Search

Khotbah-Khotbah

Pokok 11: Kemah Suci

[11-21] Imam Besar Yang Memberikan Korban pada Hari Raya Pendamaian (Imamat 16:1-34)

Imam Besar Yang Memberikan Korban pada Hari Raya Pendamaian
(Imamat 16:1-34)
“Sesudah kedua anak Harun mati, yang terjadi pada waktu mereka mendekat ke hadapan TUHAN, berfirmanlah TUHAN kepada Musa. Firman TUHAN kepadanya: “Katakanlah kepada Harun, kakakmu, supaya ia jangan sembarang waktu masuk ke dalam tempat kudus di belakang tabir, ke depan tutup pendamaian yang di atas tabut supaya jangan ia mati; karena Aku menampakkan diri dalam awan di atas tutup pendamaian. Beginilah caranya Harun masuk ke dalam tempat kudus itu, yakni dengan membawa seekor lembu jantan muda untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran. ia harus mengenakan kemeja lenan yang kudus dan ia harus menutupi auratnya dengan celana lenan dan ia harus memakai ikat pinggang lenan dan berlilitkan serban lenan; itulah pakaian kudus yang harus dikenakannya, sesudah ia membasuh tubuhnya dengan air. Dari umat Israel ia harus mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran. Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya. ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel. Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa. Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun. Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya; ia harus menyembelih lembu jantan itu. Dan ia harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir. Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati. Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali. Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darah-Nya masuk ke belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu. Dengan demikian ia mengadakan pendamaian bagi tempat kudus itu karena segala kenajisan orang Israel dan karena segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka. Demikianlah harus diperbuatnya dengan Kemah Pertemuan yang tetap diam di antara mereka di tengah-tengah segala kenajisan mereka. Seorang pun tidak boleh hadir di dalam Kemah Pertemuan, bila Harun masuk untuk mengadakan pendamaian di tempat kudus, sampai ia keluar, setelah mengadakan pendamaian baginya sendiri, bagi keluarganya dan bagi seluruh jemaah orang Israel. Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. ia harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya. Kemudian ia harus memercikkan sedikit dari darah itu ke mezbah itu dengan jarinya tujuh kali dan mentahirkan serta menguduskannya dari segala kenajisan orang Israel. Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu, dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun. Sesudah itu Harun harus masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan menanggalkan pakaian lenan, yang dikenakannya ketika ia masuk ke dalam tempat kudus dan harus meninggalkannya di sana. ia harus membasuh tubuhnya dengan air di suatu tempat yang kudus dan mengenakan pakaiannya sendiri, lalu ia harus keluar dan mempersembahkan korban bakarannya sendiri dan korban bakaran bangsa itu; dengan demikian ia mengadakan pendamaian baginya sendiri dan bagi bangsa itu. Kemudian ia harus membakar lemak korban penghapus dosa di atas mezbah. Maka orang yang melepaskan kambing jantan bagi Azazel itu harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan. Lembu jantan dan kambing jantan korban penghapus dosa, yang darah-Nya telah dibawa masuk untuk mengadakan pendamaian di dalam tempat kudus, harus dibawa keluar dari perkemahan, dan kulitnya, dagingnya dan kotorannya harus dibakar habis. Siapa yang membakar semuanya itu, harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan. Inilah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu. Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di hadapan TUHAN. Hari itu harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya. Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus. ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu. Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka.” Maka Harun melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.” 
 
 
Imam Besar adalah orang yang memberikan korban pada Hari Raya Pendamaian bagi seluruh orang Israel. Korban ini diberikan sekali setahun pada hari yang kesepuluh bulan ketujuh dalam kalender Israel. Di hari ini, sebagaimana Imam Besar Harun memberikan korban bagi seluruh bangsa Israel, semua kekurangan mereka sungguh-sungguh ditanggungkan kepada korban persembahan itu dan kemudian dibasuhkan. Hari Raya Pendamaian dengan demikian menjadi sebuah perayaan besar bagi bangsa Israel.
Sebagaimana korban yang lain, korban pada Hari Raya Pendamaian juga harus disertai dengan tiga dasar yang sudah pasti: korban binatang yang tidak bercacat, penumpangan tangan, dan dicurahkannya darah binatang korban itu. Allah(Jahweh) kemudian menerima dengan sukacita korban yang diberikan dengan cara yang demikian. Yang berbeda di dalam korban ini adalah bahwa Imam Besar harus membawa darah korban persembahan itu ke Tempat Maha Kudus. 
Sesudah memberikan korban bagi dirinya sendiri dan seluruh isi rumahnya, Harun sang Imam Besar mempersembahkan dua ekor kambing kepada Allah(Jahweh) bagi seluruh bangsa Israel. Yang pertama, ia mengorbankan salah satunya bagi Tuhan Allah(Jahweh) sesuai dengan tata cara korban ia memberikan korban berupa seekor lembu. Kemudian ia memberikan korban kambing yang kedua sebagai kambing lepasan. Dia menanggungkan dosa-dosa bangsa Israel kepada kambing lepasan itu dengan menumpangkan tangan ke atas kepalanya di hadapan semua orang Israel, dan kambing ini yang sudah menerima dosa-dosa kemudian dilepaskan ke padang gurun oleh orang yang sudah ditentukan.
 


