Search

Khotbah-Khotbah

Pokok 10: Kitab Wahyu (Komentari dalam Kitab Wahyu)

[Pasal 2-4] Setia Sampai Mati (Wahyu 2:8-11)

Setia Sampai Mati
(Wahyu 2:8-11)
 
Pada jaman Jemaat Mula-Mula, banyak orang Kristen berjalan jauh, mencari tempat yang aman dimana mereka bisa lepas dari penganiayaan penguasa Roma. Kaisar Roma meneruskan keputusannya bahkan setelah matinya Kaisar Nero. Karena orang Kristen tetap menyangkal titah untuk menyembah kepada para kaisar. Orang-orang kudus jaman mula-mula menerima dan menghargai penguasa dunia dari kaisar Roma, tetapi mereka menolak untuk mengakuinya kalau itu berarti bahwa mereka harus meninggalkan iman mereka. Karena mereka berdiri teguh melawan tuntutan kaisar Roma itu, kehidupan Jemaat Mula-Mula dipenuhi dengan penganiayaan dan kemartiran.
Kita harus bertanya kepada diri kita apakah Firman Wahyu memiliki relefansi bagi orang percaya jaman sekarang. Bukankah, hal itu ditulis sekitar dua ribu tahun yang lalu, bukan sekarang, dan kepada ketujuh jemaat di Asia, bukan kepada kita? Bagaimana hal itu bisa relevan untuk kita? 
Hal itu relevan karena itu adalah firman Allah yang menyatakan kepada kita rahasia tentang apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Kita harus menyadari bahwa kita sekarang hidup di masa kuda hitam, masa yang ketiga dari “masa empat kuda” yang dijelaskan di dalam Wahyu pasal 6. Setelah melewati kuda putih dan kuda merah, kita sekarang hidup di masa kuda hitam, dan sudah hampir selesai. Semua dunia akan segera menghadapi kelaparan besar, baik secara fisik maupun secara rohani. Bahkan, mungkin bisa dikatakan bahwa masa kelaparan sudah tiba. Ketika masa kuda hitam, masa kelaparan, berakhir, masa kuda hijau kuning akan dimulai.
Ketujuh meterai yang dikatakan di dalam Wahyu pasal 6 berarti bahwa Allah sudah merencanakan di dalam Kristen tujuh masa penuh ketika pada awalnya Ia menciptakan alam semesta. Masa yang pertama, masa kuda putih, adalah masa Injil; masa yang kedua, masa kuda merah, adalah masa Iblis ketika Si Jahat membawa kebingungan besar di dunia ini, mengadakan peperangan, dan terus menyiksa jemaat Allah. Masa itu kemudian diikuti dengan masa kuda hitam, masa dimana kelaparan fisik dan rohani melanda dunia ini. Masa kuda hitam ini sudah dimulai beberapa waktu yang lalu. 
Ketika masa ini berakhir, masa kuda hijau kuning dimulai, dan juga malapetaka ketujuh sangkakala yang dijelaskan did alam Wahyu pasal 8 akan dimulai. Ketika sangkakala yang terakhir ditiup, orang-orang kudus akan diangkat, dan ini akan diikuti dengan malapetaka ketujuh cawan. Akan ada perjamuan kawin Anak Domba di angkasa bagi orang-orang kudus yang diangkat, dan ketika malapetaka ketujuh cawan itu berakhir, Tuhan akan datang kembali ke dunia bersama dengan kita dan memulai Kerajaan Seribu Tahun. Kerajaan Seribu Tahun kemudian akan diikuti dengan Langit dan Bumi Baru yang akan turun kepada orang-orang kudus yang sudah hidup pada masa Kerajaan Seribu Tahun dalam kebangkitan pertama. 
Dengan demikian bagian di dalam Kitab Wahyu, seperti, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan,” dan “Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua,” adalah relevan untuk kita. Firman Wahyu, dengan kata lain, sangatlah relevan untuk orang Kristen yang hidup di dunia jaman sekarang. Kalau Wahyu tidak relevan untuk kita, maka semua firman Allah ini tidak memiliki makna. 
