapat memotong tipu daya iblis dengan percaya kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), firman air dan Roh. Orang-orang mudah tertipu oleh iblis dan iblis terus menerus membisikkan sesuatu di telinga kita. Mengetahui bahwa daging manusia berdosa di dunia, bagaimana mereka bisa tanpa dosa? Semua orang adalah orang berdosa.
Kami tahu jawabannya. “Mengetahui bahwa Yesus menanggung segala dosa daging kita dengan baptisan-Nya, bagaimana mungkin seorang percaya bisa hidup dalam dosa? Yesus telah membayar lunas seluruh upah dosa, dan karena itu dosa apa yang masih harus kita bayar?”
Jika kita tidak percaya kepada Injil air dan darah, maka perkataan iblis tampak masuk akal. Namun, jika kita memiliki Injil di pihak kita, kita dapat memiliki iman yang tak tergoyahkan dalam kebenaran firman God.
Oleh karena itu, kita harus memiliki iman kepada Injil tentang dilahirkan kembali dari air dan darah. Iman yang sejati adalah percaya kepada Injil Baptisan Yesus, darah-Nya di kayu Salib, kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.
Pernahkah Anda melihat gambar model tabernakel suci? Ini adalah rumah kecil. Rumah ini terbagi menjadi dua bagian, bagian luar merupakan Tempat Kudus dan bagian dalam merupakan Tempat Maha Kudus yang menampung tutup pendamaian.
Ada total 60 tiang yang berdiri di Pelataran Luar Kemah Suci, dan Tempat Kudus memiliki 48 papan. Kita harus memiliki gambaran tentang Kemah Suci dalam pikiran kita agar dapat memahami makna firman God.
 
 
Terbuat dari Apakah Pintu Gerbang Pelataran Kemah Suci?
 
Pintu gerbang Pelataran Kemah Suci terbuat dari apakah?
Kerudung yang terbuat dari benang biru, ungu, dan merah, dan lenan halus yang dipintal benangnya.
 
Pintu gerbang pelataran Kemah Suci dijelaskan dalam Keluaran 27:16, “Untuk pintu gerbang pelataran harus ada tirai sepanjang dua puluh hasta, terbuat dari benang biru, ungu, dan merah, dan lenan halus yang dipintal benangnya, dibuat oleh seorang penenun. Itu harus memiliki empat tiang dan empat alas.” Bahan yang digunakan untuk pintu gerbang Pelataran Kemah Suci adalah benang biru, ungu, dan merah, dan lenan halus. Itu adalah anyaman yang rumit dan sangat berwarna.
God telah memerintahkan Musa untuk menenun pintu gerbang dengan warna-warni dengan benang biru, ungu, dan merah tua agar semua orang dapat dengan mudah menemukan pintu gerbang tersebut. Dan pintu gerbang itu, terbuat dari benang biru, ungu, dan merah, dan lenan halus digantungkan pada empat tiang.
Keempat bahan ini melambangkan cetak biru keselamatan God, yang dengannya Dia akan menyelamatkan semua orang yang percaya kepada Anak-Nya, kepada baptisan dan darah Yesus, dan kepada-Nya sebagai God.
Setiap bahan yang digunakan untuk membangun Kemah Suci memiliki makna yang spesifik dan melambangkan firman God dan rencana-Nya untuk menyelamatkan umat manusia melalui Yesus.
Sekarang, berapa banyak bahan berbeda yang digunakan untuk pintu gerbang Pelataran Kemah Suci? Benang biru, ungu, dan merah, dan lenan halus. Dan keempat hal ini sangat signifikan dalam membantu kita memperkuat iman kita dalam Injil tentang dilahirkan kembali. Jika tidak penting, informasi ini tidak akan dicatat dalam Alkitab dengan sangat rinci.
Karena semua bahan yang digunakan untuk pintu gerbang pelataran Kemah Suci dan Kemah Suci merupakan bagian penting dari keselamatan, maka bahan-bahan itu harus dibuat dari benang biru, ungu, dan merah,, dan benang lenan halus. Keselamatan ini membasuh segala dosa harian kita, dosa asal, dan dosa masa depan. Oleh karena itu, God menyatakan hal-hal ini kepada Musa dan menyuruhnya melakukan persis seperti yang diperintahkan.
 