Korban Para Hari Raya Pendamaian Membasuhkan Segala Dosa Orang Israel 

 
Pada Hari Raya Pendamaian, Imam Besar, mewakili bangsa Israel, menanggungkan dosa-dosa mereka ke atas kepala korban persembahan dengan menumpangkan tanganya ke atasnya. Dia membawa dua kambing yang hidup, membuang undi atas keduanya—satu untuk Allah(Jahweh) dan satunya lagi untuk bangsa Israel. 
Penumpangan tangan di sini berarti ditanggungkannya segala dosa ke atas korban persembahan dengan meletakkan tangan ke atas kepalanya. Penumpangan tangan di sini adalah cara pembasuhan dosa yang ditetapkan oleh Allah(Jahweh), dan di masa Perjanjian Baru juga, cara yang sama dalam bentuk penumpangan tangan harus diterapkan dengan cara yang sama kepada Yesus untuk membasuhkan segala dosa manusia juga. Untuk menebus dosa-dosa Imam Besar sendiri, dosa-dosa seluruh isi rumahnya, dan dosa-dosa setahun dari dari seluruh orang Israel, dia sama sekali diharuskan untuk menumpangkan tangannya ke atas kepala kambing jantan itu dan menanggungkan segala dosa ini ke atasnya. Karena Imam Besar menanggungkan dosa-dosa bangsa Israel ke atas korban persembahan dengan cara menumpangkan tangan ke atas kepalanya, harga dosa-dosa seluruh bangsa Israel selama setahun sudah dibasuhkan. Demikian juga, melalui korban pada Hari Raya Pendamaian, bangsa Israel bisa bersyukur kepada Allah(Jahweh) yang sudah menyelamatkan mereka dari segala dosa mereka.
Semua manusia yang memiliki dosa tidak bisa menghindar dari penghukuman. Supaya korban persembahan bisa diterima menggantikan dosa manusia, dia harus terlebih dahulu menerima dosa-dosa manusia itu. Kalau Imam Besar memberikan korban kepada Allah(Jahweh) tanpa menumpangkan tangannya ke atas kepala binatang itu, korban ini akan dianggap sebagai penghujatan kepada Allah(Jahweh), dan karena itu dia harus menjaga untuk tidak melakukan hal itu. Untuk menyelamatkan semua manusia yang sudah menjadi orang berdosa, Allah(Jahweh) harus menetapkan rencana keselamatan-Nya yang digenapi dengan cara penumpangan tangan. Untuk menghapuskan dosa-dosa bangsa Israel, Allah(Jahweh) menunjuk Imam Besar dan dan memerintahkan dia untuk menanggungkan dosa-dosa umat-Nya sekaligus dengan menumpangkan tangannya ke atas kepala korban persembahan sebagai pengganti mereka. Dengan demikian, semua binatang korban yang dipersembahkan kepada Allah(Jahweh) di Kemah Suci menerima dosa-dosa bangsa Israel dengan penumpangan tangan, dan semuanya menanggung penghukuman atas dosa menggantikan mereka, mencurahkan darahnya dan mati.
Untuk menggenapi kebenaran dan kasih Allah(Jahweh) sepenuhnya, bangsa Israel harus mengorbankan persembahannya pada Hari Raya Pendamaian dengan menumpangkan tangan Imam Besar ke atas kepala korban persembahan dan menyembelih lehernya untuk mencurahkan darahnya sebagai pengganti sekali setahun. Melalui korban ini, dengan kata lain, Allah(Jahweh) berkehendak untuk membasuh dosa-dosa setahun dari bangsa Israel sekaligus. Inilah hukum kasih Allah(Jahweh) yang memuaskan baik kasih anugerah-Nya dan juga keadilan-Nya. Karena Allah(Jahweh) itu adil, untuk menghapuskan dosa-dosa manusia sekaligus sesuai dengan keadilan hukum-Nya, Allah(Jahweh) mempersiapkan Yesus Kristus sebagai Anak Domba, menjadikan Dia menanggung segala dosa melalui penumpangan tangan, dan membuat Dia mencurahkan darah di atas kayu Salib.
Yesus, yang sudah mengorbankan diri-Nya sebagai persembahan yang kekal, menanggung atas dosa semua manusia sekaligus melalui cara ini, mencurahkan darah-Nya satu kali, dan dengan itu sudah menyempurnakan keselamatan mereka dari dosa. Dengan demikian, kita, juga, harus datang ke hadirat Allah(Jahweh) dengan iman yang percaya kepada kebenaran keselamatan yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Dengan iman inilah segala dosa bisa ditebus sekaligus. Karena itu, setiap orang yang ingin menerima pengampunan dosa sekaligus harus datang kepada Allah(Jahweh) dengan iman yang sungguh-sungguh percaya kepada Injil air dan Roh.
 


Makna Penumpangan Tangan 

 
Penumpangan tangan berarti, “menanggungkan, memindahkan, atau menguburkan” (Imamat 1:3-4). Ketika siapa saja orang biasa di antara bangsa Israel melakukan dosa secara tidak sengaja dan kemudian menyadarinya, dia harus memberikan korban bakaran kepada Allah(Jahweh) (Imamat 4:27-29). Dia harus terlebih dahulu membawa korban binatang yang tidak bercacat, dan kemudian harus menanggungkan dosa-dosanya kepada binatang itu dengan penumpangan tangan ke atas kepalanya. Lalu dia harus menyembelihnya, mengambil darahnya, dan memberikan darah ini kepada imam (Imamat 4:27-31). Kemudian imam itu harus mengambil sedikit dari darah itu dengan jarinya, mengoleskannya pada tanduk-tanduk mezbah korban bakaran, dan mencurahkan sisanya di dasar mezbah. Dia juga harus membakar semua lemaknya di atas mezbah, dan Allah(Jahweh) kemudian mencium bau aroma lemak yang terbakar yang diberikan di dalam korban ini. 
Kita sudah memahami bahwa untuk menghaspuskan dosa-dosa bangsa Israel, Allah(Jahweh) mempersiapkan korban pada Hari Raya Pendamaian dimana tangan ditumpangkan ke atas binatang korban dan darahnya dicurahkan. Dalam hal ini juga, Allah(Jahweh) tidak bisa membasuhkan dosa-dosa bangsa Israel tanpa penumpangan tangan ke atas korban persembahan itu. Dengan demikian, korban pada Hari Raya Pendamaian yang diberikan di masa Perjanjian Lama sangat berkaitan erat dengan baptisan dan darah Yesus di masa Perjanjian Baru.
Sama seperti korban persembahan di dalam Perjanjian Lama haruslah binatang yang tidak bercacat, di masa Perjanjian Baru juga, Yesus datang sebagai Anak Domba Allah(Jahweh) yang tidak bercacat, dan dibaptiskan serta mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib untuk membasuh segala kekurangan orang-orang berdosa. Sebagaimana binatang korban harus menerima kekurangan orang-orang berdosa dengan penumpangan tangan di masa Perjanjian Lama, semua dosa dunia ditanggungkan kepada Yesus ketika Yohanes Pembaptis menumpangkan tangannya ke atas kepala Yesus untuk membaptiskan Dia di Sungai Yordan (Matius 3:15). Korban persembahan di masa Perjanjian Lama dan Yesus di masa Perjanjian Baru sama-sama harus menerima penumpangan tangan dan mencurahkan darah sampai mati dengan cara yang sama. Persembahan di dalam penumpangan tangan dan curahan darah adalah persembahan yang sama yang dipersiapkan bagi orang berdosa baik di masa Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
 

