Search

Khotbah-Khotbah

Pokok 11: Kemah Suci

[11-18] Meja Roti Sajian (Keluaran 37:10-16)

Meja Roti Sajian
(Keluaran 37:10-16)
“Dibuatnyalah meja itu dari kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. Disalutnyalah itu dengan emas murni dan dibuatnya bingkai emas sekelilingnya. Dibuatnyalah sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan dibuatnya bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu. Dituangnyalah untuk meja itu empat gelang emas dan dipasangnyalah gelang-gelang itu di keempat penjurunya, pada keempat kakinya. Dekat ke jalur pinggirnyalah gelang itu, yakni tempat memasukkan kayu pengusung, supaya meja itu dapat diangkut. Dibuatnyalah kayu pengusung itu dari kayu penaga dan disalutnya dengan emas, yaitu supaya meja itu dapat diangkut. Dan dibuatnyalah perkakas yang di atas meja itu, yakni pinggannya, cawannya, piala dan kendinya, yang dipakai untuk persembahan curahan, semuanya dari emas murni.”
 
 

Dengan Meletakkan Bingkai di Hati Kita, Kita Harus Menjadi Orang-Orang Yang Makan Roti Kehidupan

 
Meja Roti Sajian
Meja roti sajian, salah satu peralatan yang ada di dalam Kemah Suci, terbuat dari kayu penaga, dan disalut dengan emas murni. Dengan ukuran dua hasta (90 cm) panjangnya, satu setengah hasta (67,5 cm) tingginya dan satu hasta (45 cm) lebarnya. Di meja roti sajian ada 12 roti bundar selalu ditempatkan di sana, dan roti ini hanya boleh dimakan oleh imam-imam (Imamat 24:5-9). 
Di antara ciri-ciri dari meja roti sajian adalah: Ada jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya di sekelilingnya; ada bingkai emas di sekelilingnya; ada empat gelang-gelang emas di keempat sudutnya; dan di gelang-gelang itu diletakkan kayu pengusung dari kayu penaga yang disalut dengan emas yang dipakai untuk mengusung meja itu. Perkakas di meja itu—pinggannya, cawannya, pialanya, dan kendinya yang dipakai untuk persembahan curahan—adalah juga terbuat dari emas.
Keluaran 37:11-12 menuliskan, “Disalutnyalah itu dengan emas murni dan dibuatnya bingkai emas sekelilingnya. Dibuatnyalah sekelilingnya jalur pinggir yang setapak tangan lebarnya dan dibuatnya bingkai emas sekeliling jalur pinggirnya itu.” Meja roti sajian di dalam Tempat Kudus di Bait Allah(Jahweh) memiliki bingkai emas yang setapak tangan, dan di sekitarnya dibuat bingkai dari emas. Mengapa Allah(Jahweh) memerintahkan kepada Musa untuk meletakkan bingkai yang demikian? Bingkai ini setapak ada tapak tangannya, yang ukurannya sekitar 10 cm, untuk memcegah agar jangan sampai roti sajian itu jatuh.
Karena hanya imam yang boleh makan roti yang ditempatkan di meja roti sajian, jadi kita harus menjadi orang-orang yang sudah diselamatkan dari segala dosa dan menerima kehidupan kekal dengan percaya kepada baptisan Yesus dan darah di atas kayu Salib –dengan kata lain, hanya mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh sebagai keselamatan mereka—yang boleh makan roti ini. 
Karena bingkai itu seukuran setapak tangan yang diletakkan di sekitar meja roti sajian di Kemah Suci, maka dipastikan bahwa roti itu tidak akan tergelincir dan jatuh. Dan di setiap hari Sabat, roti yang masih panas, yang baru dibuat ditempatkan di atas meja itu. Kita harus memperhatikan secara khusus kepada kenyataan bahwa bingkai yang setapak tangan itu dibuat di sekeliling meja roti sajian, dan bahwa bingkai itu disaput dengan emas murni.
Bingkai di meja roti sajian ini mengajarkan kepada kita bahwa kita harus memegang di dalam hati kita Firman kebenaran yang memberikan kepada kita keselamatan dan dengan itu menerima kehidupan kekal. Ini menjelaskan bahwa kita bisa memiliki iman rohani di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dipakai untuk pintu Kemah Suci hanya kalau kita percaya kepada baptisan Yesus Kristus dan darah di kayu Salib. Dan kita bisa sampai kepada pemahaman ini dengan wahyu ini bahwa hanya mereka yang percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya sudah dijadikan sebagai anak-anak Allah(Jahweh). 
Karena kita tidak akan mendapat bagian apapun di dalam Tuhan kecuali kalau kita percaya di dalam cara ini, maka kita yang mau berusaha memiliki roti kehidupan harus memiliki iman yang percaya kepada Injil air dan Roh yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Kita harus percaya bahwa hanya Injil air dan Roh itulah kebenaran keselamatan. Allah(Jahweh) adalah mengatakan kepada kita, singkatnya, untuk meninggikan bingkai iman di dalam hati kita sehingga Firman keselamatan itu tidak akan tergelincir dari kita.
Injil air dan Roh ini sudah diturunkan kepada kita sejak dari jaman Gereja Mula-Mula. Sejak dari jaman Gereja Mula-Mula sampai hari ini, Allah(Jahweh) sudah membasuh dosa-dosa orang-orang yang percaya kepada Injil ini. Kita bisa melihat sekarang ini juga, Allah(Jahweh) menyelamatkan jiwa-jiwa mereka yang percaya kepada kebenaran Injil air dan Roh. Kita sudah diselamatkan dengan percaya kepada kebenaran yang dinyatakan di pintu gerbang Kemah Suci, dan Allah(Jahweh) sudah memampukan kita untuk hidup secara rohani dengan meninggikan bingkai di dalam hati kita. 
Dari iman kita kepada Injil air dan Roh yang diberikan oleh Tuhan, kita sudah menerima kehidupan kekal, dan dengan Injil kebenaran ini kita sudah dimampukan untuk membagikan roti kehidupan ini dengan orang-orang lain. Dan kita juga sudah bisa melayani karya kebenaran Allah(Jahweh). Bahkan ketika kita percaya kepada Injil air dan Roh, kalau kita gagal untuk berpegang teguh kepada Injil ini sejalan dengan berlalunya waktu dan kemudian kita kehilangannya, maka itu tidak lain kita kehilangan hidup kita sendiri. Dengan demikian, kita harus meninggikan bingkai iman di dalam hati kita dengan senantiasa merenungkan Injil air dan Roh dengan iman.
 
