Search

Khotbah-Khotbah

Pokok 10: Kitab Wahyu (Komentari dalam Kitab Wahyu)

[Pasal 18-1] Kota Babel Sudah Runtuh (Wahyu 18:1-24)

Kota Babel Sudah Runtuh
(Wahyu 18:1-24)
“Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci, karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.” Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Jahweh telah mengingat segala kejahatannya. Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya; berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung. Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Jahweh, yang menghakimi dia, adalah kuat.” Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya. Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!” Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka, yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia. Dan mereka akan berkata: “Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.” Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap, mereka berkata: “Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.” Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh, dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: “Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?” Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: “Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa. Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Jahweh telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu.” Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: “Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi. Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan. Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.””
 


Eksegese

 
Ayat 1: Kemudian dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya. 
Melalui hamba-hamba yang diutus Jahweh ke dunia ini untuk melakukan pekerjaanNya, manusia bisa mendengarkan khotbah tentang berkat dan kutuk dari Jahweh. Untuk bebas dari segala dosa dan ketidakbahagiaan, karena itu, anda semua harus menerima ke dalam hati anda dan percaya kepada Firman berkat rohani dari Surga yang dikhotbahkan oleh para hamba Jahweh.
 
Ayat 2: Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci!”
Di dalam perkataan “sudah rubuh Babel, kota besar itu,” kata Babel dipakai oleh Alkitab untuk menunjuk kepada dunia sekuler. Di dalam Perjanjian Lama, sebagai contoh, kita menemukan kisah mengenai Menara Babel, menara yang dibangun oleh manusia yang berusaha untuk meremehkan Jahweh dengan mengumpulkan kekuatan mereka bersama, yang kemudian diruntuhkan oleh Jahweh karena alasan ini. Ketika bagian di atas mengatakan bahwa Babel yang besar itu sudah runtuh, disana dikatakan bahwa dunia ini akan runtuh. Ada beberapa orang yang berpikir, “Dunia ini dalam keadaan baik saja sekarang, jadi bagaimana ia bisa runtuh?” Tetapi Jahweh mengatakan di sini bahwa ketika malapetaka ketujuh cawan dicurahkan satu demi satu, Ia akan meruntuhkan dunia ini sama seperti Ia meruntuhkan Menara Babel.
Apa, kemudian, alasan sehingga dunia akan dibinasakan oleh Jahweh dengan malapetaka ketujuh cawan? Itu karena manusia di dunia ini sudah mempersatukan diri mereka dengan Antikristus dalam membunuh orang-orang kudus yang dilahirkan kembali yang percaya kepada Injil air dan Roh, dan karena mereka akan melawan Jahweh sampai akhir hidup mereka. Itu juga karena dunia ini sudah menjadi “tempat kediaman setan-setan.” 
Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa, kemudian, dunia ini sudah menjadi tempat kediaman setan-setan? Itu karena ketika akhir jaman tiba, banyak orang akan menyerah kepada Antikristus dan menjadikan dirinya sebagai hamba si jahat ini dengan menerima tanda Iblis dari dia.
Di dalam Kitab Suci, Naga dipakai untuk menyebut tentang Iblis, dan setan-setan adalah hamba dari Naga itu. Jadi, ketika dikatakan bahwa dunia sudah menjadi tempat kediaman setan-setan, itu berarti bahwa Antikristus, yang adalah hamba Naga itu, akan sepenuhnya menguasai dunia. Dunia di akhir jaman akan menghadapi masa kesengsaraan yang luar biasa ketika malapetaka ketujuh cawan dicurahkan ke sana. Dunia ini akan menjadi dunia sang Naga, dan setan-setan akan merajalela seolah-olah dunia ini sudah menjadi milik mereka. Dan dunia ini akan runtuh dengan cepat, yang diruntuhkan juga oleh malapetaka terakhir dari cawan ketujuh yang dicurahkan oleh Jahweh.
 