Dosa-Dosa Manusia Tidak Bisa Dihindarkan Akan Diikuti Oleh Murka Allah 
 
Di hadapan Allah(Jahweh), kita sudah menjadi orang berdosa yang tidak bisa tidak mati bagi dosa-dosa kita, sama seperti korban penghapus dosa yang harus dibunuh karena dosa-dosa yang sudah ditanggungnya. Ketika kita menggambarkan korban persembahan ini dipotong berkeping-keping dan kemudian dibakar di mezbah korban bakaran, kita bisa memahami bahwa demikian juga, kita sudah ditentukan untuk dibinasakan di hadapan Allah(Jahweh), akan tetapi Tuhan sudah menyelamatkan kita dengan dibaptiskan oleh Yohanes dan mencurahkan darah-Nya. 
Dengan demikian, mereka yang belum dilahirkan kembali harus mengakui diri mereka sebagai orang-orang berdosa yang menghadapi penghukuman yang mengerikan bagi dosa-dosa mereka di hadapan Allah(Jahweh) dan percaya kepada baptisan dan darah Tuhan sebagai keselamatan mereka. Untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dan bukannya menghukum mereka, Allah(Jahweh) mempersiapkan korban keselamatan, menanggungkan dosa-dosa kita ke atas korban keselamatan kekal itu, membuat Dia mencurahkan darah-Nya, dan dengan itu sudah menghapuskan segala dosa kita (Imamat 16:1-34; Roma 8:3-4; Ibrani 10:10-12). Apakah anda masih memiliki dosa di dalam hati anda? Kemudian, anda harus terlebih dahulu mengakuinya di hadapan Allah(Jahweh) bahwa anda adalah orang berdosa yang menghadapi penghukuman dari Allah(Jahweh), dan anda harus percaya bahwa melalui Yesus Kristus Allah(Jahweh) sudah menggenapi rencana keselamatan bagi anda yang sudah Dia rancangkan bahkan sebelum diletakannya dasar dunia ini.
Dosa tidak bisa dihapuskan tanpa membayar upah yang sepadan. Itulah sebabnya Allah(Jahweh) sudah memberikan kepada bangsa Israel tata cara korban. Di dalam tata cara korban ini, hanya korban yang disertai dengan penumpangan tangan dan curahan darah yang menjadi korban iman yang benar yang bisa membasuhkan dosa-dosa bangsa Israel. 
Dengan iman, kita juga harus membrikan kepada Allah(Jahweh) korban ini yang sudah menerima penumpangan tangan dan mencurahkan darah-Nya, semua dalam kesesuaian dengan tata cara korban yang tertulis di dalam Alkitab. Tuhan mencurahkan darah-Nya karena Dia sudah menanggung dosa-dosa kita melalui baptisan-Nya, sebagai pengganti menanggung penghukuman atas dosa, dan dengan itu menghapuskan semua dosa-dosa kita (Matius 3:15; Yohanes 1:29; Yesaya 53:1-7). Ketika kita percaya kepada Firman air dan Roh, dan ketika kita menumpangkan tangan kita kepada Tuhan yang sudah menjadi korban persembahan dan dengan itu sudah menanggungkan segala dosa kita kepadaNya, kita bisa menerima pengampunan dosa dengan percaya bahwa Tuhan yang menanggung segala dosa kita juga menanggung penghukuman atas dosa itu menggantikan kita. Dengan percaya kepada Injil air dan Roh, kita bisa menanggungkan segala dosa kita kepada Tuhan yang sudah menjadi korban persembahan kita, dan kita bisa mati di dalam Dia dan hidup di dalam Dia (Roma 6:1-11; Galatia 3:27).
Pelajaran rohani yang harus kita pahami dari korban pada Hari Raya Pendamaian adalah, bahwa kita harus mengakui dosa-dosa kita dan penghukuman atas dosa-dosa kita, dan bahwa kita kemudian harus memberikan korban iman yang dikehendaki untuk diterima Allah(Jahweh)—yaitu, kita harus memiliki iman kepada Yesus yang menggenapi keselamatan kita dengan baptisan dan curahan darah-Nya di atas kayu Salib. Kita harus menumpangkan tangannya ke atas kepada Yesus dengan percaya kepada baptisan-Nya. Mengapa? Karena hanya ketika kita menumpangkan tangan kita atas korban persembahan dengan iman dan mencurahkan darahnya saja maka kita bisa diselamatkan dari segala dosa kita.
Dengan demikian, setiap orang yang ingin ditebus dari dosa-dosanya di hadapan Allah(Jahweh) harus membayar hutang nyawanya, karena upah dosa dosa adalah maut. Baik orang kaya maupun muda, harus ada korban persembahan yang membayar upah dosa seseorang dan harga pengudusan hidupnya. Kalau hal ini tidak terjadi, tidak seorangpun yang bisa menerima pengampunan dosa oleh iman.
 