 
Apa arti Benang Biru, Ungu, dan Merah dalam Injil God?
 
Semua bahan yang digunakan untuk Kemah Suci melambangkan apa?
Keselamatan Yesus melalui baptisan dan darah-Nya
 
Di dalam Kemah Suci, benang biru, ungu, dan merah, serta benang lenan halus digunakan Lagi untuk tabir yang digantung antara Tempat Kudus dan Tempat Maha Kudus. Bahan yang sama digunakan untuk Jubah imam besar yang Melayani di dalam Kemah Suci.
Benang biru melambangkan baptisan Yesus. Dalam 1 Petrus 3:21 dikatakan, “Air sekarang menjadi tanda yang menyelamatkan kita—yaitu baptisan.” Baptisan Yesus, yang bertanggung jawab atas semua dosa dunia, ditegaskan dalam Perikop ini oleh Petrus sebagai tanda keselamatan pendamaian. Segala dosa kita, segala dosa dunia, ditanggungkan kepada Yesus pada saat pembaptisan-Nya. Oleh karena itu, benang biru, pembaptisan Yesus, adalah bagian paling esensial dari firman keselamatan.
Benang merah melambangkan darah Yesus, sedangkan benang ungu melambangkan royalti, yakni status Yesus sebagai Raja dan God. Oleh karena itu, tiga warna benang ini diperlukan bagi kita untuk percaya kepada Yesus dan menerima keselamatan-Nya.
Pakaian indah yang dikenakan Imam Besar disebut efod, dan jubah efod semuanya berwarna biru. Imam Besar mengenakan serban yang di atasnya terdapat lempengan emas murni dengan ukiran bertuliskan, ‘KUDUS BAGI LORD(TUHAN).’ Dan lempengan tersebut diikatkan pada serban dengan tali biru.
 