Rencana tujuh masa yang dinyatakan di dalam Kitab Wahyu diwujudkan dan digenapi di dalam Kristus Tuhan kita. Ketika masa kuda hijau kuning terjadi, Antikristus akan mulai muncul. Kita perlu menemukan dari firman Allah apakah rencana Tuhan kita untuk masa itu. Sangat penting bahwa kita semua memahami dari Firman Wahyu tentang bagaimana Allah sudah membentangkan rancanganNya bagi kita dan bagaimana Ia akan menggenapinya—malapetaka apa yang akan turun ke atas dunia, apa yang akan terjadi kepada orang-orang percaya, dan sebagainya. Anda harus menerima dan percaya kepada betapa penting dan relevannya Firman nubuatan ini untuk anda.
Anda juga harus memahami pemahaman yang baik mengenai apa yang dikatakan kitab Wahyu, seperti mengenai tujuh tahun masa Kesengsaraan Besar dan Kedatangan Kristus Keduakali. Banyak orang Kristen jaman sekarang percaya kepada doktrin pengangkatan pretribulasi, yang pertama kali muncul di Inggris pada tahun 1830-an dan yang kemudian menjadi diperkenalkan oleh seorang ahli yang bernama C. I. Scofield, seorang dosen di Moody Bible Institute. 
Teori ini mengajarkan bahwa pengangkatan orang-orang kudus akan terjadi sebelum masa tujuh tahun Kesengsaraan Besar terjadi. Dalam pandangan ini, orang-orang non Yahudi akan diangkat terlebih dahulu, dan kemudian Allah akan mulai pekerjaan keselamatanNya bagi bangsa Israel. Juga, pengangkatan orang-orang kudus akan terjadi akan mendahului munculnya Antikristus dan malapetaka ketujuh cawan.
Secara umum, kebanyakan orang Kristen percaya kepada amilenialisme atau teori pengangkatan pretribulasi ini. Tetapi ini hanyalah sekedar hipotesa yang dibangun dari pemahaman yang tidak benar dan pengetahuan yang tidak cukup tentang Alkitab. Bukannya menjawab banyak pertanyaan orang-orang percaya mengenai kitab Wahyu, hipotesa sudah menimbulkan lebih banyak keburukan dibandingkan dengan kebaikan karena menimbulkan lebih banyak pertanyaan dan keraguan mengenai kitab Wahyu. 
Kalau teori pengangkatan pretribulasi itu benar, apa relevansi antara kitab Wahyu dengan orang-orang percaya non Yahudi? Masa Kesengsaraan Besar dan berbagai peristiwa yang dinubuatkan di dalam Wahyu tidak memiliki relevansi bagi kita, karena kita toh diangkat sebelumnya. Inilah sebabnya banyak orang sering memandang kitab Wahyu karena rasa ingin tahu dan bukan karena iman. 
Tetapi kita harus menyadari bahwa Firman Wahyu itu sangat relevan bagi kita yang hidup di dunia sekarang ini. Saya mau bertanya: apakah anda percaya kepada firman Allah, atau anda mau percaya kepada perkataan para ahli? Ada banyak teori di jaman akhir ini, dari amilenialisme sampai kepada pengangkatan postmilenialisme, pengangkatan postribulasi, pengangkatan pretribulasi, pengangkatan midtribulasi, dan sebagainya. Semua teori itu diajukan oleh para ahli dan hanya pandangan para ahli—semuanya itu hanya hipotesa, pandangan dan spekulasi saja. 
Yang mana di antara semua teori itu yang anda percayai? Banyak orang berkata bahwa mereka percaya kepada pengangkatan pretribulasi karena itu yang diajarkan oleh pendeta mereka. Tetapi saya mau mengatakan dengan jelas dan pasti: anda dan saya akan mengalami malapetaka ketujuh sangkakala dan hidup di tengah-tengah masa Kesengsaraan Besar. Karena kita ditentukan untuk menjalani masa Kesengsaraan Besar, iman kita harus sungguh-sungguh dan kuat untuk bisa menang atas cobaan dan kesengsaraan yang ada di depan kita. 
