Search

Khotbah-Khotbah

Pokok 9: Kitab Roma (Komentari dalam Surat Roma)

[Pasal 8-6] Mereka yang Mewarisi Kerajaan Allah (Roma 8:16-27)

(Roma 8:16-27)
“Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya, tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani,
mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.”
 

Semua orang yang sudah diampuni dosanya percaya kepada Injil air dan Roh dan memiliki Roh Kudus di dalam hatinya. Dikatakan dalam 1 Yohanes 5:10, “Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya.” Barangsiapa yang memiliki kebenaran Allah di dalam hatinya memiliki Roh Kudus berdiam di dalamnya, dan iman kepada Injil air dan Roh yang memungkinkan Roh Kudus berdiam selamanya di dalam hatinya.
Kita menjadi anak-anak Allah setelah dosa-dosa kita diampuni melalui iman kita kepada Injil air dan Roh. Roh Kudus telah berdiam di dalam hati kita dan telah menjadi saksi bagi kita, dan berkata, “Engkau adalah anak-anak Allah dan umatNya.” Kepada mereka yang tidak memiliki Roh Kudus di dalam hatinya, sebaliknya, hukum Taurat yang memberi kesaksian, “Engkau bukan anak-anak Allah, tetapi orang berdosa.”
Kepada mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh, Roh Kudus memberi kesaksian, “Engkau adalah anak-anak Allah. Engkau umat Allah yang tidak memiliki dosa.” Allah menyatakan dengan jelas supaya kita bisa mengetahui bahwa, supaya menjadikan kita anak-anak Allah, kita harus percaya kepada Injil air dan Roh. 
Mungkin anda bertanya, “Saya tidak merasakan apa-apa, apakah itu berarti saya bukan anak Allah?” Beberapa orang begitu kekanak-kanakan dalam iman mereka sampai tidak merasa kalau mereka memiliki Roh Kudus di dalam hatinya. Tetapi Roh Kudus menegaskan kepada kita bahwa meskipun kita ada di dalam kebimbangan, Roh akan menghibur kita dengan mengatakan, “Hei! Engkau anak Allah! Tidakkah engkau percaya kepada Injil air dan Roh? Karena engkau percaya, engkau adalah umat Allah.” Meskipun ketika kita ragu, kalau kita percaya kepada Injil air dan Roh, kita adalah anak-anak Allah. Roh Kudus memberi kesaksian bahwa kita adalah anak-anak Allah. Roh Kudus bukanlah sesuatu yang berdiam di dalam hati kita melalui perasaan atau indra kita. Mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh tidak memiliki dosa di dalam hatinya, dan karena mereka tidak memiliki dosa, Roh Kudus berdiam di dalamnya. Mereka tentu saja adalah anak-anak Allah.
Roh Kudus berkata kepada kita di dalam hati kita, “Engkau percaya kepada baptisan Yesus, kayu SalibNya, dan sudah diampuni; karena itu engkau tidak memiliki dosa dan adalah anak-anak Allah.”
Namun, perkataan itu tidak datang dalam bentuk suara seperti suara manusia. Jadi, jangan mengharap mendengar suara yang menggelegar! Kalau anda menghendaki mendengar suatu suara, Iblis mungkin menyamar dalam bentuk suara manusia dan berusaha untuk mendustai anda. Iblis bekerja dengan menyusup ke dalam pikiran manusia sementara Roh Kudus bekerja sesuai Firman Allah. 
 
 


Mereka yang memiliki kebenaran Allah adalah anak dan pewarisNya 

 
 