 
Kebenaran Diwakili oleh Benang Biru
 
Apa yang dilambangkan oleh benang biru?
Baptisan Yesus
 
Saya mencari arti benang biru dalam Alkitab. Apa yang Alkitab katakan tentang warna biru? Kita harus memahami benang biru di antara benang biru, ungu, dan merah.
Benang biru artinya baptisan Yesus. Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis untuk menanggung segala dosa dunia (Matius 3:15).
Jika Yesus tidak menghapus semua dosa dunia melalui baptisannya, kita tidak akan bisa menjadi suci di hadapan God. Oleh karena itu, Yesus Kristus harus datang ke dunia ini dan dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan untuk menanggung segala dosa dunia.
Alasan harus ada benang biru di pintu gerbang pelataran Kemah Suci adalah karena tanpa baptisan Yesus, kita tidak bisa menjadi suci.
Benang merah berarti kematian Yesus. Ungu berarti Roh, demikianlah status Yesus sebagai “Satu-satunya Yang Mahakuasa, raja di atas segala raja dan Lord(Tuhan) di atas segala Lord(Tuhan)” (1 Timotius 6:15).
Benang merah berarti darah Kristus, yang mencurahkan darahnya di kayu Salib untuk membayar upah dosa bagi seluruh umat manusia. Yesus Kristus datang ke dunia ini dalam rupa daging untuk menanggung semua dosa umat manusia melalui baptisan-Nya, dan mengorbankan diri-Nya di kayu salib untuk menyelesaikan pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Pembaptisan Yesus adalah Injil sejati pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), yang telah dinubuatkan melalui warna benang yang digunakan untuk Kemah Suci Perjanjian Lama.
Tiang-tiang Kemah Suci terbuat dari kayu penaga, dan alasnya dari perunggu, serta alas perunggu tersebut dilapisi dengan pita-pita perak.
Semua orang berdosa harus dihakimi atas dosa-dosanya sebab upah dosa ialah maut. Agar seseorang dapat menerima berkat God dan dilahirkan kembali, pertama-tama mereka harus mengakui bahwa mereka harus dihakimi atas dosa-dosa mereka.
Oleh karena itu, baptisan Yesus dalam Perjanjian Baru, yang diwakili oleh benang biru dari Kemah Suci Perjanjian Lama, menanggung segala dosa kita. Yesus mengambil dosa kita, mencurahkan darah di kayu salib, dan dihakimi karena mereka. Dengan melakukan hal itu, Dia menyelamatkan kita semua yang beriman kepada Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya). Dia adalah Raja segala raja dan God yang kudus.
Saudara-saudara yang terkasih, baptisan Yesus adalah keselamatan dari Yesus, yang telah menyelamatkan kita dengan mengambil semua dosa kita. Yesus, yang adalah God, turun ke dunia dalam daging; Dia dibaptis untuk menanggung segala dosa dunia; Dia disalibkan dan mencurahkan darahnya di kayu Salib untuk menerima penghakiman dan bukannya kita. Baptisan Yesus memberi tahu kita tanpa keraguan bahwa Dia telah menjadi Juruselamat sejati bagi seluruh umat manusia.
Kita juga dapat melihatnya pada warna-warna yang digunakan pada pintu gerbang Kemah Suci. Penggunaan benang lenan halus menandakan bahwa Dia telah menyelamatkan kita semua, tanpa terkecuali, dari segala dosa di dunia.
Menyulam pintu gerbang dengan benang biru, ungu, dan merah serta benang lenan halus adalah untuk mengkomunikasikan kepada kita secara jelas kebenaran tentang keselamatan dari God. Itu adalah hal yang paling esensial untuk keselamatan pendamaian.
Dari bahan-bahan yang digunakan untuk pintu gerbang ke Kemah Suci, kita dapat melihat bahwa Yesus Kristus tidak menyelamatkan kita yang berdosa secara sembarangan, tanpa perencanaan. Dia, mengikuti rencana terperinci dari God, dibaptis dan disalibkan, kemudian bangkit dari kematian untuk memenuhi keselamatan umat manusia. Dengan benang biru, ungu, dan merah, bahan dari Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), Yesus telah menyelamatkan semua orang yang percaya dalam keselamatannya.
 
 
Bejana Perunggu di Perjanjian Lama Adalah Bayangan dari Baptisan di Perjanjian Baru
 
Mengapa para imam mencuci tangan dan kaki mereka sebelum mereka memasuki tempat kudus?
Karena mereka harus berdiri di hadapan God tanpa dosa apa pun.
 