Apa yang akan terjadi kalau anda, sesudah percaya kepada teori pengangkatan pretribulasi, berpikir, “Saya akan diangkat sebelum masa Kesengsaraan Besar; saya tidak terlalu peduli akan hal itu,” dan tidak mempersiapkan iman anda untuk masa akhir jaman? Ketika masa tujuh tahun Kesengsaraan Besar seperti yang dikatakan firman Allah, mereka yang tidak mempersiapkan iman mereka untuk masa Kesengsaraan itu akan ditelan oleh kebingungan yang besar, penderitaan, dan bahkan mungkin kematian—kemudian, semua iman mereka kepada Yesus bisa jadi akan goyah. Banyak di antara mereka yang tidak akan bisa menang dalam masa Kesengsraan itu dan kemudian akhirnya akan kalah dalam perjuangan iman mereka.
Sebelum munculnya teori pengangkatan pretribulasi, banyak orang Kristen percaya bahwa mereka akan menjalani seluruh masa tujuh tahun Kesengsaraan Besar, dan bahwa mereka akan diangkat hanya sesudahnya yaitu ketika Kristus datang untuk keduakaliNya. Dengan berpikir bahwa mereka harus menjalani semua tahun di dalam masa tujuh tahun itu, mereka mempersiapkan iman mereka dengan sangat giat, tetapi juga dalam ketakutan yang besar. Menjalani semua bencana itu pastilah merupakan sesuatu yang sangat menakutkan mereka, dan memang juga menakutkan bagi semua manusia. Tetapi kepercayaan yang demikian juga hanya sekedar teori akademis, hasil dari ketidaktahuan manusia akan firman Allah. 
Kemudian ada di antara orang-orang konservatif yang percaya kepada amilenialisme. Orang-orang itu memandang Kerajaan Seribu Tahun hanya sebagai simbol saja. Mereka memandangnya sebagai lambang yang mewakili keadaan damai yang didapatkan oleh orang percaya di dalam Kristus melalui keselamatan mereka. Kalau teori akademis seperti itu benar, kita lebih tidak peduli tentang apa yang akan terjadi di dunia ini, karena kita semua akan diangkat ke angkasa oleh Allah bahkan sebelum dimulainya masa Kesengsaraan itu.
Tetapi kalau itu tidak benar, apa yang akan terjadi? Menghadapi Kesengsaraan Besar tanpa mempersiapkan iman kita, kita akan dicekap oleh ketakutan yang melumpuhkan. Kita tidak akan bisa mempertahankan iman kita, menyerah dihadapan gelombang cobaan dan kesengsaraan, dan akhirnya hanyut dalam arus yang sama dengan dunia ini. Tetapi Allah sudah mengatakan bahwa mereka yang namanya tertulis di dalam Kitab Kehidupan, yaitu mereka yang dilahirkan kembali oleh air dan Roh—tidak akan pernah menyerah.
Allah mengatakan di dalam Firman Wahyu bahwa mereka yang dilahirkan kembali akan menang atas ujian Kesengsaraan Besar dengan iman, dan bahwa di tengah masa Kesengsaraan Ia akan mengangkat mereka ke angkasa. Teori pengangkatan pretribulasi dengan demikian menyimpang dari kebenaran Alkitabiah ini, yang berarti bahwa pengajaran ini hanyalah pandangan buatan manusia saja. Hal itu, dengan kata lain bukanlah kebenaran. 
Tetapi banyak orang di seluruh dunia sekarang menerima teori pengangkatan pretribulasi ini. Mereka yang percaya kepada pengajaran Scofield akan pengangkatan pretribulasi percaya kepada hal ini:
1. Masa tujuh tahun Kesengsaraan Besar akan dimulai setelah munculnya Antikristus di akhir jaman.
2. Antikristus akan memerintah atas seluruh dunia selama tujuh tahun masa Kesengsaraan Besar; di setengah masa tujuh tahun itu, ia akan memerintah sebagai penguasa yang baik, dan yang setengahnya menjadi penguasa tiran yang jahat.