Mari kita membaca ayat 17, “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.”
Kalau kita anak-anak Allah, maka kita juga ahli warisNya. Ahli waris adalah seseorang yang menerima segala sesuatu dari orang tuanya. Dengan kata lain, kita memiliki hak mendapat bagian dari semua yang dimiliki Allah sang Bapa. Kalau ditanyakan, “Siapakah ahli waris Allah?” kita bisa berkata, “Orang-orang yang percaya kepada Injil air dan Roh dan sudah diampuni dosa-dosanya adalah ahli warisNya.” 
Orang-orang dengan iman yang demikian adalah diberkati dan akan mewarisi kemuliaan Allah di dalam kerajaanNya bersama dengan Kristus. Dikatakan bahwa karena kita akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, supaya kita dipermuliakan bersama, kita juga harus ikut menderita bersama denganNya. Menjadi ahli waris bersama-sama berarti hidup di dalam kerajaan Bapa kita selama-lamanya. Kalau anda percaya kepada Injil air dan Roh, maka anda ahli waris bersama dengan Kristus. Kita ahli waris karena kita akan mewarisi segala sesuatu yang dimiliki Bapa kita. 
Dari waktu ke waktu, saya bisa merasakan kerajaan Allah mendekat kepada kita. Segala sesuatu yang terjadi dalam waktu yang tepat. Janji Allah di dalam Alkitab juga digenapi satu demi satu. Sekarang yang masih belum terjadi adalah bangsa Israel akan bertobat, mengakui Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya, dan diselamatkan dari dosa mereka, bersama dengan beberapa hal yang lain. Israel memang akan menerima Yesus sebagai Juruselamat selama Tujuh Tahun Kesusahan Besar. 
Dinyatakannya Kerajaan Allah di bumi ini dan di Surga berkaitan dengan pertobatan bangsa Israel. Saya yakin bahwa akhir jaman akan datang dengan segera. Saya percaya bahwa saatnya semakin dekat ketika mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh akan tinggal selamanya dengan Allah. Seluruh dunia menantikan tahun 2000 dan mengira kalau itu saatnya, tetapi tahun 2000 sudah berlalu. Kekhawatiran yang sangat besar mengenai Millenium Bug sudah lewat dan kita sudah melewati paruh kedua dari tahun 2002, ketika, pada kenyataannya, banyak orang di dunia mengira bahwa semua perubahan di dunia akan terjadi pada tahun 2000. 
Namun demikian, Kerajaan Kristus yang kita nantikan sedang mendekati kita masing-masing. Roh Kudus juga memimpin kita yang sudah diampuni dari segala dosa kita kepada perasaan mendekatnya Kerajaan Allah. Sekarang, seperti sebelumnya, segala sesuatu akan digenapi seperti yang diFirmankan Allah. Mari kita menantikan datangnya hari itu dengan iman.
Di masa yang akan datang, Israel akan menjadi batu sandungan dan halangan bagi perdamaian dunia, dan karena itu akan mendapatkan banyak penentangan dari berbagai bangsa. Itulah yang dikatakan Alkitab kepada kita—bahwa Israel akan menjadi musuh banyak bangsa dan kemudian mereka akan sadar bahwa Mesias yang selama ini mereka nantikan memang Yesus. Mereka akan diampuni dari segala dosa mereka dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Yang sudah direncanakan Allah akan segera digenapi. Namun, semua itu akan terjadi dalam waktu yang tepat, jadi kita tidak perlu menantikan semua itu terjadi pada tanggal tertentu seperti yang dikatakan oleh para ahli eskatologi yang keliru. Mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh akan melihat semua nubuat Allah akan digenapi. Orang percaya memiliki harapan bahwa Kerajaan Allah yang dijanjikan Allah di bumi dan di Surga memang sedang datang. Saya percaya bahwa hal itu akan segara terjadi. 
Saatnya akan segera datang ketika perkara-perkara yang dijanjikan Allah akan menjadi kenyataan satu demi satu. Saya yakin bahwa hari ketika Kerajaan Seribu Tahun dan Kerajaan Allah yang dijanjikan akan segera digenapi dalam waktu yang singkat. Apakah anda juga berpikir demikian, atas inspirasi Roh Kudus seperti saya? Apakah anda percaya bahwa semua nubuat Allah akan digenapi melalui Roh Kudus? Roh Kudus menolong kita sungguh-sungguh percaya kepada janji Allah dengan sepenuh hati kita. 
Melalui Roh Kudus, kita yakin di dalam hati kita bahwa janji Allah mengenai akhir jaman akan segera terjadi. Kita percaya melalui Roh Kudus bahwa semua yang kita pikirkan dan harapkan akan menjadi kenyataan bersama dengan semua nubuat Allah. Inilah iman yang benar.
Anda dan saya adalah ahli waris dari semua berkat Allah yang dijanjikan; karena itu, kita perlu menantikan di dalam Roh Kudus. Kerajaan Allah akan datang segera. Israel akan segera percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Mesias mereka. 
Banyak orang menantikan Dia sekarang, dan mengatakan, “Datanglah Tuhan Yesus.” Paulus mengatakan bahwa karena dia ahli waris Allah, penderitaan yang dia alami sama sekali tidak ada bandingannya dengan kemuliaan yang akan segera diterimanya. Itu berarti bahwa untuk menerima kemuliaan bersama dengan Kristus, kita harus menderita bersama dengan Dia juga. Ini karena kita percaya dan menantikan datangnya Kerajaan Allah. Untuk menerima kemuliaan bersama Kristus, kita juga harus menderita di dalam Dia.
Pengharapan Paulus adalah supaya segala makhluk, termasuk binatang dan tumbuhan, lepas dari kematian. Itulah sebabnya semua makhluk menanti dengan sangat rindu akan datangnya anak-anak Allah. Harapan bagi anak-anak Allah adalah bahwa harinya akan datang ketika semua makhluk bisa hidup selama-lamanya. 
Karena itu, kita harus menyadari bahwa kita orang percaya sudah diberkati dengan kehidupan kekal. Apakah kita melihat hari kedatangan Tuhan ketika kita masih hidup, atau Tuhan membangunkan kita dari tidur kita untuk mengangkat kita, kita harus menantikan Dia.
 