 

Di Dalam Hati Kita Harus Ada Iman Yang Percaya Kepada Injil Yang Terdapat Di Dalam Kain Biru, Kain Ungu, dan Kain Kirmizi


Kalau manusia tidak memiliki iman kepada kebenaran ini, kemudian mereka tidak bisa diselamatkan dari dosa-dosa mereka. Mereka mungkin mengatakan sendiri bahwa mereka sudah pasti diselamatkan, tetapi saat ini, karena hati mereka tidak berpegang dan percaya kepada Injil air dan Roh yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, keselamatan yang mereka miliki ini bukanlah yang sempurna. 
Tidak percaya kepada Injil air dan Roh sebagai kebenaran adalah dosa yang sama dengan kita sendiri meninggalkan Tuhan. Roti kehidupan bukanlah sesuatu yang kita butuhkan hanya untuk dimiliki saja, tetapi itu adalah sesuatu yang harus kita masukkan ke dalam mulut kita, mengunyah dan memakannya, dan dengan itu menjadikan kebenaran itu sebagai milik kita. Ketika kita hidup tanpa percaya kepada Firman Allah(Jahweh) dan berpegang kepadanya di dalam hati kita, maka kebenaran keselamatan itu akan lenyap dari hati kita dalam seketika.
Mungkin anda berpikir bagaimana mungkin anda kehilangan keselamatan yang begitu berharga kalau anda sudah diselamatkan dari segala dosa. Tetapi sayangnya, banyak yang tidak berpegang kepada Firman Allah(Jahweh), meskipun mereka sudah pernah menerima kebenaran itu dengan sukacita, yang akhirnya akan mati, karena mereka tidak memiliki akar iman yang tertanam di dalam Injil yang sejati. 
Mengenai hal ini, Yesus berbicara mengenai empat macam tanah hati di dalam “perumpamaan tentang penabur” (Matius 13:3-9, 18-23). Di dalam perumpamaan ini, benih kebenaran Allah(Jahweh) ditaburkan di empat jenis tanah yang berbeda dari hati manusia. Tanah yang pertama terletak di pinggir jalan, yang kedua di tanah berbatu, yang ketiga tanah yang bersemak duri, dan yang keempat di tanah yang baik. Di sana, benih yang jatuh di tiga jenis tanah yang pertama tidak akan menghasilkan buah, dan hanya yang jatuh ke jenis tanah yang keempat, tanah yang baik, menghasilkan buah. Ini berarti bahwa banyak orang bisa kehilangan keselamatan mereka di tengah jalan meski mereka pernah mendengar dan menerima Injil air dan Roh, Injil keselamatan sejati. Dengan demikian, kita harus mengingat bahwa kalau jenis tanah hati kita tidak baik, ada kemungkinan bagi kita untuk kehilangan keselamatan yang sudah diberikan Tuhan bagi kita.
Kalau di dalam hati kita kita percaya kepada keselamatan yang sudah datang dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, maka tanah hati kita akan menjadi tanah yang baik. Tetapi pada saat-saat kita melihat bahwa beberapa orang kehilangan keselamatan mereka karena ketidakmampuan mereka mempertahankan iman mereka sebagai akibat iman mereka kepada Firman Allah(Jahweh) tidak memiliki akar yang mendalam. Inilah sebabnya kita harus berdiam di dalam Gereja Allah(Jahweh), memiliki roti kehidupan setiap hari, dan bertumbuh dalam iman. Dengan kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, Allah(Jahweh) merawat kita setiap hari sehingga iman kita bisa bertumbuh.
Kita harus menegaskan di dalam hati kita setiap hari akan pengampunan dosa yang sudah kita terima. Kebenaran yang harus ditemukan di dalam hati kita adalah keselamatan dari Injil air dan Roh yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Kebenaran keselamatan ini ada di dalam hati mereka yang sudah menerima pengampunan dosa. Dengan memperbaharui iman kita kepada Injil air dan Roh ini, kita bisa hidup hari demi hari sebagai anak-anak Allah(Jahweh). 
Dengan demikian, bahkan mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh juga harus senantiasa merenungkan Injil kebenaran Allah(Jahweh) yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya dan menegaskan iman mereka setiap hari. Mengapa? Karena kalau kita tidak senantiasa berpegang kepada Injil air dan Roh dengan teguh dan menegaskannya, kita bisa kehilangannya setiap saat. Kita harus senantiasa ingat apa yang dituliskan oleh penulis surat Ibrani kepada orang-orang Yahudi di perantauan, “Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus” (Ibrani 2:1).
Saat ini, bahkan di antara mereka yang mengenal Injil air dan Roh, kita melihat bahwa ada banyak yang imannya kepada Injil semakin lama semakin pudar. Ini adalah karena mereka, meskipun sudah percaya kepada Injil air dan Roh, telah gagal untuk makan dari roti kehidupan setiap saat di Tempat Kudus, dan, sebagai akibatnya, hati mereka tidak dihaluskan dengan iman yang sejati. 
Ada juga banyak hamba Iblis di dunia ini yang berusaha untuk mematikan orang-orang benar dengan memberi makan kepada mereka roti yang beragi, yaitu yang sebenarnya, pengajaran dari daging mereka sendiri. Kalau Injil yang palsu diperkenalkan ke dalam Gereja Allah(Jahweh), maka kebenaran itu akan bercampur dengan dusta, mengubah orang percaya menjadi orang-orang yang tidak bisa diterima oleh Tuhan. Orang-orang yang demikian mengenal kebenaran tetapi tidak bisa percaya karena mereka gagal meninggikan bingkai iman mereka, dan karena itu akhirnya mereka menjadi orang yang tidak lagi sepenuhnya diselamatkan dari dosa. Amsal 22:28 mengatakan, “Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek moyangmu.” 
Itu adalah karena itu teramat sangat penting bagi kita agar tidak memindahkan batas dari iman kita. Kita harus memiliki batas yang jelas dari iman kita yang sejati dan mempertahankannya sampai hari kedatangan Tuhan kembali. Hanya demikian kita bisa senantiasa makan dari roti kehidupan, hanya demikian maka Tuhan bisa berdiam di pusat hati kita, dan hanya demikian kita bisa memiliki kehidupan kekal. Tidak peduli berapapun banyaknya roti Allah(Jahweh) yang diberikan kepada kita, kalau kita tidak menghargai harganya dan gagal untuk berpegang kepadanya di dalam hati kita, atau kalau kita memindahkan bingkai di dalam hati kita dan membiarkan roti kehidupan itu terjatuh dari meja, kita akhirnya akan menjadi anak-anak kebinasaan.
Beberapa di antara kita baru-baru ini saja menerima pengampunan dosa mereka, sementara bagi orang lain, sudah puluhan tahun sejak pertama kali mereka mendengar Injil air dan Roh dan ditebuskan dari dosa-dosa mereka. Karena apa yang kita dengar setiap hari adalah tentang Firman Injil air dan Roh, sangat mungkin ada di antara kita yang menjadi bosan setiap kali kata “air” dari Injil air dan Roh disebutkan. Tetapi tetap saja, kita harus senantiasa makan roti dari Injil sejati. Untuk berapa lama kita harus melakukan hal ini? Sampai hari kedatangan Tuhan kembali. 