Bejana itu juga terbuat dari perunggu. Perunggu melambangkan penghakiman yang Yesus derita demi kita. Bejana Perunggu air melambangkan firman Injil, yang memberitahukan kita bahwa segala kesalahan kita telah dihapuskan.
Hal ini menunjukkan bagaimana dosa-dosa kita telah dihapuskan. Ini adalah bayangan dari kebenaran bahwa semua dosa di dunia dapat dibasuh melalui iman kepada firman baptisan Yesus.
Mezbah korban bakaran melambangkan penghakiman. Dan air Yesus, yang berwarna biru, adalah Injil pendamaian dosa, baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis (Matius 3:15, 1 Yohanes 5:5-10). Itu adalah perkataan kesaksian tentang Injil keselamatan melalui pendamaian.
Dalam 1 Yohanes 5, tertulis, “Dan inilah kemenangan yang telah mengalahkan dunia—iman kita. Dan ada tiga yang memberikan kesaksian di bumi: Roh, air, dan darah; dan ketiga hal ini adalah satu dan sama.” Juga telah dikatakan bahwa siapa pun yang percaya kepada Anak God memiliki kesaksian air, darah, dan Roh Kudus di dalam dirinya sendiri.
God telah menguduskan kita melalui iman dalam Injil Pendamaian dan membolehkan kita memasuki Kemah Suci. Oleh karena itu, kita sekarang dapat hidup dalam iman, diberi makan firman God, diberkati oleh-Nya, dan menjalani kehidupan orang benar. Menjadi umat God berarti diselamatkan melalui iman kepada Injil Pendamaian dan hidup di dalam Kemah Suci.
Banyak orang saat ini yang mengatakan bahwa cukup percaya saja tanpa memikirkan arti dari benang biru, ungu, dan merah pintu gerbang ke Kemah Suci. Jika seseorang percaya kepada Yesus tanpa mengetahui hal-hal ini, iman mereka tidak akan benar karena masih akan ada dosa di dalam hati mereka. Seseorang masih akan memiliki dosa di dalam hatinya karena mereka tidak percaya pada kebenaran dilahirkan kembali melalui Injil pendamaian, dari air, darah, dan Roh.
Jika seseorang diminta untuk menilai seseorang yang hampir tidak mereka kenal, dan jika, untuk menyenangkan pendengar, mereka berkata, “Ya, saya percaya orang ini. Saya belum pernah bertemu dengannya, tapi saya tetap percaya padanya.” Apakah orang yang mendengarkan akan gembira mendengar hal tersebut? Mungkin beberapa dari Anda akan, tetapi ini bukan jenis kepercayaan yang diinginkan God dari kita.
Yesus ingin kita percaya dalam Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), keselamatan Yesus melalui biru (baptisan), ungu (kedudukan raja), dan merah (darah). Sebelum kita percaya kepada Yesus, kita harus mengetahui bagaimana Dia menyelamatkan kita dari segala dosa kita.
Ketika kita percaya kepada Yesus, kita harus mengetahui bagaimana Dia menyelamatkan kita dari segala dosa kita melalui air (baptisan Yesus), darah (kematian-Nya), dan Roh (Yesus adalah God).
Ketika kita benar-benar mengerti, kita dapat mengalami iman yang sejati dan memiliki iman yang sempurna. Iman kita tidak akan lengkap tanpa mengetahui kebenaran ini. Iman sejati hanya muncul melalui pemahaman akan kesaksian keselamatan Yesus, Injil Pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), dan Yesus sebagai Juruselamat sejati umat manusia.
Lalu iman macam apa yang mengolok-olok Yesus? Mari kita lihat.
 
 
Iman yang Mengolok-olok Yesus
 
Apa yang paling dibutuhkan untuk iman?
Pengetahuan yang akurat tentang baptisan Yesus
 
Anda harus tahu bahwa percaya kepada Yesus secara sewenang-wenang berarti mengejek Dia. Jika Anda berpikir, “Saya merasa sulit untuk percaya, tetapi karena Dia adalah God dan karena Dia adalah Anak God, saya harus percaya,” maka Anda sedang mengejek Yesus. Anda harus percaya kepada baptisan dan darah Yesus, Injil pendamaian.
Percaya kepada Yesus tanpa mengetahui Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) lebih buruk daripada tidak percaya kepada Yesus sama sekali. Mengabarkan Injil yang hanya percaya pada darah Yesus adalah bekerja sia-sia tanpa mengetahui kebenaran.
Yesus tidak ingin ada orang yang percaya kepada-Nya secara sewenang-wenang atau tanpa alasan. Dia ingin kita percaya kepada-Nya dengan mengetahui Injil Pendamaian.
Ketika kita percaya kepada Yesus, kita menjadi tahu bahwa Injil Pendamaian adalah baptisan dan darah Yesus. Ketika kita percaya kepada Yesus, kita harus memahami Injil pendamaian melalui firman-Nya dan secara spesifik mengetahui bagaimana Ia mencuci semua dosa kita.
Kita juga harus tahu apa yang diwakili oleh benang biru, ungu, dan merah pada pintu gerbang ke Kemah Suci. Maka kita memiliki iman sejati yang bertahan selamanya.
 