 


Apakah kemuliaan Allah yang akan dinyatakan itu sungguh-sungguh hebat?

 
 
Kemuliaan yang akan dinyatakan kepada orang benar itu adalah kemuliaan kekal—mewarisi Kerajaan kekal dan hidup selamanya di dalam kemuliaan Allah. Tidak akan ada lagi kematian, duka, atau tangisan. Tidak akan ada lagi sakit di dalam Kerajaan itu, dan Kerajaan itu tidak membutuhkan bulan atau matahari untuk menyinari, karena kemuliaan Allah yang menyinarinya. Anak Domba itulah terangnya. Itu adalah tempat dimana hanya ada Yesus dan orang-orang yang dilahirkan kembali, orang percaya yang tidak berdosa, dan penuh dengan kemuliaan Allah. Kerajaan itu akan dipenuhi dengan cahaya keemasan. Kemuliaan Kerajaan dimana kita akan hidup selamanya itu begitu hebat sampai tidak ada kata-kata yang bisa menjelaskannya. Karena kemuliaan yang kita harapkan itu begitu hebat, Paulus mengatakan bahwa penderitaan kita sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita. 
Kadang kita bisa melihat kemuliaan Allah di alam semesta ketika kita melakukan pekerjaan Allah di dunia ini. Ketika kita memandang bunga yang berwarna-warni, rumput yang diselimuti embun, dan pemandangan pepohonan yang menghijau, kehangatan musim semi, kesegaran hutan, sejuknya angin, bintang yang bersinar di gelap malam; ketika kita membayangkan mengenai keempat musim, kita tidak bisa tidak berpikir mengenai Surga. Ketika melihat keajaiban ciptaan Allah, kita berharap agar Kerajaan Allah akan segera datang. 
Ketika Kerajaan Allah datang, tidak akan ada lagi maut, dan kita akan hidup penuh kemuliaan. Tidak ada kekurangan apa-apa sehingga kita akan hidup berlimpah dan makmur. Hanya berpikir bahwa saya akan hidup penuh kemuliaan di tempat di mana segala sesuatunya sempurna saja sudah membuat hati saya penuh dengan kemuliaan Allah. Kenyataan bahwa semua itu akan menjadi milik kita, orang-orang percaya, itu seperti mimpi, dan membuat kita bersyukur sekali lagi bahwa kita sudah dilahirkan kembali. Saya bersyukur kepada Tuhan yang sudah memenuhi hati saya dengan pengharapan ini sampai penuh. 
Sekarang ini, kita hanya bisa berharap akan Surga dengan imajinasi kita, tetapi kita tahu bahwa kelak, semua janji Allah akan menjadi kenyataan. Pengharapan kita menjadi lebih kuat dan perasaan kita akan mendekatnya kemuliaan Allah menjadi semakin kuat hari demi hari. 
Inilah sebabnya mengapa orang percaya berharap akan masa depan. Iman di dalam Allah dan harapan akan masa depan adalah kemuliaan dan iman dari mereka yang akan mewarisi Kerajaan Allah. Apakah iman yang mulia ini, kemudian, adalah berkat yang hanya diberikan kepada orang-orang yang percaya kepada Injil air dan Roh? Jawabannya tegas sekali ya! Hanya waktu yang harus dijalani sebelum kemuliaan Allah diberikan kepada orang benar, kepada mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh. Dalam waktunya, janji Allah atas segala kemuliaanNya akan menjadi nyata bagi kita. Semua hal yang mulia ini akan sungguh-sungguh terjadi kepada semua orang percaya. Kemuliaan yang menanti kita adalah kemuliaan yang sangat indah dan luar biasa. 
Anda dan saya, yang memiliki iman yang sama kepada Injil air dan Roh, adalah orang-orang yang akan masuk ke dalam Kerajaan Allah yang mulia. Dunia yang membingungkan dan jahat sering menggelapkan hati kita, dan kita bisa menjadi putus asa dan bingung. Tetapi mereka yang sudah dilahirkan kembali bisa mengatasi semua kesulitan itu dengan percaya bahwa mereka sudah menjadi ahli waris Allah. Bahkan meskipun mungkin ada segala macam masalah di dalam hati orang percaya yang tidak berdosa, mereka akan bisa menemukan kekuatan dan hidup dengan mengingatkan diri kepada janji Allah. Saya bersyukur bahwa Roh Kudus tetap ada di dalam hati kita, menghibur kita, dan bersaksi kepada roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Mereka yang baru saja ditebus dari dosa-dosanya juga harus memandang kepada kemuliaan Surga dan hidup dalam pengharapan. Kita semua sejajar sebagai umat Allah. Kalau anda menjalani kehidupan iman di dalam gereja cukup lama, anda bisa melihat Roh Kudus di dalam hati anda bersukacita atas kekayaan dari warisan mulia milik anda.
 