Beberapa di antara anda mungkin mengeluh bahwa saya selalu dan berulangkali berkhotbah tentang Injil air dan Roh, tetapi anda perlu memahami mengapa saya berkhotbah demikian. Ini adalah karena iman kita harus semakin dikuatkan dan semakin dikuatkan dengan merenungkan Injil air dan Roh sehingga kita bisa menjadi pekerja Allah(Jahweh). Kita harus menggenapi peranan sebagai pengawas yang setia dan dapat dipercaya bagi jiwa-jiwa di jaman sekarang ini. Untuk jiwa-jiwa yang sudah dilahirkan kembali juga, Injil air dan Roh yang sejati ini adalah roti hidup dan makanan iman sejati. Dengan demikian, kita harus makan roti ini setiap hari, dan bukan hanya ini—yaitu, kita jangan hanya makan sendiri—tetapi kita juga harus membagikannya dengan orang lain setiap hari sehingga mereka juga bisa menerima pengampunan dosa.
Roti kebenaran ini adalah mengabarkan Injil Firman air dan Roh dan dengan itu membebaskan manusia dari kuasa kegelapan dan menarik mereka ke dalam Kerajaan Anak-Nya dengan kasih-Nya (Yohanes 4:34; Kolose 1:13). Kalau kita mengabaikan kepemilikan atas roti Injil air dan Roh, maka kita tidak terhindarkan lagi akan sakit atau mati. Kadangkala, karena kelemahan daging kita, iman kita kepada Injil air dan Roh mungkin lemah. Tetapi kalau kita berpegang kepada Injil air dan Roh pada masa sulit, maka dia akan menjadi jendela kesempatan bagi jiwa kita untuk menjadi semakin kuat. 
Ketika kita mendengar dan merenungkan Injil kebenaran ini, semakin banyak kita mendengarnya, semakin jiwa kita dikuatkan, dan semakin kita melihat dibaharui kekuatan di hati kita. Kita perlu untuk mendengar Injil air dan Roh setiap hari, dan meneguhkan serta menegaskan iman kita kepada Injil ini. Sebagaimana dikatakan Allah(Jahweh), “Sisihkanlah sanga dari perak, maka keluarlah benda yang indah bagi pandai emas” (Amsal 25:4), kita perlu membakar iman kita—yaitu, kita perlu senantiasa mendengarkan Injil air dan Roh, mengakuinya di dalam hati kita kita, dan merenungkan dari waktu ke waktu—karena Injil air dan Roh adalah roti kehidupan yang memberikan kehidupan kepada kita! Sebagaimana Yesus mengatakan di dalam Doa Bapa Kami, “berikan kepada kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya,” Tuhan kita memang memberikan kepada kita Firman Injil air dan Roh. Inilah sebabnya Dia memerintahkan kita menaikkan doa yang demikian.
Ketika berhubungan dengan keselamatan atas pengampunan dosa yang Allah(Jahweh) berikan kepada kita, kita harus tahu dengan pasti tentang bagaimana keadaan iman kita sebelum kita diselamatkan dari dosa. “Sebelum saya mengenal kebenaran ini, saya tidak diselamatkan dari dosa.” Kita harus sungguh-sungguh dengan jelas mengakui bahwa pada saat itu, meski kita percaya kepada Yesus, kita belum diselamatkan dari dosa. “Saya belum sepenuhnya diselamatkan dari segala dosa pada saat itu, tetapi ketika saya meneruskan mendengar Injil air dan Roh, saya menjadi percaya kepada hal itu di dalam hati saya pada waktunya.
Meskipun saya sudah percaya kepada Juruselamat saya sebelumnya, keselamatan saya belum sempurna pada saat itu, tetapi sekarang, dengan mendengar Injil air dan Roh yang sejati, saya sudah sungguh-sungguh diselamatkan. Sekarang saya sungguh-sungguh percaya kepada Injil air dan Roh, dan saya percaya kepada hal itu dengan sungguh.” Hanya ketika anda memahami dan percaya bahwa Tuhan sudah sepenuhnya menyelamatkan anda dari dosa dengan baptisan dan darah-Nya di atas kayu Salib bahwa anugerah keselamatan yang sejati turun ke dalam hati anda dari Surga. Iman ini yang percaya kepada kebenaran adalah iman sejati yang sudah menyelamatkan anda.
Injil air dan Roh yang dinyatakan di dalam Alkitab adalah berbeda dengan iman yang kita miliki sebelumnya. Kita, pada saat itu, percaya hanya kepada Injil darah di atas kayu Salib, dan bukannya percaya kepada Injil air dan Roh yang sempurna. Iman hanya kepada kayu Salib dan iman kepada Injil air dan Roh mungkin awalnya nampak mirip, tetapi keduanya akhirnya nampak sama sekali berbeda. Sebelum anda sampai kepada pengenalan akan Injil air dan Roh, tidakkah anda hanya percaya kepada darah di atas kayu Salib? Apakah saat itu dosa-dosa kita ditebuskan? Tentu saja tidak! Ketika anda hanya percaya kepada darah Yesus di atas kayu Salib, anda masih memilik dosa-dosa tindakan anda di dalam hati. Inilah perbedaan antara iman yang percaya kepada Injil air dan Roh dengan yang percaya hanya di dalam kayu Salib saja. 
Perbedaan yang jelas adalah bahwa mereka yang hanya percaya kepada darah di atas kayu Salib tidak diselamatkan sementara mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh diselamatkan dari segala dosa mereka. Dengan demikian, roh mereka nampak jelas sekali berbeda. Tetapi orang-orang biasa tidak mengerti hal ini. Meskipun kedua Injil itu nampak mirip, tetapi ada jarak iman yang lebar di antara keduanya yang tidak terjembatani. Ketika perbedaan yang kecil tentang apakah kita percaya atau tidak kepada baptisan Yesus adalah yang menentukan apakah kita menerima atau kehilangan kehidupan kekal, maka kita kemudian bisa memahami bahwa ada perbedaan di antara kedua iman itu yang tidak akan pernah bisa disatukan.
Kita harus memahami dengan pasti iman apakah yang menjadi batas bagi keselamatan kita dari dosa. Untuk diselamatkan dari dosa, kita harus percaya kepada Injil air dan Roh. Injil air dan Roh ini adalah kebenaran pengampunan dosa. Keberadaan yang sangat nyata akan keselamatan menjadi milik anda ketika anda mengakui bahwa anda pastilah tidak akan diselamatkan sebelum anda percaya kepada Injil air dan Roh, dan bahwa anda sekarang sungguh-sungguh percaya kepada Injil yang sejati ini dengan segenap hati anda. 
Kalau anda percaya kepada Injil air dan Roh di pusat hati anda, maka anda harus dengan jelas mengakui ini di hadapan Allah(Jahweh), bahwa anda sudah menerima pengampunan dosa anda dengan mendengar dan percaya kepada Injil air dan Roh. Kalau anda sekarang percaya kepada Injil air dan Roh, maka anda bisa dipastikan akan menemukan buktinya di dalam hati anda.
Kita harus menguji iman kita dengan seksama di hadapan Allah(Jahweh). Sama sekali tidak perlu malu dalam menguji iman kita. Kalau harus memakan waktu sampai lima tahun sejak pertama kali anda percaya kepada Yesus sebelum anda percaya kepada Injil air dan Roh di pusat hati kita, sama sekali tidak perlu merasa malu. Kalau anda memerlukan waktu 10 tahun untuk diselamatkan, sama sekali tidak perlu malu, dan kalau memerlukan waktu sampai 20 tahun, tetap saja tidak perlu merasa malu. Sebaliknya, hal itu merupakan suatu berkat. 
Namun, kenyataannya adalah bahwa ada begitu banyak orang yang berpura-pura sudah diselamatkan dari dosa. Tetapi Roh Kudus, yang menyelidiki segala sesuatu, tidak bisa menerima iman mereka, karena mereka tidak menarik garis yang jelas akan keselamatan mereka secara jujur. Akan jauh lebih bijaksana, bahkan sampai saat ini, untuk menetapkan garis batas keselamatan kita dengan jelas—bukan tahu dengan pasti tanggal kita diselamatkan, tetapi yang penting adalah bisa membedakan dengan jelas antara sebelum dan sesudah kita diselamatkan—dan untuk mengakui iman sempurna anda itu dengan jelas.
 