 
Kita Tidak Akan Pernah Bisa Dilahirkan Kembali tanpa Mempercayai Yesus, yang Adalah Esensi dari Benang Biru, Ungu, dan Merah
 
Apa yang dilakukan para imam sebelum memasuki Tempat Kudus?
Mereka mencuci tangan dan kaki mereka dengan air dari bejana perunggu.
 
Lord(Tuhan) Yesus telah menyelamatkan kita. Kita tidak bisa tidak memuji Lord(Tuhan) ketika kita melihat betapa sempurnanya Dia menyelamatkan kita. Kita harus melihat ke Kemah Suci yang Kudus. Dia memberi kita firman Injil Pendamaian melalui benang biru, ungu, dan merah di Kemah Suci dan menyelamatkan kita dengan itu. Kami mengucap syukur dan memuji Lord(Tuhan).
Orang-orang berdosa tidak diizinkan memasuki Tempat Kudus. Bagaimana mungkin orang yang mempunyai dosa bisa masuk ke Tempat Kudus? Hal ini tidak mungkin terjadi. Jika orang seperti itu masuk, dia akan dibunuh saat itu juga. Itu akan menjadi kutukan, bukan berkah. Orang berdosa tidak dapat memasuki Tempat Kudus dan tidak dapat berharap untuk hidup.
Lord(Tuhan) kita menyelamatkan kita melalui rahasia yang tersembunyi di pintu gerbang ke Kemah Suci kudus. Dengan benang biru, ungu, dan merah, serta benang lenan halus, Ia menyelamatkan kita. Dan Ia memberitahukan kepada kita rahasia keselamatan-Nya melalui hal-hal ini.
Apakah Anda dan saya begitu diselamatkan? Jika kita tidak percaya pada kata-kata dari benang biru, ungu, dan merah, maka tidak akan ada keselamatan melalui Injil pendamaian. Warna biru bukan berarti God, melainkan baptisan Yesus. Ini berarti baptisan Yesus yang telah mengambil semua dosa kita.
Seseorang dapat masuk sampai ke mezbah korban bakaran tanpa mempercayai benang biru. Tetapi Anda tidak dapat masuk ke Tempat Kudus, tempat God berdiam.
Oleh karena itu, sebelum kita masuk pintu gerbang ke Kemah Suci, kita harus percaya kepada benang biru (baptisan Yesus), benang merah (darah-Nya di Kayu Salib), dan benang ungu (Yesus adalah God dan Anak God). Hanya ketika kita percaya, kita diterima oleh God dan diperbolehkan masuk Melalui tabir Tempat Maha Kudus.
Beberapa orang masuk ke pelataran luar Kemah Suci dan berpikir bahwa mereka berada di dalamnya. Tapi ini bukanlah keselamatan. Seberapa jauh kita harus pergi untuk diselamatkan? Kita harus bisa masuk ke Tempat Maha Kudus.
Untuk masuk ke Tempat Maha Kudus, kita harus melewati Bejana Perunggu. Bejana Perunggu melambangkan baptisan Yesus, dan kita harus menghapuskan segala dosa kita sehari-hari dengan baptisan Yesus dan disucikan untuk masuk Tempat Kudus.
Dalam Perjanjian Lama, para imam harus membasuh diri mereka sendiri sebelum masuk, dan dalam Perjanjian Baru, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya untuk melambangkan pembasuhan dosa-dosa seumur hidup mereka.
Hukum Taurat God mengatakan, “Sebab upah dosa ialah maut, tetapi karunia God ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Lord(Tuhan) kita” (Roma 6:23). God menghakimi dosa manusia tanpa kecuali, namun Dia menyerahkan dosa-dosa itu kepada Anak-Nya dan sebagai Gantinya menghakimi Dia. Inilah kasih God, keselamatan-Nya. Keselamatan sejati hanya dapat diperoleh bila kita percaya kepada Injil Pendamaian, baptisan, darah, kematian, dan kebangkitan Yesus.
 