 
 

Bahkan hati orang benar juga mengeluh di bumi ini 

 
 
Mari kita membaca ayat 23, “Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.” Mari kita tanyakan kepada diri kita sendiri, “Apa yang kita harapkan dalam hidup kita?” Kita, orang percaya, hidup dengan harapan akan menerima penebusan bagi tubuh kita. Ketika kita berkata bahwa kita adalah anak-anak Allah, itu berarti bahwa hanya roh kita yang adalah anakNya. Tubuh kita belum menerima kemuliaan, sehingga semua orang percaya berharap bahwa tubuh mereka juga akan diubahkan. 
Ketika tubuh orang percaya mengenakan kemuliaan Allah, mereka akan bisa melewati api dan tidak akan terbakar, dan mereka akan bisa melalui segala macam halangan atau tembok. Tubuh kita yang diubahkan akan terbebas dari segala keterbatasan ruang dan waktu. 
Tetapi tubuh kita belum diubahkan, sehingga kita yang memiliki buah sulung Roh yang masih mengeluh di dalam hati. Karena itu, orang-orang benar yang sudah dilahirkan kembali dengan percaya kepada Injil air dan Roh menantikan saat penebusan tubuh. 
Mengeluh! Tertulis bahwa bahkan kita yang sudah menerima buah sulung Roh masih mengeluh. Apakah anda merasa Roh Kudus yang ada di dalam diri anda mengeluh? Kapan Dia mengeluh? Roh mengeluh ketika kita mencoba mengejar kesenangan daging.
Ketika kita memandang dunia dan mengasihi apa yang kita lihat, Roh Kudus di dalam kita mengeluh. Tubuh kita belum diubahkan, jadi masih menikmati dan mengejar perkara-perkara dunia, tetapi karena jiwa kita sudah diubahkan, Roh Kudus yang ada di dalam kita mengeluh. Kita harus membalikkan hati kita yang berusaha mengejar kesenangan dunia dan menerima tuntunan Roh Kudus. 
Roh Kudus mengeluh di dalam diri kita, yang adalah ahli waris Allah, karena Roh Kudus ada di dalam diri kita. Hidup di dunia ini kita bisa melihat betapa gelapnya masa depan dan lemahnya tubuh kita; di saat seperti ini, kita harus memandang ke atas dan merindukan berkat menjadi ahli waris Allah karena mereka tahu bahwa tubuh mereka juga akan ditebus. Orang percaya menantikan saatnya mereka memiliki tubuh sempurna yang sudah sepenuhnya ditebus.
 