Korban Hari Raya Pendamaian di Masa Perjanjian Lama

 
Mari kita membuka Imamat 16:6-10: “Kemudian Harun harus mempersembahkan lembu jantan yang akan menjadi korban penghapus dosa baginya sendiri dan dengan demikian mengadakan pendamaian baginya dan bagi keluarganya. Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel. Lalu Harun harus mempersembahkan kambing jantan yang kena undi bagi TUHAN itu dan mengolahnya sebagai korban penghapus dosa. Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.”
Untuk membuat bangsa Israel bisa menerima pengampunan dosa mereka oleh iman, Imam Besar, bagi mereka, memberikan korban yang disertai oleh penumpangan tangan dan curahan darah. Bagaimana, kemudian, iman orang Kristen jaman ini? Bukankah suatu iman yang spekulatif dan tidak berdasar kalau ada orang yang berusaha menerima pengampunan dosa bahkan tanpa menanggungkan dosa-dosa mereka? Kalau iman anda bukan jenis iman yang sudah menanggungkan dosa-dosa anda kepada Yesus Kristus melalui penumpangan tangan, maka anda sedang ada di dalam suatu masalah. Kecuali iman anda adalah iman yang percaya kepada baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib, iman itu bukanlah iman yang benar.
Kita tidak bisa tidak gagal untuk mentaati Hukum di hadapan Allah(Jahweh) dan melakukan segala jenis dosa di sepanjang tahun yang lalu. Jadi kalau kita hidup di masa Perjanjian Lama, kita semua akan perlu menerima pengampunan dosa kita dengan percaya kepada korban penghapus dosa yang akan diberikan oleh Imam Besar bagi kita semua. Untuk memberikan korban iman kepada Allah(Jahweh), kita harus terlebih dahulu mengakui bahwa kita memang ditentukan untuk dibinasakan bagi dosa-dosa kita, dan kita harus percaya kepada penumpangan tangan yang menanggungkan segala dosa kita kepada korban persembahan yang disiapkan Allah(Jahweh) bagi kita dan curahan darah dari korban ini.
Karena penumpangan tangan ke atas binatang korban dan curahan darahnya memberikan kuasa penyelamatan, orang-orang di masa Perjanjian Lama bisa menerima pengampunan dosa-dosa mereka melalui korban ini yang diberikan oleh Imam Besar sesuai dengan tata cara korban yang ditetapkan oleh Allah(Jahweh). Dengan menumpangkan tangannya ke atas korban persembahan, Imam Besar menanggungkan dosa-dosa bangsanya selama setahun ke atasnya, menyembelihnya dan menumpahkan darahnya, dan menyipratkan darahnya ke atas tutup pendamaian dan di sebelah timurnya sebanyak tujuh kali. Dengan melakukan hal itu, dia tidak pernah berhenti melakukan korban yang benar kepada Allah(Jahweh) setiap tahun. Demikianlah caranya bangsa Israel bisa menerima pengampunan dosa yang sempurna pada masa itu.
Dengan demikian, melalui korban penghapus yang diberikan oleh Imam Besar, bangsa Israel percaya dan meneguhkan di dalam hati mereka bahwa segala dosa mereka sudah dilenyapkan. Apa yang ditunjukkan oleh korban Hari Raya Pendamaian di masa Perjanjian Lama adalah menunjukkan kepada kita bahwa di masa Perjanjian Baru, Yesus Kristus menanggung segala dosa dunia dengan dibaptiskan oleh Yohanes dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, dan bahwa kita harus percaya kepada Yesus Kristus ini sebagai Juruselamat kita dan menerima pengampunan dosa yang kekal oleh iman. Semua jiwa di dunia ini yang hatinya menderita dan sengsara karena dosa-dosa mereka harus menyadari bahwa mereka bisa menerima pengampunan dosa yang kekal dengan percaya kepada Injil air dan Roh, dan bahwa mereka harus percaya kepada hal ini di dalam hati mereka. Dengan demikian, korban bagi pengampunan atas segala dosa sudah ditetapkan oleh Allah(Jahweh) sebelumnya dan dijanjikan oleh-Nya untuk digenapi, dan janji keselamatan ini juga dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dipakai sebagai bahan-bahan di dalam Kemah Suci.
 