 
Untuk Dilahirkan Kembali, Seseorang Seharusnya Tidak Pernah Meremehkan Firman God yang Tertulis, Injil Pendamaian Dosa
 
Apa satu-satunya hal yang tersisa untuk kita lakukan?
Itu adalah percaya pada Firman God yang tertulis.
 
Saya tidak pernah mencemooh orang lain. Ketika seseorang berbicara tentang sesuatu yang saya tidak kenal, saya meminta mereka untuk mengajari saya. Namun, ketika saya bertanya tentang arti Kemah Suci, tidak ada yang bisa memberi tahu saya.
Lalu apa yang bisa saya lakukan? Saya harus kembali ke Alkitab. Di mana Alkitab berbicara tentang Kemah Suci? Hal ini dijelaskan secara rinci dalam Keluaran. Dan jika seseorang membaca buku ini dengan cermat, dia dapat memahami maknanya melalui firman God yang tertulis.
Teman-teman terkasih, Anda tidak bisa diselamatkan dengan percaya kepada Yesus secara membabi buta. Anda tidak dapat dilahirkan kembali hanya dengan menghadiri gereja secara rutin. Kita tahu apa yang Yesus katakan kepada Nikodemus. “Sesungguhnya, sesungguhnya aku berkata kepadamu, jika seseorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan God... Apakah engkau guru Israel dan tidak mengetahui hal-hal ini?” (Yohanes 3:5, 10)
Semua orang yang percaya kepada Yesus harus percaya kepada benang biru (semua dosa dunia ditanggungkan kepada Yesus saat Dia dibaptis), benang merah (kematian Yesus untuk segala dosa kita), dan benang ungu (Yesus adalah Juruselamat, God, dan Anak God).
Kita harus percaya bahwa Yesus adalah Juruselamat semua orang berdosa di dunia. Tanpa iman ini, seseorang tidak akan pernah bisa dilahirkan kembali, dan dia tidak bisa memasuki Tempat Kudus kerajaan God. Seseorang bahkan tidak dapat hidup dengan setia di dunia ini tanpanya.
Betapa mudahnya jika Anda bisa dilahirkan kembali hanya dengan percaya kepada Yesus? ―Ya.― “♫Anda telah diselamatkan. Saya telah diselamatkan. Kita semua telah diselamatkan.♫” Bagusnya. Tapi, banyak sekali orang yang percaya kepada Yesus tetapi tidak ‘dilahirkan kembali’ secara sejati.
Anda tidak hanya perlu mengetahui kebenaran Alkitab, Anda juga perlu percaya kepada Yesus. Kita harus mengetahui Injil Pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) dalam Alkitab dan pengertian benang biru, ungu, dan merah agar bisa masuk Kemah Suci dan bersama God dalam dunia iman. Di dalam kemah iman, Anda dapat hidup bahagia selamanya sampai Anda masuk surga. Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana cara percaya yang benar kepada Yesus.
 