 

Bapa Iman Kita Juga Percaya di dalam Injil Yang Sama Dengan yang Kita Percayai Sekarang


Sesudah menyeberangi Laut Merah, ketika bangsa Israel berusaha menyeberangi Sungai Yordan untuk masuk ke tanah Kanaan, mereka bisa menyeberang dengan selamat hanya kalau mereka sungguh-sungguh mengikuti imam-imam mereka yang terlebih dahulu mengusung Tabut Perjanjian Allah(Jahweh). Kalau kita hanya berpikir sendiri, “Oh, jadi demikian cara saya bisa menyeberangi Sungai Yordan,” dan tidak sungguh-sungguh menyeberang, kemudian kita tidak akan bisa masuk ke tanah Kanaan, karena kita masih tetap akan berada di seberang sungai. Untuk masuk ke tanah Kanaan, kita mutlak harus menyeberang Laut Merah dan Sungai Yordan dengan iman kita kepada Tuhan.
Berbicara secara rohani, Sungai Yordan adalah Sungai kematian dan kebangkitan. Iman ini yang sudah menyelamatkan kita dari dosa adalah iman yang percaya, “Saya harus masuk neraka, tetapi Tuhan datang ke bumi ini dan sudah menyelamatkan saya dengan baptisan dan darah-Nya di atas kayu Salib.” Untuk menyelamatkan kita secara sempurna, Tuhan kita dibaptiskan di Sungai Yordan dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib. Dengan cara ini Dia menanggung atas dosa-dosa kita dan membayar upah dosa dengan memberikan hidup-Nya sendiri sebagai pengganti kita. Sekarang, kita harus percaya kepada kebenaran ini dan menarik garis iman dan garis keselamatan dengan jelas di dalam hati kita.
Ketika saya mengkhotbahkan Firman Allah(Jahweh), saya bisa melihat ada banyak orang di dalam Gereja-Nya yang masih belum bisa menarik garis keselamatan di pusat hati mereka dan adalah karena itu belum bisa mengikuti Tuhan. Mereka bertanya-tanya bagaimana mereka bisa menarik garis antara sebelum dan sesudah keselamatan mereka. Mereka mencari alasan dengan mengatakan, “Pernahkah ada orang di atas bumi ini yang menarik garis ini? Apakah Rasul Paulus melakukannya? Apakah Petrus melakukannya? Tidak seorangpun pernah melakukannya.” Tetapi iman para Rasul seperti Paulus dan Petrus sudah menarik garis keselamatan itu. 
Dalam kasus Paulus, dia menarik garis itu dalam perjalanannya ke Damsyik. Jadi, dia sering menyebutkan kata-kata “dahulu, di masa lalu, atau sebelum” untuk membandingkan dengan kata “sekarang.” Sedangkan Petrus, dia juga mengucapkan kata-kata yang sama dengan itu (1 Petrus 2:10, 25). Kita bisa melihat bahwa dia juga menarik garis ini ketika kita melihat pengakuannya, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Matius 16:16), dan, “Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan -- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus” (1 Petrus 3:21). Baik Paulus dan Petrus dengan jelas menarik garis iman antara sebelum dan sesudah keselamatan mereka.
Jadi, pertanyaan ini apakah anda percaya kepada Injil air dan Roh atau tidak bukanlah masalah orang lain, tetapi masalah yang sangat berkaitan bagi jiwa anda sendiri. Hamba Allah(Jahweh) di dalam Alkitab semuanya berurusan dengan masalah dosa. Karena ini adalah masalah yang teramat sangat penting bagi kita semua, kita sendiri harus membereskannya dengan iman. Ketika kita percaya kepada Injil air dan Roh dan dengan itu membereskan masalah dosa dari di pusat hati kita, Allah(Jahweh) sangatlah berkenan. Apakah anda mau memperkenankan Allah(Jahweh)? Kalau demikian yang harus anda lakukan adalah mengenali keberdosaan anda sendiri dan membereskan masalah itu dengan percaya kepada Injil air dan Roh. Kalau selama ini anda belum juga diselamatkan, maka anda harus mengakui, “Allah(Jahweh), saya masih belum diselamatkan.”
Yesus mengatakan, “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga” (Matius 16:19). Di sisi kita, kita harus mengakui, “Allah(Jahweh) sudah menyelamatkan saya dengan air dan Roh. Sekarang juga, di pusat hati saya, saya percaya kepada Injil air dan Roh. Tidak ada keraguan sama sekali bahwa Tuhan sudah menyelamatkan saya melalui Injil air dan Roh.” 
Kita semua harus menerima Injil air dan Roh di dalam hati kita. “Saya percaya kepada Injil ini. Karena ini adalah kebenaran, karena Tuhan sudah menghapuskan segala dosa lebih dari cukup, saya percaya kepada Injil ini sekarang. Saya belum diselamatkan oleh iman sampai sekarang.” Ketika kita karena itu mengakui dan percaya kepada Injil yang diberikan oleh Tuhan, kemudian Allah(Jahweh) mengatakan kepada kita, “Aku menerima imanmu.”
Ketika Allah(Jahweh) sudah memberikan kepada kita kebenaran air dan Roh yang sudah menyelamatkan kita secara sempurna, kalau kita, dari sisi kita, tidak menarik garis keselamatan dan menerima keselamatan ini dengan percaya kepada kebenaran ini, maka Allah(Jahweh), dari sisi Dia, tidak akan mengakui kita sebagai orang yang sudah diselamatkan. Karena Allah(Jahweh) memperlakukan kita sebagai pribadi dan tidak sewenang-wenang, kalau anda tidak mau percaya kepada Injil air dan Roh di pusat hati kita, maka Dia tidak bisa memberikan kepada anda pengampunan dosa. Kalau anda tidak mengakui Injil air dan Roh di dalam hati anda, dengan kata lain, Roh Kudus tidak bisa berdiam di dalam hati anda.
Apakah kita menolak semua Injil lain kecuali Injil air dan Roh sebagai salah? Atau apakah kita berpikir bahwa Injil yang palsu itu masih berguna juga, dan bahwa tidak ada perlunya untuk membuang semuanya itu? Kita perlu menguji diri kita sendiri dan melihat bagaimana sebenarnya kita percaya. Mari kita mengandaikan bahwa kita melihat ada banyak barang-barang elektronik dan perabotan. Mari kita bayangkan lebih lanjut lagi bahwa kita membawa beberapa barang itu ke rumah, karena berpikir bahwa kita masih bisa memakai beberapa, tetapi menemukan selanjutnya bahwa tidak ada yang bagus dan semuanya tidak ada yang berguna. Apakah kita masih akan menyimpannya atau membuangnya? Kalau kita sudah memutuskan semuanya tidak berguna, tentu kita akan membuangnya. Ketika anda sampai kepada kesimpulan bahwa sesuatu itu tidak akan pernah berguna bagi anda dan bukan barang asli sama sekali, maka anda juga tahu bahwa anda akan membuangnya.
Kalau ini yang akan kita lakukan dengan hal-hal duniawi, bagaimana kita harus bertindak ketika itu menyangkut hal-hal rohani? Kita harus bahkan lebih tegas dalam penolakan kita akan kebohongan di dalam hal-hal rohani. Kita harus menarik garis yang jelas yang membedakan iman Injil air dan Roh kita dengan iman palsu yang hanya percaya kepada darah di atas kayu Salib; kita harus mengakui bahwa iman hanya kepada darah di atas kayu Salib tidak akan membawa kita kepada keselamatan; dan kita harus dengan tegas membuang doktrin yang tidak tepat ini. Yang manakah Injil yang tepat Alkitabiah? Injil yang hanya bersisi darah di atas kayu Salib saja? Atau Injil air dan Roh? Iman anda yang hanya percaya kepada Injil air dan Roh dan yang sudah menyelamatkan anda dari dosa-dosa anda adalah yang berkenan kepada Allah(Jahweh).
Singkatnya, ada dua jenis orang Kristen: Mereka yang mengenal dan percaya kepada Injil air dan Roh dan mereka yang tidak. Itu mungkin nampaknya keduanya menjalani kehidupan iman yang mirip, tetapi hal kebenaran adalah bahwa keduanya sama sekali berbeda. Apakah anda, entah bagaimana, berpikir bahwa Injil yang tidak sempurna yang pernah anda percayai itu sebelumnya masih berguna? Apakah anda masih menyimpannya sampai saat ini, dan berpikir bahwa suatu saat itu bisa dipakai lagi? 
Sebuah iman yang demikian adalah iman yang palsu, sesuatu yang asalnya dari pemikiran manusia, dan karena itu anda harus membuang barang bekas lama anda. Itu adalah karena anda belum membuang semua dusta dan kebohongan yang ada sehingga anda memiliki masalah di pusat hati anda. Saya menyarankan anda mengingat Firman-Nya, “Kamu harus berpegang kepada ketetapanKu. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan” (Imamat 19:19).
 