3. Bait Suci di Yerusalem akan dibangun kembali dan korban persembahan akan diadakan kembali.
4. Antikristus akan membuat perjanjian tujuh tahun dengan bangsa Israel.
5. Setelah masa tiga setengah tahun yang pertama dari masa Kesengsaraan, Antikristus akan membatalkan perjanjiannya dengan Israel.
6. Masa tiga setengah tahun selanjutnya akan menjadi masa kesengsaraan dan penganiayaan besar bagi bangsa Israel. Selama masa ini Injil Kerajaan Seribu Tahun akan diajarkan dan bukannya Injil anugerah.
7. Dari antara bangsa Israel, 144,000 orang akan bertahan melewati masa kesengsaraan itu.
8. Masa Kesengsaraan akan diakhiri dengan perang Harmagedon.
Setelah menjelaskan mengenai Kesengsaraan Besar seperti di atas, Scofield tidak menyebutkan mengenai apa yang akan terjadi kepada orang-orang non Yahudi pada masa Kesengsaraan itu. Scofield, dengan kata lain, mengatakan bahwa semua orang-orang non Yahudi yang percaya kepada Kristus akan diangkat sebelum dimulainya masa Kesengsaraan, dan bahwa hanya setelah pengangkatan mereka Allah akan bekerja di antara orang-orang Israel. KaryaNya itu akan dilengkapi dengan dibebaskannya 144,000 orang Israel, dan dengan itu, Ia akan menyelesaikan karya keselamatanNya. Kerajaan Seribu Tahun kemudian akan dimulai.
Sumber pengaruh dari pengajaran Scofield dan pengakuannya akan pengangkatan pretribulasi ini adalah John Nelson Darby, pendiri dari kelompok yang dikenal dengan nama Persaudaraan Plymoth, yang mulai memunculkan teori ini setelah bertemu dengan seorang pemimpin Pentakosta. Pemimpin ini sebenarnya adalah seorang gadis berusia lima belas tahun yang bernama Margaret MacDonald dari Skotlandia, yang mengaku pada tahun 1830 bahwa ia menerima penglihatan dari Allah dimana ia melihat orang-orang Kristen diangkat sebelum masa Kesengsaraan Besar. Setelah mengunjungi gadis inilah Darby mulai mengajarkan teori pengangkatan pretribulasi.
Pengajaran Darby kemudian diteruskan kepada Scofield, seorang teolog Amerika. Scofield yang menggunakan seluruh hidupnya menulis buku yang sangat terkenal yaitu Scofield Reference Bible, pada saat itu sedang bertanya-tanya apakah pengangkatan itu terjadi sebelum atau sesudah Kesengsaraan itu. Ketika Scofield mendengar teori Derby tentang pengangkatan pretribulasi, ia sepenuhnya percaya kepada hal itu, dan setelah diyakinkan oleh pengajaran itu, ia menganut teori yang baru ini dengan memasukannya ke dalam buku Scofield Reference Bible yang ditulisnya. Inilah awal mulanya Scofield mulai percaya dan membela teori pengangkatan pretribulasi, dan bagaimana banyak orang Kristen jaman ini mengikutinya juga.
Sebelum teori pengangkatan pretribulasi dikembangkan oleh Darby dan Scofield, kebanyakan orang Kristen percaya kepada pengangkatan postribulasi. Tetapi Scofield, yang adalah seorang dosen di Moody Bible Institute di Amerika Serikat, memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam hal-hal doktrin, khususnya dalam bukunya Scofield Reference Bible itu. Dan karena pengaruh Scofield inilah pengangkatan pretribulasi menjadi tersebar begitu luas di dalam lingkungan kekristenan di seluruh dunia. 