Korban Hari Raya Pendamaian Digenapi di dalam Kemah Suci

 
Pada Hari Raya Pendamaian, untuk membereskan segala dosa bangsa Israel, Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas kepala korban persembahan di hadapan semua bangsa Israel yang hadir di sana (Imamat 16:1-23). Teramat sangat penting baginya untuk menanggungkan dosa-dosa mereka kepada korban persembahan dengan menumpangkan tangannya ke atas kepala binatang itu bagi orang-orang itu. Ketika Imam Besar Harun memberikan korban Hari Raya Pendamaian di dalam Kemah Suci bagi bangsa Israel, tidak ada orang lain yang boleh masuk ke dalam Kemah Suci. Ini adalah sebuah peristiwa yang sangat luar biasa, karena biasanya ada banyak imam yang melayani di pelataran Kemah Suci kecuali pada Hari Raya Pendamaian itu.
Imam Besar menanggungkan dosa-dosa bangsa Israel kepada korban persembahan dengan menumpangkan tangannya ke atas kepalanya, membawa darah korban itu ke Tempat Maha Kudus, dan memercikannya dengan jarinya ke tutup pendamaian di sebelah timurnya; dan di hadapan tutup pendamaian dia memercikannya tujuh kali (Imamat 16:14). 
Pada saat ini, lonceng emas yang digantungkan di punca jubah Imam Besar akan mulai berbunyi, dan karena itu setiap kali dia memercikkan darah di hadapan tutup pendamaian dan di sebelah timur, lonceng itu berbunyi dan bangsa Israel yang berdiri di luar Kemah Suci bisa mendengar suara lonceng itu. Ketika bangsa Israel mendengar bunyi lonceng itu, mereka mengerti bahwa Imam Besar pada saat itu sedang memberikan korban kepada Allah(Jahweh) bagi mereka. Dan sesudah mendengar bunyi lonceng itu tujuh kali, mereka kemudian mengambil nafas dengan penuh kelegaan, karena mereka mengerti bahwa pemberian korban Hari Raya Pendamaian saat itu sudah diselesaikan, menegaskan penyempurnaan dari korban yang memberikan pengampunan bagi dosa-dosa mereka sepanjang tahun. 
Setelah ini, Imam Besar Harun keluar dari Kemah Suci, membawa sisa kambing yang dikorbankan itu, dan memberikan korban Hari Raya Pendamaian ini sebagai persembahan di hadapan semua bangsa Israel yang hadir pada saat itu. Allah(Jahweh) memerintahkan kepada bangsa Israel agar tidak melakukan apapun pada Hari Raya Pendamaian (Imamat 16:20-21, 29). Dengan dilihat oleh sekumpulan besar orang Israel yang berkumpul berkeliling untuk menyaksikan pemberian korban ini dari luar Kemah Suci, Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas kepala kambing korban lepasan untuk menggenapi tugasnya dan membiarkannya dituntun ke padang gurun oleh tangan orang yang memang sudah ditentukan.
Di Hari Raya Pendamaian, Imam Besar membawa kambing di hadapan seluruh bangsa Israel, menumpangkan tangannya ke atas kepalanya, dan mengakui segala kelemahan serta pelanggaran umat Israel, menanggungkan semuanya kepada kambing itu. “Tuhan, saya mengakui segala dosa yang sudah dilakukan bangsa Israel selama setahun yang lalu. Kami telah gagal mentaati seluruh Hukum Taurat sepenuhnya, kami sudah melakukan dosa yang tidak terhitung banyaknya terhadap Engkau dan terhadap sesama kami, kami gagal menghidupi kehidupan sebagaimana yang Engkau perintahkan, dan kami sudah melakukan hal-hal yang sudah Engkau larang kami melakukannya. Kami sudah melanggar begitu banyak perintah-Mu sepanjang setahun yang lalu. Kami sudah berdusta. Kami sudah membunuh. Kami sudah berzibah. Kami sudah mencuri.” Demikian, Imam Besar menanggungkan segala dosa bangsa Israel ke atas kambing korban dengan menumpangkan tangannya ke atas kepalanya di hadapan mereka, dan kemudian menuntunnya ke padang gurun melalui tangan orang yang sudah ditentukan.
Karena upah dosa adalah maut, Allah(Jahweh) tidak bisa membiarkan kambing korban tetap hidup setelah menerima dosa-dosa bangsa Israel. Kambing lepasan yang sudah diusir ke padang gurun harus menderita dan mati di padang gurun, karena dia sudah memikul semua kelemahan, cacat, dan pelanggaran bangsa Israel. Sekarang, semua bangsa Israel mulai menikmati Perayaan di Kemah Suci (Imamat 23:34) karena mereka sudah membuang, melalui korban di Hari Raya Pendamaian, dosa-dosa yang sudah mengikat mereka sepanjang tahun yang sudah lalu.
Penumpangan tangan adalah cara yang dengannya dosa-dosa semua manusia ditanggungkan kepada korban persembahan. Ketika Imam Besar menumpangkan tangannya ke atas binatang korban, segala dosa bangsa Israel yang sudah terkumpul selama satu tahun ditanggungkan ke atasnya sekali untuk selamanya. Setiap dosa masing-masing orang Israel secara pribadi sekaligus ditanggungkan ke atas korban persembahan dengan penumpangan tangan dari Imam Besar. 
Bisakah segala dosa manusia jaman ini juga ditanggungkan kepada korban persembahan dengan penumpangan tangan, sama seperti kelemahan bangsa Israel ditanggungkan dengan penumpangan tangan Imam Besar di masa Perjanjian Lama? Kalau memang hal itu tidak mungkin, dimanakah jalannya bagi manusia jaman ini untuk menerima pengampunan dosa-dosa mereka? Siapakah yang menanggungkan dosa-dosa manusia jaman ini, bagaimana, dan melalui siapa? Menurut tata cara korban yang ditetapkan oleh Allah(Jahweh) pada masa Perjanjian Lama, Yesus Kristus menanggung segala dosa dunia dengan dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis di jaman Perjanjian Baru. Sama seperti dosa-dosa setahun ditanggungkan kepada kambing jantan korban sekaligus melalui korban pada Hari Raya Pendamaian yang diberikan oleh Imam Besar untuk bangsa Israel, demikian juga dosa-dosa kita ditanggungkan kepada Yesus Kristus yang sudah dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis, Imam Besar yang terakhir. Dimana, kemudian segala dosa manusia di jaman ini? Semuanya sekarang sudah ada di atas kepala Yesus Kristus.
Sama seperti kambing lepasan itu menerima segala dosa bangsa Israel melalui Imam Besar dengan penumpangan tangannya, Yesus menjadi korban persembahan untuk pengampunan dosa yang kekal bagi kita yang sekarang ini hidup di jaman ini. Yesus yang menjadi kambing lepasan kita sendiri mempersembahkan diri-Nya kepada Allah(Jahweh) sebagai korban persembahan untuk dosa-dosa kita. Yesus, dengan kata lain, dibaptiskan oleh Yohanes dan memberikan diri-Nya untuk disalibkan, sebagaimana di dalam Perjanjian Lama Allah(Jahweh) sudah menetapkan korban persembahan bagi bangsa Israel dan menanggungkan dosa-dosa mereka ke atas binatang korban dan kemudian menjatuhkan penghukuman ke atasnya.
Kambing lepasan yang diusir keluar ke padang gurun tidak bisa bertahan, karena memang tidak ada air dan hanya ada sinar matahari yang menyengat di padang pasir itu. Dengan demikian, Yesus, juga, tidak bisa menghindar dari penyaliban, karena Dia sudah menanggung segala dosa manusia ke atas diri-Nya melalui baptisan-Nya. Sebagaimana kambing lepasan diusir ke padang gurun yang tidak memiliki kehidupan, Yesus yang menanggung atas dosa-dosa dunia juga dibenci dan dihina oleh banyak orang. Kalau kambing korban diusir ke padang gurun dan kemudian ditinggalkan di tengah tanah yang gersang, yang tidak memiliki kehidupan itu, bukankah dia akan berkeliaran ke sana kemari, hanya untuk pada akhirnya mati karena kehausan? 
Dengan cara yang sama juga, Yesus yang menerima dosa-dosa kita ditolak oleh banyak orang, dan Dia harus disalibkan untuk menanggung penghukuman atas dosa-dosa kita, mencurahkan darah-Nya, dan mati. Inilah keselamatan yang digenapi Yesus Kristus untuk memberikan kepada kita keselamatan-Nya yang sejati di dalam Injil air dan Roh. 
Bangsa Israel melihat proses pendamaian dari pengampunan dosa ini dengan mata mereka sendiri dan percaya di dalam hati mereka. Seperti mereka, kita, juga, sekarang bisa menerima pengampunan dosa dengan melihat, mendengar, dan percaya kepada karya kebenaran Yesus Kristus di dalam hati kita. Ini menjelaskan kepada kita bahwa Yesus Kristus akan dibaptiskan oleh Yohanes, menanggung segala dosa dunia, disalibkan, mencurahkan darah-Nya, mati, dan bangkit kembali dari kematian, dan bahwa kita akan diselamatkan dengan melihat semua ini dengan mata rohani kita dan percaya kepada hal itu di dalam hati kita.
Korban Hari Raya Pendamaian ini akan terus diadakan selama bangsa Israel masih tetap ada. Mereka masih memberikan korban Hari Raya Pendamaian pada hari ke-10 bulan yang ketujuh dalam kalender mereka, karena Allah(Jahweh) sudah mengatakan kepada mereka, “Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang Israel karena segala dosa mereka” (Imamat 16:34). Dengan membuat bangsa Israel memberikan korban pada Hari Raya Pendamaian seperti ini, Allah(Jahweh) mencurahkan anugerah-Nya kepada mereka sehingga segala dosa mereka akan dibasuhkan dan mereka akan dibebaskan dari penghukuman atas dosa-dosa ini. 
Sama seperti ini, bagi manusia jaman ini juga, Allah(Jahweh) sudah memampukan mereka untuk menyadari bahwa Yesus menanggung segala dosa dunia ke atas tubuh-Nya dengan dibaptiskan oleh Yohanes, disalibkan, dan dengan itu sudah menggenapkan pembasuhan dosa yang kekal. Yesus Kristus menanggung dosa-dosa manusia dengan baptisan-Nya dan sudah menjadi Imam Besar Surgawi yang kekal. Sekarang, tidak ada yang lain yang tersisa bagi kita untuk mengusahakan keselamatan kecuali percaya kepada kebenaran ini.
 