 
Untuk Masuk ke dalam Tempat Kudus, Kita Harus Masuk Hanya melalui Pintunya 
 
Dengan bahan apakah pintu gerbang Kemah Suci dibuat? Dia terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Mereka yang sudah dilahirkan kembali dari air dan Roh harus membuka pintu Kemah Suci ini dan masuk ke dalam Tempat Kudus. Di bawah tiang untuk pintu Kemah Suci, alas-alas tembaga ditempatkan. Alas-alas tembaga itu membuat kita memahami bahwa Injil air dan Roh adalah kebenaran keselamatan. 
Semuanya itu mengajarkan kepada kita bahwa meskipun kita tidak memiliki pilihan lain kecuali untuk dihukum oleh Allah(Jahweh) dan mati karena dosa-dosa kita, dengan menerima berkat dilahirkan kembali melalui Injil air dan Roh, kita sudah menjadi umat Allah(Jahweh) sendiri. Kita bisa masuk ke dalam Kemah Suci hanya kalau kita membuang keyakinan yang salah bahwa, dari antara keempat warna yang dipakai di pintu itu, kita bisa diselamatkan hanya dengan percaya kepada pelayanan Yesus yang dinyatakan di dalam kain kirmizi saja.
Kecuali kalau kita membuang pemikiran dan iman yang berpusat kepada diri sendiri, kita tidak akan pernah percaya kepada keselamatan yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi. Kita harus mengenali bahwa kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya adalah Injil air dan Roh, dan kita harus mengakui kesalahan dari pemikiran yang berpusat kepada diri kita ketika kita hanya percaya kepada darah di atas kayu Salib sebelumnya. 
Kalau Allah(Jahweh) menghendaki, maka Dia akan membawa anda kepada kebenaran Injil air dan Roh. Hanya orang-orang yang percaya kepada kebenaran Injil air dan Roh yang bisa ditebus dari segala dosa mereka dan menerima kehidupan kekal. Hanya saat itulah kita bisa membuka pintu keselamatan dengan percaya kepada kebenaran ini di pusat hati mereka dan masuk ke Tempat Kudus.
Kalau anda tidak bisa menemukan kesalahan dari iman yang lama sebelum anda mengenal Injil air dan Roh, maka anda akan menderita hukuman dosa, karena anda tidak akan bisa diselamatkan. Kalau ini terjadi, anda tidak akan bisa masuk Tempat Kudus dan makan roti kehidupan. Hanya kalau anda masuk ke Tempat Kudus dengan percaya kepada Injil air dan Roh anda bisa mendapatkan roti kehidupan yang baru. 
Anda harus menyadari bahwa Tuhan sudah menjadikan anda sebagai anak-anak Allah(Jahweh) dengan membasuhkan dosa-dosa anda dengan baptisan-Nya, kain biru, dan dengan menanggung penghukuman atas dosa-dosa anda dengan curahan darah-Nya di atas kayu Salib, kain kirmizi. Dan anda harus dengan jelas menyadari dan percaya kepada Injil air dan Roh sebagai kebenaran yang sangat mutlak perlu bagi anda. Anda bisa datang ke Gereja Allah(Jahweh) dan membagikan roti kehidupan dengan orang-orang benar hanya kalau anda mengatahui bahwa Allah(Jahweh) adalah Dia yang sudah memberikan Injil air dan Roh kepada anda, dan hanya ketika anda percaya kepada Injil ini. 
 
 