Ayat 3: “karena semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya.”
Sama seperti yang dikatakan ayat itu di sini, secara literal “semua bangsa” di dunia ini sudah mabuk karena anggur murka dari kecabulan dunia ini. Dengan kata lain, manusia di dunia ini sudah berpikir bahwa dunia ini adalah Jahweh, dan percaya kepada serta hidup dengan cara demikian. Mereka sudah mengasihi dunia lebih daripada Jahweh. Dunia ini dengan itu sudah menjadi tempat peraduan dosa, dan manusia yang ada di dalamnya menghidupi kehidupannya dalam kemabukan dosa. 
Akibatnya, dengan demikian, adalah kejatuhan dunia ini yang diakibatkan oleh dosa. Karena manusia sudah mengasihi dan mengikuti dunia ini seperti Jahweh, Ia kemudian akan membinasakan mereka dengan penghukumanNya berupa malapetaka ketujuh cawan. Semua manusia yang hidup di dunia ini pada akhirnya akan dibinasakan oleh tujuh malapetaka yang dijatuhkan oleh Jahweh dan dibuang ke dalam neraka.
Jahweh memberikan kepada kita peringatan yang jelas bahwa semua manusia yang tidak percaya saat ini kepada Injil air dan Roh yang diberikan oleh Tuhan akan menghadapi malapetaka ketujuh cawan pada akhirnya. Anda harus mengingat bahwa kalau anda tidak percaya kepada Injil ini dan terus melawan Jahweh meski ada peringatanNya, anda bukan hanya akan dihukum dengan malapetaka ketujuh cawan, tetapi anda juga akan menerima penghukuman kekal di neraka. 
Manusia harus menyadari, karena itu, bahwa mereka harus percaya kepada Injil air dan Roh saat ini juga, untuk bisa lepas dari malapetaka Jahweh yang besar dan mengerikan, dan bahwa mereka harus kembali kepada iman di dalam Injil air dan Roh yang benar secepat mungkin.
Meski banyak raja dan pembesar dunia ini sudah memiliki kekayaan yang besar dengan kelimpahan materialnya, mereka akhirnya akan menangis, meratap, berteriak dan berduka ketika mereka melihat dunia ini runtuh karena malapetaka yang besar yang diturunkan Jahweh. 
Jadi, kita jangan pernah lupa bahwa kita harus mengabarkan Injil air dan Roh kepada semua manusia, dan bahwa kita harus menghidupi kehidupan kita dengan memandang ke depan ke arah milenium yang baru. Kita harus membawa semua manusia kepada Injil air dan Roh, sehingga semua manusia bisa lepas dari malapetaka yang besar.
 
Ayat 4: Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: “Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”
“Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.” Inilah firman Jahweh yang diucapkan kepada orang-orang kudusNya. Orang kudus tidak boleh, dengan kata lain, menjadi milik dunia akhir jaman dan hidup sebagai hambanya. Meskipun merek sudah menjadi orang-orang kudus sebelumnya, kalau mereka jatuh ke dalam dosa dunia di akhir jaman, mereka tidak akan bisa menghindar dari dihukum oleh Jahweh dengan malapetakaNya yang mengerikan. Jahweh sedang mengatakan kepada semua orang-orang kudus, dengan kata lain, agar jangan menumpuk murkaNya dengan menjadi hamba-hamba dari dunia ini.
 