 
Injil Asli Menghasilkan Kekudusan dengan Benang Biru
 
Apakah syarat yang sangat diperlukan untuk keselamatan?
Baptisan Yesus
 
Terkadang seseorang berpikir bahwa dirinya bisa hidup sempurna tanpa melakukan kesalahan. Namun, jika Anda mencoba melakukan sesuatu, Anda akan segera menemukan kekurangan Anda sendiri. Manusia sangatlah tidak lengkap, dan mustahil bagi mereka untuk tidak berbuat dosa. Namun, karena Yesus menyelamatkan kita dengan benang biru, ungu, dan merah, Injil pendamaian, kita dapat disucikan dan masuk ke Tempat Kudus God.
Jika God tidak menyelamatkan kita dengan benang biru, ungu, dan merah, kita sama sekali tidak akan bisa masuk ke Tempat Kudus dengan sendirinya. Apa alasannya? Jika hanya orang yang hidup sempurna dengan daging-Nya saja yang dapat masuk, maka tidak akan ada seorang pun yang memenuhi syarat. Ketika seseorang percaya kepada Yesus tanpa Injil, mereka hanya menambahkan lebih banyak dosa ke dalam hatinya.
Yesus menyelamatkan kita dengan keselamatan-Nya yang direncanakan dengan cermat, keselamatan benang biru, ungu, dan merah, lenan halus. Dia telah membasuh semua dosa kita. Apakah Anda percaya akan hal ini? ―Ya.― Apakah Anda memiliki kebenaran Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya) hati Anda dan memberikan kesaksian tentangnya? ―Ya.―
Hanya ketika Anda memberikan kesaksian tentang Injil, Anda dapat mengenakan ikat di dahi Anda yang bertuliskan, ‘KUDUS BAGI LORD(TUHAN)’ dan bergabung dengan ‘imamat kerajaan’ (1 Petrus 2:9). Hanya dengan begitu engkau dapat berdiri di hadapan orang-orang dan memberi tahu mereka bahwa engkau adalah hamba God, bekerja sebagai Imam Besar.
Pada serban Imam Besar ada pelatnya dari emas dan pelat itu diikat dengan tali biru. Mengapa biru? Karena Yesus menyelamatkan kita dengan Injil pengampunan dosa(dosa telah lenyap sepenuhnya), karena Dia menghapus semua dosa kita dan menjadikan kita tanpa dosa melalui baptisan-Nya (penumpangan tangan di Perjanjian Lama, baptisan di Perjanjian Baru).
Tidak peduli seberapa rajin kita percaya kepada Yesus, kita tidak dapat memperoleh pelat yang diukir ‘KUDUS BAGI LORD(TUHAN)’ tanpa kata-kata rahasia dari benang biru, ungu, dan merah.
Bagaimana kita menjadi orang benar? Ada tertulis dalam Matius 3:15, “Karena demikianlah sepatutnya bagi kita untuk menggenapi segala kebenaran.” Yesus dibaptis dan menyelamatkan kita dari segala dosa dunia. Karena Dia dibaptis dan menghapus semua dosa kita, kita yang percaya telah menjadi benar.
Tanpa baptisan Yesus, bagaimana kita bisa mengatakan kita tidak berdosa? Bahkan jika kita percaya kepada Yesus, bahkan jika kita menangis memikirkan penyaliban-Nya, semua air mata di dunia ini tidak dapat membasuh semua dosa-dosa kita. Tidak. Tidak peduli seberapa banyak kita menangis dan bertobat, dosa-dosa kita akan tetap ada di dalam diri kita.
‘KUDUS BAGI LORD(TUHAN)’. Karena Dia menghapus semua dosa kita dengan baptisan dan darah-Nya, karena God memperbolehkan semua dosa dari kita, para pendosa, untuk dipindahkan kepada Yesus, karena firman keselamatan tertulis dalam Alkitab, maka kita telah menjadi benar melalui iman kita terlepas dari semua kelemahan kita.
Oleh karena itu, kita sekarang dapat berdiri di hadapan God. Kita sekarang dapat hidup sebagai orang benar dan memberitakan Injil kepada dunia. “♪Oh, saya telah diselamatkan. Anda telah diselamatkan. Kita semua telah diselamatkan.♪” Kita telah diselamatkan sesuai dengan rencana God.
Tanpa firman Injil Pendamaian di dalam hati Anda, tidak ada keselamatan, tidak peduli seberapa keras Anda mencoba. Ini seperti lagu populer tentang cinta tak berbalas. “♫Oh, jantungku berdebar kencang tanpa alasan setiap kali aku melihatnya, setiap kali aku berada di dekatnya. Aku pasti sedang jatuh cinta.♫” Jantungku berdetak cepat, tapi bukan jantungnya. Sayangnya cintaku tak kembali.
Orang cenderung berpikir bahwa keselamatan datang dalam banyak cara yang berbeda untuk banyak orang yang berbeda. Mereka bertanya, “Mengapa harus hanya melalui Injil baptisan?” Jika tidak datang melalui Injil baptisan Yesus, maka itu bukanlah keselamatan yang sempurna. Itu adalah satu-satunya cara kita dapat menjadi benar di hadapan God karena itu adalah satu-satunya cara kita dapat sepenuhnya dibersihkan dari semua dosa kita.
 