Sayangnya, sebagai akibatnya, banyak orang Kristen jaman ini yang tidur nyenyak dalam iman mereka. Mereka tidur karena mereka salah mengira kalau munculnya Antikristus itu tidak ada hubungannya dengan mereka. Mereka tidak melihat adanya kepentingan mempersiapkan iman untuk masa Kesengsaraan Besar, karena mereka percaya bahwa mereka akan diangkat sebelum hal itu dimulai. Tetapi Tuhan kita sudah menyuruh kita berjaga-jaga, karena tidak ada seorangpun yang tahu kapan mempelai pria akan datang. Namun sedihnya, mereka yang menyepelekan firman Allah dan bahkan bersandar kepada pengajaran pengangkatan pretribulasi tidur dengan nyenyak.
Tetapi sekarang adalah saatnya untuk bangun. Ini adalah saatnya anda membuang kepercayaan yang salah tentang pengangkatan pretribulasi dan percaya kepada Firman kebenaran. Pengangkatan pretribulasi dan pengangkatan postribulasi sama-sama tidak memiliki dasar Alkitabiah; anda harus kembali kepada firman Allah yang benar. Firman Wahyu (6:8) mengatakan, “sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.” 
Dikatakan di sini bahwa nama penunggang kuda hijau kuning, Antikristus, adalah Maut, dan kerajaan maut mengikutinya. Ini berarti kalau Antikristus adalah pembunuh yang memimpin korbannya ke neraka. Dikatakan juga di sini bahwa ia diberi kuasa atas seperempat bumi, untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas. Antikristus, dengan kata lain, akan melakukan kekejaman yang sama dengan kaisar Roma—dan bahkan lebih buruk lagi—untuk membunuh, menghina, menganiaya, dan menghukum orang Kristen dan untuk menghancurkan iman mereka.
Anda harus menyadari bahwa masa kuda hijau kuning ini adalah masa Antikristus. Tuhan mengatakan, “Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak (Matius 16:3).” Kalau kita tidak bisa membedakan tanda-tanda jaman, kita tidak tahu iman yang bagaimana yang harus kita miliki, dan dengan demikian kita tidak bisa menabur ataupun menuai buahnya—kita tidak bisa, dengan kata lain, bekerja bagi Tuhan. Saat ini, masa kuda merah sudah lewat, dan kita sedang ada di dalam masa kuda hitam. Dunia akan segera diserang oleh kekacauan ekonomi besar dan menghadapi masa kelaparan yang parah. Rasa lapar dan kelaparan akan merajalela di dunia ini. Setelah semuanya terjadi, banyak yang akan menyesali dengan amat sangat. Jangan menjadi seperti mereka; namun, jadilah orang yang dengan iman bisa membedakan tanda-tanda jaman.
Masa ini adalah masa kuda hitam. Ketika masa kuda hitam lewat, masa kuda hijau kuning akan datang. Antikristus, muncul pada saat ini, akan tanpa peduli membunuh dan menganiaya orang-orang kudus, yang menjadi tanda masa ini sebagai masa kemartiran.
Wahyu 13:6-8 mengatakan, “Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka yang diam di sorga. Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.” Kata “ia” di sini menunjuk kepada Antikristus. Bagian ini mengatakan kepada kita bahwa salah satu dari penguasa dunia akan diberi kuasa dari Iblis untuk menghujat Allah dan menganiaya orang-orang kudus. Inilah anak Iblis, dengan kuasa seperti naga. Dengan kuasanya itu ia akan berperang dan “mengalahkan” orang-orang kudus. Tetapi dengan mengalahkan orang-orang kudus, justru membuat semakin banyak martir di antara orang-orang kudus. Ini hanya menyebut mengenai kematian fisik orang-orang kudus; Antikristus tidak pernah bisa merampas iman orang-orang kudus. 
Yang dijelaskan Scofield adalah bahwa orang-orang kudus tidak akan mengalami Kesengsaraan Besar sama sekali. Tetapi tanpa tujuh tahun masa Kesengsaraan Besar, tidak akan ada Kerajaan Seribu Tahun untuk orang-orang kudus. Orang-orang kudus akan keluar dari masa Kesengsaraan Besar sebagai martir. Nubuat di dalam Alkitab ini semua dirancang di dalam Yesus Kristus sejak awal dunia ini. Semua sejarah dunia akan berakhir di tempat dimana karya Kristus digenapi.