Hidup dengan pengharapan yang mulia
 
Mari kita membaca ayat 24 dan 25, “Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.” 
“Apakah kita menerima pengampunan dosa di dalam pengharapan akan Kerajaan Allah?” Mari kita menanyakan pertanyaan ini. Kita mengatakan bahwa kita menerima pengampunan dosa dengan percaya kepada Injil air dan Roh. “Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun,” Allah mengatakan demikian.
Supaya bisa masuk Surga dan dibebaskan dari segala dosa kita, kita harus diselamatkan dengan percaya kepada Firman air dan Roh Kudus. Setelah diselamatkan dari dosa kita, kalau kita membalikkan mata kita ke dunia dan berharap untuk apa yang bisa dilihat, maka itu berarti kita tidak mengenal kemuliaan Allah dan tidak menantikannya. Jika kita mengharapkan untuk apa yang kita lihat, maka itu tidak bisa diharapkan. Itulah sebabnya Paulus bertanya, “Sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya?” Kita yang sekarang menjadi orang benar tidak boleh berharap kepada apa yang ada di bumi ini, tetapi kita, sesuai dengan janjiNya, harus memandang ke langit baru dan bumi baru dimana orang benarNya akan berdiam (2 Petrus 3:13). 
Iman yang seperti inilah yang diharapkan oleh orang benar. Orang benar hidup dalam pengharapan akan langit dan bumi baru. Apa yang bisa kita lihat dengan mata tubuh kita bukanlah yang sesungguhnya kita harapkan. Kita tidak bisa melihat dengan mata jasmani kita, karena itu kita menantikan Kerajaan Allah yang dijanjikan yang mulia dengan mata rohani kita. Itulah sebabnya mereka yang sungguh-sungguh benar menempatkan pengharapan mereka kepada Kerajaan Surga. Harapannya adalah percaya bahwa apa yang dikatakan Allah kepada kita akan sungguh-sungguh menjadi kenyataan.
Allah mengatakan, “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih” (1 Korintus 13:13). Kita sudah menerima pengampunan dosa melalui iman dan pengharapan kita akan Kerajaan Surga. KerajaanNya akan datang ke bumi ini dan ada di Surga, dan kita berharap bahwa kita akan hidup selamanya di dalam KerajaanNya. Inilah sebabnya kita percaya kepada Firman janji Allah dan menahan semua penderitaan masa kini. 
Ada tertulis, “Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.” Kita tekun karena ada yang tidak kita lihat. Kita menantikan janji Allah yang tidak bisa kita lihat secara fisik. Janji Allah akan menjadi kenyataan kepada kita orang percaya karena dikatakan bahwa kemuliaan Allah akan dengan segera dinyatakan, dan kita percaya kepada janji ini. Karena kita percaya bahwa Tuhan kita akan datang kembali ke bumi ini, kita bisa menahan penderitaan sekarang ini. 
Kerajaan Allah akan, tanpa ragu, datang ke bumi ini. Ketika Injil disebarkan ke segala bangsa, Kerajaan Allah pasti akan datang. Orang benar menantikan hari itu dengan sabar. Tuhan kita akan datang ketika kita menantikannya. Ini adalah kebenaran yang anda dan saya hidupi di jaman ini.
Ada seorang rekan kerja wanita dari Ukraina yang menterjemahkan buku kami ke dalam bahasa Ukraina. Ia melihat apa yang terjadi dengan gedung World Trade Center yang runtuh karena serangan teroris dan mengatakan bahwa ia merasa bingung serta takut. Ia bertanya apakah ini tanda datangnya “masa kuda putih” di dalam kitab Wahyu dan bertanya apakah ada buku yang berhubungan dengan bagian ini di Kitab Suci.
Kita tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa peristiwa itu adalah tanda dari masa kuda putih, tetapi kita tidak bisa menyangkal bahwa itu memang berhubungan. Kalau hal seperti ini terjadi seringkali, maka akan ada peperangan, dan bangsa akan melawan bangsa. Ketika dunia terlibat peperangan, dunia akan menderita kelaparan, dan ‘masa kuda putih akan segera menjadi kenyataan.
Jadi, ketika saya melihat peristiwa yang menandakan kehancuran dunia, saya memperbaharui kehendak saya bahwa saya akan memberitakan Injil ke ujung dunia. Benar sekali bahwa kita kehilangan harapan akan dunia ini dan bahwa hati kita mengeluh ketika tragedi menyerang kita. Namun, sepanjang hidup kita, kita harus menantikan Kerajaan Allah, yang tidak bisa kita lihat dengan mata fisik kita tetapi hanya dengan mata rohani kita.
Karena kita percaya kepada Injil air dan Roh, kita mengharapkan Kerajaan Surga dan menantikan dengan tekun. Karena kita percaya bahwa Kerajaan Allah itu semakin dekat kepada kita, kita bisa menahan semua kesulitan. Ini bisa terjadi karena Roh Kudus berdiam di dalam hati kita.
Apakah anda menderita? Tahan dengan baik dan bersabarlah. Bukan hanya anda yang menderita tetapi kita semua juga. Kita akan mendapatkan pengharapan bahwa ketika semuanya berlalu, semua akan menjadi baik lagi. Apakah anda tahu bahwa anda tidak bisa mengembangkan pengharapan rohani kalau anda tidak mengalami kesulitan jasmani? Ketika tubuh menjadi terlalu nyaman, kita tidak memandang Allah dan mencari berkat dariNya. Kita kemudian justru menjauh dari Allah. Kita yang sudah dilahirkan kembali harus memiliki pengharapan akan kemuliaan yang akan datang dan menahan semua kesulitan sekarang ini.
Allah mengatakan bahwa mereka yang menahan kesulitan dengan tekun bagi Tuhan akan diberkati. Hari ketika Kerajaan Allah datang ke bumi akan segera tiba, dan kita akan masuk KerajaanNya. Kita harus menahan, bersabar, dan tidak kehilangan harapan akan hari itu. Kita harus tahan dan menuggu hari itu. Tidak peduli bagaimana menyedihkan dan susahnya sekarang ini, kita harus menantikan dengan tekun sampai Kerajaan Allah datang sebagai langit dan bumi baru.
 