Ayat 5: “Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Jahweh telah mengingat segala kejahatannya.”
Jahweh memang mengingat segala dosa dan tindakan dunia ini dan hanya menunggu datangnya hari penghakiman, dengan kemunculan Antikristus yang tiba-tiba di suatu hari, kebinasaan akan segera mencakup seluruh dunia seperti yang direncanakan Jahweh. Tetapi masih ada beberapa orang yang percaya bahwa dunia ini tidak akan dibinasakan, tetapi akan bertahan sampai selamanya. 
Dunia ini tidak akan, bagaimanapun, bertahan seperti yang mereka bayangkan, tetapi dibinasakan secara tiba-tiba oleh malapetaka ketujuh sangkakala dan malapetaka ketujuh cawan yang dijatuhkan oleh Jahweh, ketika akhir jaman tiba, Jahweh akan membawa kesengsaraan ke segala tempat di dunia ini dan menghancurkannya. Kita dengan itu harus tekun di dalam kehidupan iman kita sampai kepada akhirnya, berpegang kuat kepada iman kita bahwa Kerajaan Jahshua Kristus memang akan datang.
Sebelum Jahweh memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk mencurahkan ketujuh cawan itu ke atas dunia ini, dosa-dosa dunia akan menjadi begitu parah dan menyebar sampai lebih dari layak untuk menerima penghukuman Jahweh. Jahweh kemudian akan mengingat dosa-dosanya, dan tidak akan menahan-nahan kebinasaannya. Leboh lagi, Antikristus dan manusia dunia akan menganiaya umat Jahweh, memaksa orang-orang kudus untuk menyangkali iman mereka, dan membuat mereka menjadi martir. Ketika segala perkara ini terjadi, dunia ini akan menghadapu malapetaka ketujuh cawan itu. 
 
Ayat 6: “Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan, dan berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya.”
Tertulis di sini, “Balaskanlah kepadanya, sama seperti dia juga membalaskan.” Siapa yang disebutkan dengan kata “dia” di sini? Ini menunjuk kepada dunia ini, khususnya orang-orang berdosa yang hidup di dalamnya, Antikristus, dan Iblis. Di situ dikatakan bahwa Jahweh akan membalaskan kepada mereka sebagaimana mereka sudah membawa penganiayaan, siksaan, kesengsaraan dan kematian kepada orang-orang kudus.
Ayat 6 juga mengatakan, “berikanlah kepadanya dua kali lipat menurut pekerjaannya, campurkanlah baginya dua kali lipat di dalam cawan pencampurannya.” Inilah perintah yang dikatakan Jahweh kepada para malaikatNya untuk menghukum semua agama palsu di dunia yang memimpin manusia ke neraka dengan menyebarkan dusta Si Jahat. Itu berarti bahwa Jahweh akan menurunkan murka dan penghukumanNya kepada orang-orang Kristen jaman ini karena memberikan pengajaran yang keliru, mencampurkan antara firman Jahweh fengan pengajaran Iblis, dan dengan itu memimpin manusia kepada Si Jahat. Karena itu, orang-orang Kristen yang tidak percaya kepada Injil air dan Roh akan menerima penghukuman dosa yang sama dengan manusia dunia yang sekuler. 
 
Ayat 7: “berikanlah kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.” 
Jahweh mengatakan di sini untuk membayar atas dosa-dosa dari orang-orang yang sombong itu dengan siksaan dan perkabungan. Untuk semua orang-orang yang mengaku beragama dunia yang tidak dilahirkan kembali, dan yang tidak percaya, orang-orang sekuler di dunia ini, Jahweh akan bertanya tentang dosa-dosa mereka dan menghukumnya. 
Namun mereka tetap sombong, dan berkata kepada diri sendiri, “Aku bertakhta seperti ratu, aku bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.” Jahweh kemudian akan menurunkan kepada mereka malapetaka yang membinasakan mereka. Dengan malapetaka besar yang diberikan oleh Jahweh, mereka semua akan menderita perkabungan karena kehilangan segala harta dunia mereka dan orang-orang yang mereka kasihi, pada saat yang sama.
 
Ayat 8: “Sebab itu segala malapetakanya akan datang dalam satu hari, yaitu sampar dan perkabungan dan kelaparan; dan ia akan dibakar dengan api, karena Tuhan Jahweh, yang menghakimi dia, adalah kuat.” 
Dengan datangnya ketujuh malapetaka, malapetaka sampar, perkabungan dan kelaparan akan terjadi di dunia dalam satu hari saja. Antikristus dan semua pengikut-pengikut duniawinya kemudian akan dihukum untuk dibakar selamanya di neraka. 
 