Anda harus bisa membedakan ketujuh masa yang ditentukan Allah bagi kita. Masa yang pertama adalah masa kuda putih, masa dimana firman Allah mulai bekerja. Kemudian masa yang kedua, adalah masa kuda merah, masa si jahat. Masa yang ketiga adalah masa kuda hitam yang adalah masa kelaparan fisik dan rohani. Yang keempat adalah masa kuda hijau kuning yang adalah masa munculnya Antikristus. Ini adalah masa ketujuh sangkakala, masa kemartiran. Kegagalan untuk memahami masa kuda hijau kuning ini yang membingungkan banyak orang. 
Tanpa mengetahui masa ini, kita tidak bisa menjalani kehidupan kita sebagai orang Kristen yang dilahirkan kembali dengan baik. Kalau kita tetap tidak yakin apa yang akan terjadi di depan kita, bagaimana kita bisa siap untuk masa depan? Bahkan orang-orang yang menjalankan bisnis harus tahu dahulu perubahan trend waktu supaya bisa berhasil. Bagaimana kita, orang-orang yang percaya kepada Kristus, bisa siap untuk kedatanganNya kembali tanpa ada gambaran mengenai apa yang menantikan kita?
Kita harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai Kesengsaraan Besar supaya bisa menyiapkan diri untuk itu. Orang-orang kudus akan hidup sepanjang tiga setengah tahun yang pertama dari masa Kesengsaraan, dan di masa inilah mereka akan menjadi martir. Mereka tidak akan menjalani keseluruhan tujuh tahun masa Kesengsaraan, tetapi hanya paruh yang pertama saja, dan kemudian, dengan kemartiran mereka akan dibangkitkan dan diangkat. Ketika orang-orang kudus diangkat, itu tidak berarti bahwa Kristus akan datang ke dunia ini, tetapi Tuhan justru akan mengangkat mereka untuk ikut dalam perjamuan Anak Domba.
Dunia ini, sementara itu, akan ditelan oleh malapetaka ketujuh cawan. Mereka yang kembali bersama Kristus setelah malapetaka itu hanyalah orang-orang yang dosanya sudah diampuni, seputih salju, dengan percaya kepada Injil air dan Roh yang diberikan oleh Tuhan. Inilah sebabnya kita harus mempersiapkan iman kita dengan memahami masa ini dan kepentingan serta relevansinya untuk kita.
Tuhan mengatakan kepada malaikat Jemaat Smirna, “Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis. Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.” Dari bagian ini, kita bisa melihat bahwa Jemaat Smirna sudah dianiaya dengan sangat keras oleh orang-orang Yahudi. Tetapi Tuhan mengatakan bahwa mereka bukanlah orang-orang Yahudi yang sehati, tetapi mereka sebenarnya adalah jemaah Iblis. Ia mengatakan hal ini bukan hanya kepada Jemaat Smirna, tetapi kepada ketujuh jemaat di Asia.
Ada banyak komunitas orang-orang Yahudi di Smirna, yang, meskipun orang-orang Yahudi sama-sama menyembah Allah dengan orang-orang percaya kepada Kristus, tetap saja menganiaya orang-orang kudus Jemaat Smirna, sama seperti yang dilakukan oleh pemerintahan Roma. Kepada orang-orang kudus yang mengalami penganiayaan, Allah mengatakan, “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan,” dan “Barangsiapa menang, ia tidak akan menderita apa-apa oleh kematian yang kedua.” Allah mengatakan kepada orang-orang kudus apa yang harus mereka kalahkan. Demikianpun, kita, juga, harus melawan Antikristus sampai akhir dan mengalahkannya dalam perjuangan iman kita. Tuhan kita kemudian akan memberikan mahkota kehidupan kepada kita—Ia akan, dengan kata lain, memberkati kita dengan memberikan dan mengijinkan kita hidup di dalam Kerajaan Seribu Tahun dan Langit dan Bumi Baru.