Daging Tuhan Adalah Roti Kehidupan dan Pengampunan Dosa


Mari kita membuka Yohanes 6:49-53, ““Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah dagingKu, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Orang-orang Yahudi bertengkar antara sesama mereka dan berkata: “Bagaimana Ia ini dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” Yesus mengatakan bahwa mereka yang makan daging dan minum darah-Nya untuk mendapatkan kehidupan kekal. Bagian ini menunjukkan bahwa kita semua harus makan daging Yesus dan minum darah-Nya. 
Bagaimana, kemudian, kita bisa makan daging Yesus dan minum darah-Nya? Itu adalah dengan percaya kepada Injil air dan Roh bahwa kita bisa makan daging Yesus dan minum darah-Nya. Dengan percaya bahwa Yesus menanggung segala dosa kita dengan baptisan-Nya, kita bisa makan daging-Nya, dan dengan percaya bahwa Yesus memikul dosa-dosa kita dan adalah dihukum di atas kayu Salib untuk mereka, kita bisa minum darah-Nya. 
Kita juga harus percaya bahwa melalui karya keselamatan yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, Yesus telah menghapuskan segala dosa kita dan membuat kita menjadi anak-anak Allah(Jahweh). Tanpa memperhatikan atas bagaimana anda mungkin telah percaya sebelum anda percaya kepada Injil air dan Roh, anda harus mengakui bahwa iman anda yang lama itu salah, dan anda harus sekarang meninggikan bingkai iman anda dengan memiliki daging dan darah Yesus dan makan roti Firman itu.
Yohanes 6:53 mengatakan, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” Bahkan sampai sekarang, beberapa orang memakai bagian ini untuk membela doktrin transubstantiasi. Doktrin ini mengatakan bahwa roti dan anggur yang dipakai dalam Perjamuan Kudus adalah sungguh-sungguh berubah menjadi daging dan darah Yesus yang sesungguhnya ketika mereka melakukan upacara itu dengan iman. Tetapi kita harus memahami dan percaya bahwa bagian dari Yohanes 6:53, jauh dari berbicara mengenai transubstantiasi, di dalam kenyataannya berbicara mengenai Injil air dan Roh. 
Pada saat Perjamuan Kudus, kalau anda mengantri dan imam meletakkan sepotong roti ke mulut anda, apakah roti ini kemudian akan menjadi tubuh Yesus? Tidak akan! Kita bisa makan daging Yesus dan minum darah-Nya dengan percaya bahwa Yesus datang ke bumi ini, menanggung dosa-dosa dunia dan membasuhkan semuanya dengan dibaptiskan, membawa dosa-dosa itu ke kayu Salib dan mati di atasnya, dan dengan itu sudah menyelamatkan kita dari kematian. 
Orang-orang yang makan daging Yesus dan minum darah-Nya oleh iman adalah orang-orang yang percaya kepada kebenaran bahwa Yesus, dengan kain biru dan kain kirmizi, sudah menyelamatkan kita dari dosa dengan menanggung atas dosa-dosa kita dan menanggung penghukuman atas dosa ke atas tubuh-Nya. Kita harus makan daging Yesus dan minum darah-Nya dengan iman kita di dalam baptisan dan darah Yesus Kristus.
Untuk menerima dosa-dosa yang ditanggungkan kepada-Nya, Yesus adalah dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan. Mari kita membuka Matius 3:15-17, “Lalu Yesus menjawab, kataNya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kebenaran Allah.” Dan Yohanes pun menurutiNya. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atasNya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.””
Itu adalah karena Yesus menanggung atas segala dosa ketika Dia adalah dibaptiskan oleh Yohanes dan mati di atas kayu Salib sehingga Dia sudah menggenapkan seluruh kebenaran Allah(Jahweh). Iman kita yang percaya kepada kebenaran Injil, bahwa segala dosa dunia adalah ditanggungkan kepada Yesus Kristus ketika Dia adalah dibaptiskan oleh Yohanes, adalah iman yang benar yang dengannya kita bisa makan daging Yesus dan minum darah-Nya.
Kalau anda mengenal kebenaran ini, maka berarti anda sudah makan daging Yesus oleh iman. Bahwa segala dosa dunia anda adalah ditanggungkan kepada Yesus Kristus sekaligus adalah kebenaran, dan karena itu teramat sangat penting untuk anda untuk percaya kepada hal itu di pusat hati anda. Iman ini adalah iman yang memampukan anda untuk makan daging Yesus. Apakah dosa-dosa anda ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan-Nya? Hanya ketika anda percaya kepada hal itu anda bisa makan daging Yesus. Setelah membaptiskan Yesus, Yohanes Pembaptis berseru, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). 