Korban Untuk Pendamaian Besar Yang Diberikan Mesias Kepada Allah Bapa dengan Tubuh-Nya Sendiri
 
Mengapakah Allah(Jahweh) memerintahkan kepada bangsa Israel untuk memberikan kepada-Nya korban di Hari Raya Pendamaian? Dia memerintahkan hal itu supaya mereka bisa memandang ke depan, dengan iman mereka, kepada hari saat Allah(Jahweh) Bapa akan memberikan Anak-Nya Yesus Kristus yang memberikan korban pendamaian besar bagi dosa-dosa semua manusia dengan baptisan dan curahan darah-Nya. Inilah sebabnya Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah(Jahweh) Bapa, dan Juruselamat manusia, datang ke bumi ini untuk menghapuskan segala dosa semua orang, menggenapi segala sesuatu dengan kasih Allah(Jahweh), dan menyatakan keselamatan bagi semua manusia. Dengan dibaptiskan oleh Yohanes untuk menanggung segala dosa kita manusia dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, Yesus sudah menghapuskan segala dosa dan kelemahan dunia ini, menanggung penghukuman untuk mereka, dan dengan itu telah menjadi Juruselamat kita yang sejati.
Allah(Jahweh) memanggil Musa dan memberikan kepada-Nya Hukum Taurat terlebih dahulu. Dan kemudian, Dia memerintahkan dia untuk membangun Kemah Suci dengan bahan-bahan yang terdiri atas kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, dan Dia memberikan kepadanya tata cara korban. Dengan melakukan hal itu, Allah(Jahweh) memampukan bangsa Israel untuk menyadari pentingnya penumpangan tangan dan pencurahan darah, dan pada gilirannya Dia menunjukkan kepada mereka Yesus Kristus, pintu gerbang keselamatan yang dinubuatkan di dalam Kemah Suci, akan datang ke bumi ini, menanggung atas dosa-dosa dunia dengan dibaptiskan, disalibkan, dan mencurahkan darah-Nya. Keselamatan melalui pembasuhan dosa yang sudah Allah(Jahweh) berikan kepada kita dinyatakan dengan jelas di dalam bahan-bahan yang dipakai untuk membuat pintu gerbang Kemah Suci. 
Di antara bahan-bahan yang dipakai untuk pintu gerbang Kemah Suci, makna yang terkandung di dalam kain biru adalah bahwa Yesus menanggung atas dosa-dosa dunia sekaligus dengan dibaptiskan oleh Yohanes; kain ungu menunjukkan bahwa Yesus adalah Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuhan, karena Dia yang menciptakan alam semesta; kain kirmizi menjelaskan bahwa karena Yesus sudah dibaptiskan, Dia menanggung penghukuman atas dosa untuk semua orang berdosa dengan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib; dan kain lenan halus menjelaskan bahwa Alkitab menerangkan secara panjang lebar mengenai ketiga pelayanan itu yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, dan Allah(Jahweh) sudah memberikan pengampunan dosa kepada mereka yang percaya kepada Firman-Nya.
Sekarang, semua orang harus mengingatkan diri mereka sekali lagi dan percaya bahwa kebenaran ini—yaitu, Yesus Kristus adalah Juruselamat mereka dan Dia sudah membasuh segala dosa mereka dengan dibaptiskan oleh Yohanes dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib—juga dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dipakai sebagai bahan di Kemah Suci, dan mereka dengan itu harus menerima pengampunan dosa-dosa mereka. Melalui Musa, Allah(Jahweh) menetapkan hukum keselamatan, hukum pengampunan dosa bagi manusia, dan ketika saatnya tiba, Dia mengutus Yesus Kristus ke bumi ini dan membuat Dia dibaptiskan oleh Yohanes dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, sehingga Yesus kemudian menjadi korban persembahan yang akan membasuhkan dosa-dosa dunia. Dan dengan melakukan hal itu, Allah(Jahweh) sudah memampukan semua yang percaya untuk dibasuhkan dari segala dosa mereka oleh iman. 
Karena itu, ketika kita mengatakan percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat, kita harus percaya dengan memahami tentang baptisan yang diterima Yesus dan pencurahan darah-Nya di atas kayu Salib. Sama seperti korban persembahan di dalam Perjanjian Lama menerima semua kelemahan orang-orang berdosa dengan penumpangan tangan dan dengan itu sebagai pengganti menanggung penghukuman dengan mencurahkan darah menggantikan mereka, Yesus Kristus datang sebagai korban persembahan bagi dosa semua manusia yang hidup di atas bumi ini dengan dibaptiskan, disalibkan dan mencurahkan darah-Nya yang berharga, dan dengan itu telah selamanya menghapuskan, sekaligus, dosa-dosa dari semua mereka yang percaya.
Kita harus percaya kepada kebenaran yang dituliskan di dalam Firman sebagaimana adanya. Kebenaran alkitabiah adalah bahwa sama seperti korban yang diberikan oleh Imam Besar bagi bangsanya pada jaman Perjanjian Lama, Yesus datang ke bumi ini, dibaptiskan dan disalibkan, dan mencurahkan darah-Nya untuk menyelamatkan kita dari segala dosa duniia sekaligus. Dengan demikian kita harus percaya kepada Alkitab tepat sebagaimana yang tertulis. Kita tidak bisa menghindar dari penghukuman yang kekal bagi dosa-dosa kita, tetapi Yesus Kristus datang ke bumi ini dan sudah menyelamatkan kita dari segala dosa kita dengan baptisan dan darah-Nya.
Tidak percaya kepada hal ini, bahkan meskipun Allah(Jahweh) sudah mengampuni segala dosa kita sedemikian, adalah suatu dosa yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah(Jahweh). Dia sudah menghapuskan segala dosa dunia kecuali satu-satunya dosa yang masih tersisa, “dosa menghujat Roh Kudus” (Markus 3:28-29). Dengan demikian, mereka yang sungguh-sungguh ingin menerima pengampunan dosa harus percaya kepada kebenaran bahwa Yesus Kristus dibaptiskan, mencurahkan darah-Nya, bangkit kembali dari kematian, dan dengan itu sudah membebaskan kita dari segala dosa dunia. Selain iman yang demikian, apakah perbuatan baik akan pernah dibutuhkan bagi pengampunan dosa kita? Sekarang saatnya sudah tiba bagi kita untuk memahami apakah kebenaran Injil air dan Roh itu, dan untuk percaya kepada kebenaran ini.
Semua manusia harus memahami dan percaya bahwa kebenaran yang dinyatakan di dalam pintu gerbang Kemah Suci yang terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya adalah Injil keselamatan yang sejati, dan bayangan tentang Kristus yang akan datang. Sejauh mengenai kepercayaan kepada Yesus Kristus, baptisan yang diterima-Nya dan darah yang dicurahkan-Nya di atas kayu Salib adalah penting bagi keselamatan kita, dan kita harus percaya di dalam mereka. Kebenaran yang tidak perlu diperdebatkan dan diragukan ini adalah bahwa Yesus sudah memberikan keselamatan kepada mereka yang percaya kepada baptisan-Nya, pencurahan darah-Nya di atas kayu Salib, dan kebangkitan-Nya dari antara orang mati, dan bahwa semuanya itu dilakukan untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa dunia. 
 