Apakah anda memiliki keberanian untuk menjadi martir? Sekarang adalah saat anda mempersiapkan iman anda untuk kemartiran. Dan untuk hal itu, anda harus memiliki iman penebusan yang sungguh-sungguh memampukan anda berdiri di hadapan Tuhan—iman yang bisa menerima kemartiran tanpa ragu-ragu.
Kita harus mempersiapkan iman ini sekarang. Tuhan kita mengatakan kepada semua manusia bahwa tidak seorangpun yang bisa masuk atau bahkan melihat Kerajaan Allah tanpa percaya kepada Injil air dan Roh. Ia sudah mengatakan bahwa iman di dalam Injil ini adalah iman kemartiran di akhir jaman. 
Kalau ada dosa di dalam hati manusia, bagaimana mereka bisa menjadi martir? Jauh dari menjadi martir, mereka adalah orang-orang yang akan membawa orang lain menerima tanda dari Binatang itu! Selain Injil air dan Roh tidak ada yang bisa membersihkan dosa-dosa kita. Bahkan doa pertobatan anda yang dinaikan secara rutin dan tidak henti-hentinya tidak akan bisa membersihkan dosa-dosa anda. Mencoba membersihkan dosa-dosa anda dengan doa pertobatan hanyalah membuang waktu dan upaya. 
Mereka yang mencoba melakukannya lebih percaya kepada para teolog dibandingkan dengan apa yang dikatakan firman Allah kepada mereka. Tidakkah kenyataan bahwa para ahli itu, yang percaya kepada dan membela ajaran amilenialisme hanya menunjukkan betapa tidak mengertinya mereka akan Alkitab ketika mereka dianggap sangat pakar? Menurut kaum amilenialis, tidak akan ada Kerajaan Seribu Tahun dan kemartiran orang-orang kudus pada masa Kesengsaraan Besar. Kepada mereka yang percaya kepada pengangkatan pretribulasi atau amilenialisme, kitab Wahyu sama sekali tidak memiliki arti apapun!
Firman Wahyu adalah firman Allah. Ini adalah firman Allah yang ditulis oleh Rasul Yohanes, yang paling dikasihi di antara murid-murid Kristus. Tidak ada yang bisa menyangkal hal ini.
Saya tidak mengkritik teori dan doktrin teologi yang sudah mapan tanpa alasan, tetapi saya melakukannya untuk mempersiapkan iman anda supaya anda bisa setia kepada Tuhan sampai mati. Hal ini adalah untuk melatih anda di dalam Firman Alkitab supaya anda siap untuk menahan penganiayaan pada masa Kesengsaraan Besar dengan kesiapan yang mantap untuk menerima kemartiran anda. 
Untuk itu, anda harus mempersiapkan iman anda dengan Injil air dan Roh sekarang ini. Mereka yang tidak percaya kepada Injil air dan Roh, di lain pihak, akan kalah di hadapan Iblis dan akirnya menjadi musuh Allah, karena mereka yang namanya tidak tertulis di dalam Kitab Kehidupan akan memuja Iblis. Inilah yang dikatakan firman Allah kepada kita.
Allah ingin supaya orang-orang kudus menjadi martir di pertengahan masa Kesengsaraan Besar. Ketika masa tiga setengah tahun pertama dari tujuh tahun masa Kesengsaraan Besar berlalu, mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh akan menjadi martir. Sesudah itu akan datang kebangkitan dan pengangkatan mereka. Ini adalah kesimpulan menyeluruh dari kitab Wahyu, dan inilah sebabnya saya menekankan pokok kunci ini.
Anda harus ingat bahwa ketika masa Antikristus tiba, akan ada banyak, yang setelah menjadi martir karena percaya kepada Injil air dan Roh, akan bangkit dan pada saat yang sama diangkat. Ketika masa kuda hijau kuning tiba, bunga iman akan berkembang dengan kemartiran mereka. Iman yang sejati, ketika saat yang tepat tiba, menghasilkan buah-buah yang sesungguhnya dan berkembang menjadi bunga yang sangat indah.