Dan karena Yesus sudah menerima dosa-dosa dunia melalui baptisan-Nya, Dia membawa semuanya di atas tubuh-Nya sendiri, disalibkan, dan mencurahkan darah-Nya dan mati. Setelah karena itu disalibkan, dipakukan kedua kaki dan tangan-Nya, dan mencurahkan darah-Nya, Yesus berseru ketika Dia mati, “Sudah selesai!” Dia kemudian bangkit kembali dari kematian pada hari yang ketiga, memberikan kesaksian selama 40 hari, naik ke Surga dengan tepat pada saat Dia memandang, dan Dia sekarang duduk di sebelah kanan Allah(Jahweh) Bapa. Dan Dia juga berjanji bahwa Dia akan kembali tepat sebagaimana Dia sudah naik ke Surga. Apakah anda percaya kepada kebenaran ini di pusat hati anda? Adalah dengan percaya kepada kebenaran ini bahwa anda bisa makan daging Yesus dan minum darah-Nya. Itu adalah ketika kita sungguh-sungguh percaya di pusat hati kita bahwa kita bisa makan daging Yesus dan minum darah-Nya. Itu adalah dengan iman ini bahwa kita bisa makan roti di Tempat Kudus.
Tuhan kita memerintahkan agar kita senantiasa mengingat daging dan darah-Nya dimanapun kita berkumpul bersama (1 Korintus 11:26). Dengan demikian, setiap kali kita berkumpul bersama, kita harus mengingat akan daging dan darah Yesus sepanjang waktu. Ketika melalui iman inilah kita harus makan daging Yesus dan minum darah-Nya setiap kali kita berkumpul bersama, bagaimana mungkin kita bisa mengadakan Perjamuan Kudus hanya sebagai upacara formalitas saja? 
Karena kita percaya kepada baptisan yang melaluinya Yesus menanggung segala dosa kita ke atas tubuh-Nya sendiri dan darah pengorbanan-Nya di atas kayu Salib, itu adalah dengan iman bahwa kita bisa mengingat daging dan darah-Nya setiap hari. Itu adalah karena kita percaya kepada kebenaran air dan Roh sehingga setiap hari kita bisa makan daging Yesus dan minum darah-Nya. Sebagaimana yang dikatakan Yesus, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman” (Yohanes 6:54). Dia akan membangkitkan orang-orang yang makan daging-Nya dan minum darah-Nya pada hari akhir.
Kita harus mengakui bahwa kalau iman kita tidak memampukan kita untuk makan daging Yesus dan minum darah-Nya, maka iman itu adalah iman yang keliru. Tuhan kita mengatakan, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku” (Yohanes 6:54-57). 
Orang-orang yang makan daging Yesus dan minum darah-Nya oleh iman akan hidup karena Dia. Di sisi lain, mereka yang tidak makan daging Yesus dan minum darah-Nya akan mati, karena mereka tidak percaya. Tetapi tidak sulit bagi kita untuk makan daging Yesus dan minum darah-Nya dengan iman.
Mari kita mengandaikan bahwa di sini ada ujian keselamatan yang harus kita ambil supaya kita bisa masuk ke dalam Kerajaan Allah(Jahweh). Salah satu pertanyaan dari ujian itu adalah, “Apakah iman yang memampukan anda makan daging Yesus dan minum darah-Nya?” Bagaimana seharusnya kita menjawab pertanyaan itu? Ketika daging dan darah Yesus keduanya menjadi isi dari keselamatan, bisakah kita mengatakan bahwa kita makan daging-Nya kalau sebenarnya kita hanya minum darah-Nya? Kita harus menuliskan keduanya yaitu baptisan dan darah-Nya di atas kayu Salib sebagai jawaban kita. Kita bisa masuk Kerajaan Allah(Jahweh) hanya kalau kita makan daging Yesus dan minum darah-Nya. Bahkan kalau kita telah salah percaya dan salah paham sebelumnya, kalau kita membalikkan hati kita, makan daging Yesus dan minum darah-Nya, kita bisa lulus dari tes itu. Kalau kita percaya kepada daging dan darah Yesus tepat sekarang, saat ini juga, kita bisa lulus dari ujian itu dengan gampang.
Manusia memandang kepada penampilan luar, tetapi Allah(Jahweh) memandang di pusat hati kita, dan karena itu ketika kita percaya kepada baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib secara bersama-sama, kita adalah kemudian makan daging Yesus dan minum darah-Nya. Allah(Jahweh) memandang ke pusat hati kita untuk melihat apakah kita sungguh-sungguh memiliki iman kepada daging dan darah Yesus di dalam hati kita. Karena itu, kalau kita tidak percaya kepada daging dan darah Yesus di pusat hati kita, maka kita tidak akan diselamatkan dari segala dosa. Tidak peduli bagaimana caranya anda percaya sebelumnya, kalau saat ini anda memiliki iman yang percaya kepada daging dan darah Yesus, maka anda bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Banyak orang beragama di dunia ini tidak selesai berdebat mengenai kebenaran dari doktrin transubstantiasi. Yang sungguh-sungguh kita butuhkan di dalam kenyataannya adalah iman yang memampukan kita untuk makan daging Yesus dan minum darah-Nya. Tetapi ini adalah mungkin hanya kalau kita percaya kepada Injil air dan Roh di dalam hati kita. Percaya kepada Yesus di pusat hati kita melalui Injil air dan Roh adalah makan roti sejati dan minum minuman sejati.
 