Pengorbanan Anak yang Dikehendaki Allah Bapa 
 
Mari kita membuka Ibrani 10:5-9: “Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku --. Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendakMu, ya Allah-Ku.” Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” -- meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat -- Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.” 
Apakah makna dari ayat di atas yang mengatakan bahwa Allah(Jahweh) tidak menghendaki korban dan persembahan? Ayat-ayat itu dikutip dari Mazmur 40:6-7. Ayat itu berarti bahwa segala dosa dunia ini tidak bisa sepenuhnya dihapuskan dengan korban harian di dalam Perjanjian Lama, dan bahwa untuk memberikan korban penghapus dosa yang kekal, Yesus Kristus kemudian datang ke bumi ini, dibaptiskan, mencurahkan darah-Nya, bangkit kembali dari kematian, dan dengan itu sudah menjadi Juruselamat bagi kita semua. Makna dari Mazmur 40:7, yang mengatakan, “Lalu aku berkata: “Sungguh, aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku,”” adalah bahwa Yesus Kristus datang ke bumi ini dan membasuh segala dosa dengan penumpangan tangan dan pencurahan darah-Nya, sebagaimana yang tertulis di dalam Perjanjian Lama. 
Pada jaman Perjanjian Lama, dosa-dosa bangsa Israel dihapuskan pada saat binatang korban dipersembahkan kepada Allah(Jahweh) pada Hari Raya Pendamaian dengan penumpangan tangan dari Imam Besar dan pencurahan darah dari korban. Demikian juga, Yesus Kristus yang datang ke bumi ini untuk menjadi korban persembahan yang kekal bagi semua manusia menanggung atas dosa-dosa dunia dengan menerima baptisan, suatu bentuk dari penumpangan tangan, dan menanggung semua penghukuman atas dosa-dosa semua manusia dengan menanggung dosa-dosa dunia itu ke kayu Salib, disalibkan, mencurahkan darah-Nya yang berharga dan mati. Dengan melakukan hal itu, Yesus sudah memberikan keselamatan kekal bagi semua manusia yang percaya.
Sebagaimana yang dijanjikan Allah(Jahweh) melalui tata cara Kemah Suci, di dalam Perjanjian Baru Yesus datang ke bumi ini dan dengan itu sudah menggenapi keselamatan sekaligus. Mereka yang percaya kemudian sudah diselamatkan dari segala dosa. Di dalam Kemah Suci ada janji Allah(Jahweh) bahwa Yesus akan untuk selamanya menghapuskan dosa semua manusia sekaligus dengan dibaptiskan dan mencurahkan darah-Nya. Dan Yesus memang datang dan menggenapi janji keselamatan dengan sungguh-sungguh dibaptiskan dan mencurahkan darah-Nya, dan dengan itu menggenapi Firman Allah(Jahweh) sampai taraf sangat sempurna. Semua janji keselamatan dari Allah(Jahweh), dengan kata lain, memang sudah sungguh-sungguh digenapi di dalam Yesus Kristus.
Bangsa Israel percaya bahwa Hukum Taurat dalam Perjanjian Lama dan perkataan para nabi adalah Firman Allah(Jahweh). Tetapi mereka tidak mampu percaya kepada Yesus Kristus yang datang kepada kita di masa Perjanjian Baru sebagai Allah(Jahweh) atau Juruselamat. Semua manusia di dunia ini, termasuk juga bangsa Israel, sekarang harus menyadari bahwa Yesus Kristus memang adalah Allah(Jahweh) sendiri dan menerima ke dalam hati mereka bahwa Dia adalah Mesias yang akan datang.
 


Untuk Apakah Yesus Datang?