 
Roh Kudus menolong mereka yang memiliki kebenaran Allah 
 
Mari kita membaca ayat 26, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” 
Apakah Roh Kudus berdoa untuk kita? Ya, benar! Roh Kudus tahu kelemahan kita dan berdoa untuk kita.
Saya berbicara sedikit mengenai keluhan Roh Kudus. Saya mengulangi lagi, Roh Kudus mengeluh ketika kita menuju ke arah yang Allah tidak kehendaki. Ketika kita melihat situasi dunia dan mengeluh dengannya, ketika kita menuju ke arah yang tidak dikehendaki Allah, atau ketika kita mengabaikan kehendak Bapa dan hidup tidak peduli kepada kehendakNya, Roh Kudus akan mengeluh. 
Ketika Roh Kudus berdiam di dalam orang percaya yang dilahirkan kembali mengeluh apa yang tidak terucapkan, kita kehilangan energi di dalam hati kita dan menjadi lemah. Itulah saat Roh Kudus membuat kita berdoa. Roh Kudus kadang menaikkan doa syafaat untuk kita, untuk membuat kita sadar akan kenyataan bahwa kita perlu berdoa.
Roh Kudus mengeluh di dalam hati kita dan membuat kita berdoa di hadapan Bapa sesuai dengan kehendakNya. “Tuhan Allah, Engkau sudah menghapus dosa kami melalui baptisanMu dan darahmu di kayu Salib, dan melalui hal ini kami menjadi anak-anakMu. Kami memohon agar kedatanganMu yang kedua akan segera terjadi di bumi. Kami berdoa agar kehendakMu segera terjadi.” Kita berdoa seperti ini. 
Kita meminta iman rohani. “Allah, kami miskin dan kekurangan dalam pandanganMu, karena itu berikan kepada kami iman yang dibutuhkan supaya kehendakMu nyata.” Allah kemudian menolong kita karena Ia tahu kelemahan kita. Roh Kudus tidak meninggalkan kita sendiri tetapi membuat kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah dan berdoa bagi kita juga, menguatkan hati kita. 
Roh Kudus membuat kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah, dan ketika kita meminta tolong, Ia membuat kita mengerti apa kehendak Allah di dalam kita, dan memberi kekuatan baru kepada kita.
“Sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.”
Apakah anda merasakan hal ini? Ketika anda berpikir dan bertindak berbeda dengan apa yang dikehendaki Allah untuk kita lakukan, apakah anda merasakan Roh Kudus berkata kepada kita, orang-orang benar, bahwa ada yang salah? Roh Kudus berkata, “Hei, engkau salah!” dan hati kita mulai mengeluh. Apakah anda tahu bahwa ini adalah Roh Kudus yang mengeluh? Mungkin anda pernah mengalami bahwa ketika orang benar bersukacita, itu karena Roh Kudus yang bersukacita di dalamnya. Kemudian anda akan tahu juga bahwa ketika hati anda mengeluh, Roh Kuduslah yang mengeluh. 
Ketika kita lemah dan bertindak salah, Roh Kudus mengeluh dan menaikan syafaat bagi kita, dan Allah Bapa kita memberi kita kekuatan. Roh Kudus telah membuat kita berdoa untuk segala sesuatu, memberi kita kekuatan rohani. Inilah sebabnya mereka yang memiliki Roh Kudus di dalam hatinya merasa sangat berbahagia. Roh Kudus memberikan kita kekuatan melalui Firman Allah. Dengan kata lain, Roh Kudus bekerja dengan FirmanNya di dalam hati kita untuk memberikan kekuatan baru kepada kita. 
Roh Kudus tidak berkehendak berbicara melalui cara lain. Ia memberikan kekuatan kepada kita melalui Kitab Suci, gereja Allah, dan persekutuan kita dengan saudara dan saudari kita. Inilah sebabnya mengapa gereja Allah sangat penting, dan mengapa gereja memiliki peranan yang sangat penting di dalam karya Roh Kudus. 
Di dalam gerejalah orang percaya, persekutuan, pujian dan beritanya. Tidak peduli siapa pengkhotbahnya, Roh Kudus hadir dan bekerja di dalam mereka sehingga mereka bisa menyampaikan berita yang semestinya yang dibutuhkan pada waktu yang tepat. Roh Kudus bekerja di antara orang-orang yang menyampaikan berita dan juga yang menerimanya, membangunkan pikiran mereka dan memberikan kepada masing-masing berkat yang mereka butuhkan. Roh Kudus melakukan hal ini di dalam gereja Allah dimana orang-orang benar berkumpul. Itulah sebabnya gereja sangat penting bagi orang percaya. Ketika orang percaya menjalani masa yang sulit dan tidak bisa membaginya dengan orang lain, hamba Allah masih akan bisa melihatnya melalui Roh Kudus. Kalau orang-orang percaya di dalam perkumpulan gereja Allah, Roh Kudus dapat menyentuh dan menghibur hati mereka. Roh Kudus akan menolong mereka berpegang kepada Kitab Suci dan memberikan kepada mereka kekuatan untuk bisa pulih kembali.