 
Kita Harus Percaya Kepada Baptisan Dan Darah Yesus Untuk Pengampunan Dosa Kita 
 
Tuhan kita mengatakan. “Darah-Ku adalah benar-benar minuman” (Yohanes 6:55). Tuhan kita menanggung penghukuman atas dosa di atas kayu Salib. Iman yang percaya bahwa Yesus menanggung atas dosa-dosa kita dengan dibaptiskan dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib adalah iman yang memungkinkan kita minum darah Yesus. Melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes, Yesus menanggung segala dosa kita, termasuk dosa anak-anak anda, orang tua-tua dan dosa kita masing-masing, dan dengan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib Dia menanggung penghukuman atas semua dosa-dosa ini. Dengan baptisan dan darah-Nya, Yesus sudah membereskan semua masalah kita dengan mutlak untuk semua manusia di seluruh dunia. Percaya bahwa dengan itu Yesus menanggung atas dosa-dosa kita dengan baptisan-Nya dan dihukum bagi dosa-dosa kita dengan darah-Nya di atas kayu Salib artinya adalah minum darah Yesus dengan iman.
Di dunia sekarang ini, ada banyak yang mengatakan bahwa mereka percaya kepada Injil air dan Roh hanya dengan kata-kata mereka. Tetapi mereka tidak sepenuhnya memiliki iman penuh yang percaya kepada daging dan darah Yesus. Siapa saja yang tidak percaya sepenuhnya kepada percaya kepada baptisan dan darah Yesus tidak bisa ditebus dari dosa. Anda mungkin sudah percaya sebelumnya bahwa darah di atas kayu Salib adalah satu-satunya jalan kebenaran, tetapi setelah sekarang anda menemukan kebenaran yang sesungguhnya, anda harus memiliki iman yang dengan jelas percaya kepada daging dan darah Yesus. Hanya sesudah itu Allah(Jahweh) akan mengatakan bahwa anda diselamatkan. Tetapi kalau, di sisi lain, anda tidak menarik garis keselamatan yang jelas di dalam pokok ini—yaitu, tentang pengampunan dosa yang diterima oleh iman yang percaya kepada daging dan darah Yesus di pusat hati kita—maka anda tidak bisa memiliki man yang diterima oleh Allah(Jahweh).
Tuhan kita mengatakan, “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia” (Yohanes 6:56). Tetapi kecuali makan daging Yesus dan minum darah-Nya oleh iman, kita tidak akan bisa masuk di hadapan Allah(Jahweh). Dan siapa saja yang tidak memiliki iman yang percaya kepada daging dan darah Yesus tidak bisa berdiam di dalam Tuhan. Itu adalah harapan saya yang tulus bahwa tidak seorangpun di antara orang-orang kudus, pekerja-pekerja dan hamba-hamba Allah(Jahweh) di dalam Gereja kita akan secara tragis jatuh terbuang dari iman yang percaya kepada daging dan darah Yesus.
Ketika Sodom dan Gomora dibinasakan oleh api, para menantu Lot menganggap Firman kehidupan dari Allah(Jahweh) yang dikatakan Lot kepada mereka itu hanyalah sekedar lelucon. Untuk mereka yang belum menanggapi Firman Allah(Jahweh) secara serius, penghakiman Allah(Jahweh) akan turun ke atas mereka sebagaimana yang sudah dituliskan. Orang-orang yang tidak percaya akan dihukum karena dosa-dosa ketidakpercayaan mereka. Mereka akan dibinasakan oleh dosa-dosa mereka. Ini bukan sekedar lelucon yang bisa dilewatkan dengan sekedar ditertawakan saja. 
Injil air dan Roh menunjuk kepada iman kepada daging dan darah Yesus. Itu adalah dengan percaya kepada kebenaran ini bahwa kita sudah ditebus dari dosa-dosa kita dan menerima kehidupan kekal. Karena iman akan daging dan darah Yesus yang kepadanya kita percaya adalah Injil sejati dan kebenaran sejati, kita harus tetap memelihara iman ini di dalam hati kita. Dengan terlebih dahulu meninggikan bingkai iman tinggi-tinggi di dalam hati kita, kita harus berpegang teguh kepada semua Firman Allah(Jahweh) dan tidak pernah membiarkan iman itu jatuh dari kehidupan kita. Dengan percaya kepada hal itu di dalam hati kita, kita harus menerima kebenaran bahwa Allah(Jahweh) sudah menghapuskan segala pelanggaran orang-orang berdosa dengan daging dan darah Yesus. 
Saya berharap dan berdoa agar anda semua akan percaya di dalam Injil air dan Roh yang digenapi di dalam Tuhan, makan roti keselamatan yang sudah menyelamatkan anda dari dosa-dosa anda, dan dengan itu menerima kehidupan kekal.