Ayat 9: “Dan raja-raja di bumi, yang telah berbuat cabul dan hidup dalam kelimpahan dengan dia, akan menangisi dan meratapinya, apabila mereka melihat asap api yang membakarnya.”
Manusia dan raja-raja di dunia ini akan menyaksikan dengan mata mereka sendiri dunia mereka ditelan api dan gempa bumi serta dibinasakan dengan malapetaka ketujuh cawan. Raja-raja dunia kemudian akan menangis dan meratap, karena kesedihan akan kehilangan yang mereka alami.
 
Ayat 10: “Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: “Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu.””
Orang-orang yang tidak percaya bahwa dunia ini akan runtuh diserang oleh ketakutan ketika mereka melihat seluruh dunia memang diruntuhkan tepat di depan mata mereka. Di dunia yang bergelimang dengan segala keindahannya, penghukuman Jahweh akan datang dalam satu hari, dan itu akan runtuh sekaligus.
 
Ayat 11-13: “Dan pedagang-pedagang di bumi menangis dan berkabung karena dia, sebab tidak ada orang lagi yang membeli barang-barang mereka, yaitu barang-barang dagangan dari emas dan perak, permata dan mutiara, dari lenan halus dan kain ungu, dari sutera dan kain kirmizi, pelbagai jenis barang dari kayu yang harum baunya, pelbagai jenis barang dari gading, pelbagai jenis barang dari kayu yang mahal, dari tembaga, besi dan pualam, kulit manis dan rempah-rempah, wangi-wangian, mur dan kemenyan, anggur, minyak, tepung halus dan gandum, lembu sapi, domba, kuda dan kereta, budak dan bahkan nyawa manusia.”
Siapa yang bisa membeli atau menjual sesuatu ketika kebinasaan dunia sudah terjadi? Pedagang-pedagang di dunia ini, juga, akan menangis dan meratap karena hilangnya dunia mereka. Ketika Jahweh mencurahkan malapetaka ketujuh cawan, tidak seorangpun di dunia ini yang akan membeli sesuatu. Dunia ini tidak akan bisa dibangun lagi, dan hanya Kerajaan Kristus yang akan dibangun di atas puing-puingnya.
Di sini ada daftar barang dagangan yang sangat mahal yang dipakai untuk mendandani diri manusia di dalam kemewahan sampai hari ini. Tetapi semua itu akan menjadi tidak berguna lagi hanya dalam satu hari, dan tidak ada seorangpun yang akan pernah mencari hal-hal duniawi yang seperti itu. Semua ini adalah yang diperdagangkan oleh agama-agama dunia. Agama-agama dunia sudah melakukan segala sesuatu yang bisa dibayangkan karena cinta mereka akan uang, tanpa ragu sedikitpun untuk menjual jiwa manusia untuk harga yang murah.
 
Ayat 14-18: “Dan mereka akan berkata: “Sudah lenyap buah-buahan yang diingini hatimu, dan segala yang mewah dan indah telah hilang dari padamu, dan tidak akan ditemukan lagi.” Mereka yang memperdagangkan barang-barang itu, yang telah menjadi kaya oleh dia, akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya, dan sambil menangis dan meratap, mereka berkata: “Celaka, celaka, kota besar, yang berpakaian lenan halus, dan kain ungu dan kain kirmizi, dan yang dihiasi dengan emas, dan permata dan mutiara, sebab dalam satu jam saja kekayaan sebanyak itu sudah binasa.” Dan setiap nakhoda dan pelayar dan anak-anak kapal dan semua orang yang mata pencahariannya di laut, berdiri jauh-jauh, dan berseru, ketika mereka melihat asap api yang membakarnya, katanya: “Kota manakah yang sama dengan kota besar ini?””
Manusia kemudian tidak akan pernah lagi melihat harta dunia mereka lagi.
Para pedagang yang sudah menjadi kaya di dunia ini akan menangis dan meratap saat mereka melihat dunia mereka runtuh. Mereka akan meratap dalam keputus-asaan, karena ketika dunia ini runtuh, mereka, juga, akan jatuh dengannya, dan semua milik mereka yang mahal itu akan lenyap dalam satu hari saja.
Ketika agama-agama yang dibangun di atas kekayaan dunia runtuh, manusia di dunia ini akan mendapati diri mereka meratap, “celaka, celaka!” Para pedagang internasional dan nakhoda pelayar yang berlayar ke berbagai penjuru dunia juga akan meratap. Orang-orang ini akan menangis di dalam keputus-asaan, “Peradaban apa yang pernah dibangun manusia yang lebih besar daripada yang ada hari ini?”
 