 
Apakah Keselamatan dari Benang Biru yang diberikan Yesus kepada Kita?
 
Apa yang membuat kita menjadi orang benar?
Injil benang biru, ungu, dan merah
 
Keselamatan melalui Injil benang biru, ungu, dan merah adalah anugerah God kepada seluruh umat manusia. Karunia ini memampukan kita masuk ke dalam kemah suci dan hidup damai. Itu telah membuat kita menjadi Benar. Itu telah membuat kita menjadi orang benar dan memampukan kita untuk hidup di dalam gereja untuk dilatih dalam kata-kata suci di dalam gereja.
Kapan pun kita menghadap God untuk berdoa, Injil memberkati kita dengan kasih-Nya. Ini adalah alasan mengapa Keselamatan sangat berharga bagi kita. Yesus memerintahkan kita untuk membangun rumah ‘di atas batu’. Batu karang itu adalah baptisan Yesus. Kita semua harus diselamatkan, hidup dengan keselamatan, masuk Surga, memperoleh kehidupan abadi, dan menjadi anak-anak God.
Teman-teman terkasih, karena Injil Pendamaian, kita bisa masuk ke dalam kemah suci dengan iman. Karena pembasuhan semua dosa kita (Baptisan Yesus) dan penghakiman di kayu salib, kita telah menerima keselamatan melalui iman.
Pendamaian yang melimpah atas segala dosa kita, baptisan dan darah Yesus, adalah Injil yang telah mencuci semua dosa kita. Apakah Anda percaya ini? Injil yang benar adalah Injil Pendamaian surgawi yang telah sepenuhnya menghapuskan semua dosa kita.
Kita telah dilahirkan kembali dengan percaya kepada Injil Pendamaian. Yesus telah memberi kita Injil Pendamaian, yang telah mencuci semua dosa kita sehari-hari dan bahkan semua dosa di masa depan. Puji Lord(Tuhan). Haleluya! Terima kasih kepada Lord(Tuhan).
Injil air dan Roh (Injil air dan darah) adalah Injil sejati yang diucapkan oleh Yesus Kristus. Buku ini ditulis untuk mengungkapkan Injil Yesus, Injil air dan Roh.
Karena banyak orang percaya kepada Yesus tanpa mengetahui kebenaran yang lengkap, mereka sekarang hanya beroperasi di dunia teologi Kristen (teologi filosofis yang disebut-sebut); singkatnya, mereka hidup dalam sesat dan kebingungan. Oleh karena itu, kita harus kembali dan mempercayai Injil yang benar. Belum terlambat.
Saya ingin membahas lebih detail di buku kedua bagi mereka yang memiliki pertanyaan mengenai Injil kelahiran kembali dari air dan Roh.
 
Khotbah ini juga tersedia dalam format ebook. Klik pada sampul buku di bawah ini.
SUDAHKAH ANDA BENAR-BENAR DILAHIRKAN KEMBALI DARI AIR DAN ROH? [Edisi Revisi Baru]