Ketika menghidupi hidup kita dengan iman, kita percaya kepada Injil air dan Roh, menerima pengampunan dosa, menjadi anak-anak Allah, dan sebagai bukti, kita menerima Roh Kudus sebagai anugerah. Lalu, Allah memberikan kepada kita gerejaNya. Setelah memberikan gerejaNya, Allah berbicara kepada hamba-hambaNya melalui gereja dan membuat hambaNya itu mewartakan pesanNya. Ia menyembuhkan sakit kita dengan Kitab Suci, memberikan kekuatan kepada mereka yang lemah, memberkati mereka yang miskin di dalam hati, dan memberikan kemampuan kepada mereka untuk menjalankan pekerjaanNya. Ia melakukan kehendakNya melalui kita. Karena itu, orang percaya tidak boleh memutuskan hubungan mereka dengan gereja. 
Orang percaya tidak boleh memutuskan interaksi mereka dengan orang benar lainnya, atau dari pertumbuhan mereka di dalam Kitab Suci Allah. Kebenaran yang mutlak hanya ditemukan di dalam gereja Allah. Karena itu, orang percaya perlu saling dipersatukan di dalam gereja. Iman tanpa kesatuan adalah iman yang palsu.
Apakah anda percaya bahwa Roh Kudus bersemayam di dalam hati anda? Ketika kita dipersatukan dengan gereja Allah, seperti yang dikatakan Kitab Suci dan yang dikatakan gereja dalam beritanya, Roh Kudus akan menolong kita dan membuka mata kita kepada kebenaran, memberikan berkat-berkat kepada kita. Jadi, menjadi satulah dengan gereja dengan iman yang seperti ini. Saat itulah Roh Kudus bersukacita. 
Kita bisa hidup sampai saat ini karena pertolongan Roh Kudus. Kita juga akan hidup dengan pertolonganNya di masa yang akan datang. Itulah sebabnya Roh Kudus menjadi sangat penting untuk kita, yang sudah menerima pengampunan dari segala dosa-dosa kita. Kita harus tahu dan percaya bahwa Roh Kudus memang ada. Kita harus tahu bahwa kita harus hidup oleh Roh Kudus dan menerima bimbinganNya di dalam hati kita. Mereka yang memiliki Roh Kudus di dalam hatinya harus mengikuti kehendakNya. Kalau anda adalah orang benar, maka Roh Kudus berdiam di dalam kehidupan anda, dan dengan demikian anda harus mengikuti hukum kehidupan seperti yang dituntun oleh Roh Kudus.
Mari kita membaca ayat 27, “Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.” Allah Bapa kita mengerti maksud Roh yang berdiam di dalam kita. Roh Kudus mengetahui segala sesuatu di dalam pikiran kita; karena itu, Allah sang Bapa mengerti segala sesuatu yang ada di dalam pikiran kita. Dikatakan, “Ia, Roh Kudus akan menaikan syafaat bagi orang-orang kudus sesuai dengan kehendak Allah.”
Ini berarti bahwa Bapa kita mengerti apa yang ada di dalam pikiran Roh Kudus, dan Roh Kudus berdoa sesuai yang dikehendaki Bapa kita. Orang percaya dengan demikian seharusnya hidup sesuai kehendak Allah. Itulah sebabnya mereka yang diampuni segala dosanya menemukan manfaat dari kehidupan iman mereka melalui Roh Kudus. Pikiran orang benar dipimpin oleh penyadaran dari Roh Kudus. 
Masalah muncul do dalam gereja ketika mereka yang tidak memiliki Roh Kudus di dalam hatinya kemudian ada di dalam gereja Allah. Mereka yang tidak percaya kepada Injil air dan Roh tidak memiliki Roh Kudus di dalam kehidupannya, dan karena itu mereka tidak bisa berkomunikasi dengan orang percaya yang sesungguhnya yang memang memiliki Roh Kudus. Mereka membawa berbagai masalah ke dalam gereja. Sebaliknya, ketika mereka yang memiliki Roh Kudus mendengar khotbah yang disampaikan hamba Allah yang penuh dengan Roh Kudus, hati mereka menjadi damai karena mereka bisa mengerti apa yang dikehendaki untuk dikatakan kepada mereka dari Allah melalui hamba-hambaNya. 