Ada tanaman tertentu di padang gurun yang tumbuh, mekar dan menghasilkan buah hanya dalam waktu seminggu. Ini karena mereka menyesuaikan diri dengan keadaan padang gurun, dimana hujan jarang dan air sangat langka. Mereka harus tumbuh, mekar dan berbuah dengan cepat karena langkanya persediaan air hanya bisa bertahan sedemikian.
Iman mereka yang sudah percaya kepada Injil air dan Roh selama masa tujuh tahun Kesengsaraan Besar adalah seperti tanaman-tanaman itu. Bagi mereka untuk percaya, ikut, dan menjadi martir bagi Injil ini seperti kita, hanya terjadi dalam waktu yang singkat. Kegilaan Antikristus akan mencapai puncaknya di pertengahan masa Kesengsaraan Besar, tiga setengah tahun sejak titik awalnya. 
Inilah saatnya kemartiran akan terjadi. Meskipun mereka, yang sudah mendengar Injil air dan Roh, tetapi belum menerimanya ke dalam hatinya akan tetap bisa memiliki iman yang benar dan bergabung dengan kita dalam kemartiran kita, kalau mereka percaya kepada Injil ini pada masa Kesengsaraan, walaupun memang sangat pendek waktunya. Inilah sebabnya kita memberitakan Injil ini, untuk membangunkan orang Kristen di seluruh dunia dari tidur rohani mereka. Kita akan memberitakan Injil air dan Roh sampai ujung dunia sampai kita sendiri menjadi martir. Kalau tidak ada kemartiran, apa gunanya memberitakan Injil yang kita sebarkan saat ini? Mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh bisa menjadi martir pada jaman akhir. Kita harus mempersiapkan iman kita untuk hal itu sekarang. 
Kalau kita tidak mempersiapkan iman kita untuk menerima kemartiran demi mempertahankan Injil air dan Roh sekarang ini, ketika kita damai dengan Allah, kita hanya akan menyesalinya kemudian. Ketika akhir jaman tiba, kita akan sibuk dengan diri kita sendiri dan berkata, “Tuhan, saya terlalu sibuk saat ini. Tunggu saya sebentar lagi; saya sedang bertobat saat ini.” Kalau ini adalah jenis iman yang kita pegang sampai akhirnya, Tuhan akan berkata kepada kita, “Mengapa engkau tidak lompat saja ke lautan api sendiri? Engkau lebih pantas menerima hal itu!” Mereka yang memiliki dosa harus menyadari bahwa mereka akan menjadi seperti itu pada akhirnya. Inilah sebabnya Allah mengatakan, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Pada saat orang-orang kudus dijadikan martir, lingkungan dunia ini akan sepenuhnya dihancurkan. Hutan akan terbakar; lautan, sungai, dan mata air akan berwarna merah darah; matahari, bulan, dan bintang akan kehilangan cahaya mereka, yang menelan dunia ini di dalam kegelapan. Para penghuninya. Dengan diperintah roh jahat, akan kehilangan pikiran mereka, sikap mereka akan menjadi teramat sangat kejam, dan tujuan mereka hanyalah untuk menangkap dan membunuh anak-anak Allah yang bisa mereka dapatkan. Inilah sebabnya anda harus memahami dan percaya kepada Firman Wahyu ini.
Jemaat masa kini terobsesi hanya kepada membangun gereja yang lebih besar, lebih luas, dan lebih tinggi. Mereka memakai uang milyaran dollar untuk membangun gereja mereka, tetapi yang ada di dalam hati mereka hanyalah dosa, bukan iman yang bisa membuat mereka bisa menerima kemartiran bagi Yesus. Orang-orang ini harus terlebih dahulu dibasuh hatinya dari dosa-dosa mereka.
Dunia akan segera masuk ke masa Kesengsaraan, masa kuda hijau kuning. Saya berharap dan berdoa supaya anda tetap memiliki iman yang bisa menerima kemartiran dan tetap setia kepada Kristus sampai hari kematian mereka. Kita harus percaya kepada Firman Wahyu setelah menyelidiki hal itu dengan serius menggunakan roh Berea.