Ayat 19: “Dan mereka menghamburkan debu ke atas kepala mereka dan berseru, sambil menangis dan meratap, katanya: “Celaka, celaka, kota besar, yang olehnya semua orang, yang mempunyai kapal di laut, telah menjadi kaya oleh barangnya yang mahal, sebab dalam satu jam saja ia sudah binasa.”” 
Melihat dunia ini diruntuhkan oleh malapetaka ketujuh cawan, semua yang berpikir bahwa dunia ini akan bertahan sampai selamanya akan meratap dengan dukacita yang dalam. Mereka yang masih ada di dunia ini akan menangis dan meratap saat mereka menyaksikan seluruh dunia dibinasakan sekaligus dengan malapetaka ketujuh cawan yang dijatuhkan oleh Jahweh, tetapi tangisan mereka itu tidak akan ada gunanya, karena pada saat itu dunia dan segala sesuatu yang ada di dalamnya sudah akan berakhir. Kalau mereka memiliki kekuatan untuk berseru pada saat itu, mereka seharusnya meratapi nasib mereka sekarang ini, bahwa mereka ditentukan untuk masuk neraka karena dosa-dosa mereka, dan mereka harus percaya kepada Injil air dan Roh untuk lepas dari kebinasaan kekal.
 
Ayat 20: “Bersukacitalah atas dia, hai sorga, dan kamu, hai orang-orang kudus, rasul-rasul dan nabi-nabi, karena Jahweh telah menjatuhkan hukuman atas dia karena kamu!”
Orang-orang kudus yang diangkat di angkasa akan bersukacita ketika malapetaka ketujuh cawan diturunkan, karena dengan malapetaka ini Jahweh akan membalaskan bagi mereka semua. Adalah benar bahwa Jahweh kemudian akan mencurahkan malapetaka yang besar, dan yang mengerikan ini kepada musuh-musuhNya. 
 
Ayat 21: Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: “Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.”
Jahweh mengatakan di sini bahwa dunia tidak akan pernah sama lagi seperti batu kilangan yang dilemparkan ke dalam laut. Tuhan kita kemudian akan memperbaharui seluruh alam semesta dan segala sesuatu yang ada di dalamnya, dan menggenapi pekerjaanNya mengubahkan dunia ini menjadi Kerajaan Kristus.
 
Ayat 22: “Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.”
Ketika mktcberakhir, tidak ada suara musik yang bisa didengar di dunia ini yang bisa didengar lagi, dan juga tidak akan kedengaran lagi suara palu dari para pengrajin yang ada.
 
Ayat 23: “Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan.”
Ketika malapetaka ketujuh cawan diselessaikan, dunia ini tidak akan pernah lagi melihat nyala lampu, atau mendengar suara mempelai laki-laki dan pengantin perempuan lagi. Tipu daya para tukang sihir di dunia ini juga akan berakhir, karena dunia memang sudah berakhir.
 
Ayat 24: “Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.”
Alasan mengapa Jahweh akan mencurahkan malapetaka ketujuh cawan ke dunia ini adalah karena para hamba Iblis sudah menumpahkan darah para nabi dan orang-orang kudusNya.