Semua orang yang sudah diampuni dari dosa-dosanya pasti memiliki Roh Kudus berdiam di dalam kehidupan mereka. Kita memiliki Roh Kudus di dalam kita dan hidup sesuai dengan kehendak Allah dan dengan bimbingan dari Roh Kudus.
Roh Kudus menuntun kita dengan cara ini: kadangkala melalui gereja, kadangkala melalui persekutuan dengan sesama orang percaya, di lain waktu melalui Firman Allah langsung. Ia menjadikan kita menemukan kehendak Allah membuat kita mengikuti jalan kebenaranNya. Roh Kudus memberikan kekuatan yang baru untuk hidup di sisi Allah sampai kita mencapai KerajaanNya. 
Anda dan saya, karena itu, harus menyadari betapa pentingnya Roh Kudus dalam kehidupan iman kita. Ketika kita percaya kepada Injil air dan Roh, kita menerima Roh Kudus sebagai anugerah, seperti yang dikatakan di dalam Kitab Suci, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus” (Kisah Para Rasul 2:38). 
Allah memberikan Roh Kudus kepada kita sebagai anugerah sehingga Ia bisa membimbing kita sesuai dengan kehendakNya. Inilah kehendak Allah sang Bapa kita. Ia mengatakan bahwa kita harus hidup seturut dengan kehendakNya supaya bisa masuk KerajaanNya. Kita harus memiliki Roh Kudus supaya bisa hidup sesuai dengan kehendak Allah, dan hanya mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh yang menerima Roh Kudus. Kita kemudian harus percaya kepada Injil air dan Roh supaya kita bisa menerima Roh Kudus sebagai anugerah dan hidup sesuai dengan kehendak Allah dan masuk ke dalam KerajaanNya.
Kita tidak menerima Roh Kudus dan penebusan dalam waktu terpisah. Manusia jaman ini mengira bahwa keduanya adalah dua berkat yang berbeda. Mereka berpikir bahwa Roh Kudus akan turun ke atas mereka kalau mereka pergi dan berdoa di gua-gua gunung, mengatakan doa dengan bahasa yang aneh. Mereka mengira bahwa Roh Kudus kemudian akan turun ke atas mereka dan secara langsung memberikan beritaNya dan berkata-kata kepada mereka. Tetapi itu, sayangnya, sama sekali tidak benar. 
Roh Kudus dan Kitab Suci tidak bisa dipisahkan, dan Roh Kudus serta orang percaya juga tidak bisa dipisahkan. Inilah sebabnya maka hubungan antara orang percaya dengan Roh Kudus, gereja dan Allah Tritunggal—Bapa, Anak, dan Roh Kudus—selalu sangat erat.
Kita yang hidup di jaman akhir ini hidup dengan Roh Kudus. Kita hidup seturut dengan kehendak Bapa dan dengan Roh Kudus. Roh Kudus mengetahui semua kehendak Allah. Bapa kita tahu segala sesuatu yang ada di dalam pikiran Roh Kudus. Roh Kudus membimbing pikiran kita dan berkomunikasi dengan Allah. Dengan cara ini, Roh Kudus berdoa sesuai kehendak Allah, dan Bapa kita akan menjawab semua doa itu dengan membuat kita hidup sesuai kehendakNya. 
Itulah sebabnya Paulus berbicara di dalam Roma pasal 8 ayat 16 sampai 27 mengenai karya Roh Kudus. 
Kita bisa menantikan Kerajaan Allah melalui Roh Kudus. Kita bisa menahan penderitaan sekarang ini dan hidup sesuai kehendak Tuhan kita, berharap akan Kerajaan SurgaNya dengan kuasa Roh Kudus yang ada di dalam hati kita. Kita bisa bertahan melalui Roh Kudus, mentaati Tuhan kita melalui Roh Kudus, dan memiliki kemampuan melayani Tuhan kita melalui Roh Kudus. Semua itu diberikan kepada kita melalui Roh Kudus. Kita harus menyadari bahwa kita adalah orang-orang yang hidup oleh Roh Kudus, selalu belajar Firman Allah, menyatukan hati dengan Firman, dan mendengar serta mentaati Firman. Kita harus menghidupi kehidupan sedemikian rupa sehingga Bapa dan Roh Kudus bisa bersuka atas kita, bukan kehidupan duniawi yang hanya menyenangkan daging kita. Itulah yang dikatakan Paulus di dalam bagian ini. 
Allah selalu beserta kita di dalam kehidupan kita. Ia menjaga hati kita, dan ingin menolong kita. Kiranya Tuhan senantiasa memberkati kita. Ketika Tuhan datang kembali, semua akan diubah ke dalam kemuliaan. Kita, yang sekarang memiliki kebenaran Allah, akan mewarisi Kerajaan Allah dan kemuliaanNya. Siapa saja yang ingin mewarisi Kerajaan Allah harus mendengarkan secara hati-hati serta percaya kepada Injil air dan Roh. 
Halleluya! Saya berdoa agar kebenaran Allah akan selalu menyertai dan memberkati anda.