 
Karena Yesus datang untuk menggenapi kehendak Allah(Jahweh) Bapa, Dia adalah Juruselamat dari semua orang yang percaya kepada-Nya secara demikian, dan Dia datang ke dunia ini untuk membasuh selamanya dari semua dosa mereka. Sebagaimana yang dikatakan di dalam Ibrani 10:10, “Dan karena kehendakNya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.” Kita harus dengan jelas memahami dan percaya bahwa hanya dengan kehendak Allah(Jahweh) Bapa saja bahwa Yesus Kristus dilahirkan ke bumi ini, bahwa Dia dibaptiskan sesuai dengan kehendak Bapa, bahwa dengan kehendak ini juga Dia disalibkan, mencurahkan darah-Nya sampai mati di atas kayu Salib, bangkit kembali dari kematian, dan dengan itu sudah menjadi Juruselamat bagi semua yang percaya. Untuk menghapuskan segala dosa kita sesuai dengan kehendak Allah(Jahweh) Bapa, Yesus Kristus harus menggenapi keselamatan manusia dengan menghapuskan segala dosa dengan baptisan yang diterima-Nya dan pencurahan darah-Nya. Dengan demikian, Dia dengan rela memberikan diri-Nya untuk dikorbankan, dan dengan itu memberikan kepada kita keselamatan yang sempurna.
Karena Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya untuk menghapuskan bukan hanya dosa-dosa bangsa Israel tetapi juga dosa-dosa semua manusia, kita bisa diselamatkan hanya kalau kita masing-masing percaya kepada hal ini di dalam hati kita. Melalui 33 tahun kehidupan-Nya, Yesus dibaptiskan hanya satu kali, menjadi korban hanya satu kali, dan dengan itu menyelamatkan orang-orang berdosa sekaligus. Inilah keselamatan yang satu-satunya dan yang sempurna. 
Sebagaimana Yesus sudah sekaligus menghapuskan segala dosa yang dilakukan oleh umat manusia sejak awal sampai akhir dunia, Dia juga sudah memampukan kita untuk diselamatkan sekaligus oleh iman. Dengan mempersembahkan tubuh-Nya sendiri sekaligus, Yesus Kristus sudah menjadikan kita sempurna sampai selamanya. Sebagaimana Dia dibaptiskan oleh Yohanes dan menanggung penghukuman bagi segala dosa kita dengan mencurahkan darah-Nya, kita harus sekarang dengan sukacita percaya kepada Injil ini di dalam hati kita dan dengan itu diselamatkan dari segala dosa kita. Dengan kehendak Allah(Jahweh) Bapa, Yesus Kristus datang ke bumi ini untuk menanggung segala dosa kita dan membayar hutang nyawa, dan Dia berhasil dalam menyatakan keselamatan yang sempurna dari-Nya melalui kasih Allah(Jahweh) seturut dengan kehendak Bapa.
Firman ini pastilah kebenaran yang anda dan saya yang hidup di dunia modern ini harus percayai. Kita harus mengikatkan baptisan Yesus dan pencurahan darah-Nya di atas kayu Salib secara bersama dan mempercayai keduanya sebagai satu kesatuan kebenaran yang menyelamatkan kita secara sempurna. Kalau kita tidak bisa melakukannya, kita kemudian akan kehilangan pengampunan dosa yang kekal itu. Dengan demikian, kita harus percaya sesuai dengan Firman Allah(Jahweh) yang tertulis, sesuai dengan kebenaran Injil air dan Roh. Injil air dan Roh memancarkan terang keselamatan, tetapi kalau kita menambahkan sesuatu yang lain atau mengurangi hal-hal yang penting dari Injil sejati ketika kita percaya kepada Allah(Jahweh), atau kalau kita tidak percaya kepada kebenaran sebagaimana adanya, maka terang Injil keselamatan ini akan hilang, hanya akan tersembunyi dan kemudian lenyap.
Kita jangan sampai jatuh ke dalam ilusi bahwa kebenaran Injil air dan Roh itu hanya salah satu doktrin duniawi semata, seperti kalau itu mengajarkan bahwa kita bisa menerima pengampunan dosa entah bagaimana melalui doa pertobatan dengan meminta Allah(Jahweh) untuk mengampuni dosa-dosa kita setiap hari. Allah(Jahweh) mengatakan dengan jelas di dalam Ibrani 10:11, “Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.” Dia mengatakan kepada kita, dengan kata lain, dan dosa-dosa yang kita lakukan setiap hari tidak akan bisa dibasuhkan hanya karena kita meminta kepada Allah(Jahweh) untuk mengampuni kita dari dosa-dosa harian kita dengan iman hanya kepada darah di atas kayu Salib. 
Karena korban persembahan yang diberikan Yesus Kristus kepada Allah(Jahweh) Bapa dengan dibaptiskan oleh oleh Yohanes dan mati di atas kayu Salib adalah korban keselamatan yang sempurna, maka dengan percaya kepada korban ini sehingga kita bisa sepenuhnya diselamatkan. Itu adalah karena segala dosa dunia ditanggungkan kepada Yesus Kristus sekaligus ketika Dia dibaptiskan oleh Yohanes sehingga Yesus bisa memikul dosa-dosa kita ke kayu Salib dan mati di sana untuk mengakhiri penghukuman atas dosa-dosa mereka, dan karena inilah dosa-dosa mereka yang percaya kepada baptisan dan pencurahan darah-Nya sudah dibasuhkan.
Dengan percaya kepada baptisan yang diterima Yesus Kristus dan darah di atas kayu Salib, kita, juga, mati dengan Yesus Kristus dan sudah hidup bersama dengan Dia oleh iman. Roma 6:23 menegaskan, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” Upah dosa adalah maut, tidak peduli apapun itu, dan karena itu upah itu harus dibayar dengan nyawa. Inilah sebabnya sangat penting bahwa Yesus Kristus datang ke bumi ini berinkarnasi dalam rupa manusia, dibaptiskan oleh Yohanes, dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib. Ditanggungkannya dosa-dosa anda sebenarnya kepada tubuh Yesus digenapkan dengan baptisan-Nya, dan dengan menanggung segala dosa ini dan mati, Yesus membayar upah dosa anda dan dengan itu menghapuskannya sekaligus. Tetapi meskipun demikian, bahkan ketika Allah(Jahweh) sudah memberikan kepada kita kebenaran Injil, ada banyak orang yang masih meminta kepada Allah(Jahweh) untuk mengampuni dosa-dosa tindakan mereka setiap hari—mereka memang tidak memahami kebenaran Injil air dan Roh.
Ketika manusia memiliki dosa di dalam hati mereka, mereka tidak bisa tidak merasa ngeri di hadapan Allah(Jahweh) karena dosa ini. Itu adalah benar bahwa banyak orang yang, karena masih belum memahami Injil air dan Roh dan belum dibasuhkan dari dosa-dosa mereka, masih dicekam oleh ketakutan karena dosa-dosa di dalam hati nurani mereka. Namun, Yesus datang ke bumi ini untuk membebaskan mereka dari segala dosa mereka, dibaptiskan oleh Yohanes, mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib, dan dengan itu sudah menyelamatkan mereka secara sempurna. Untuk alasan apakah kita perlu merasa khawatir, ketika Injil air dan Roh, Injil keselamatan dari Allah(Jahweh), sudah sepenuhnya menyelamatkan kita dan membereskan penghukuman atas dosa kita? 
Mereka yang mengerti dan sungguh-sungguh percaya bahwa Yesus sudah menghapuskan segala dosa manusia melalui Injil air dan Roh memang bisa diselamatkan secara sempurna oleh iman, sebagaimana yang dijanjikan Allah(Jahweh), “Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Yesaya 1:18). Kita semua bisa diselamatkan oleh iman, karena ada baptisan Yesus yang menerima dosa-dosa dunia ini sesuai dengan hukum yang ditetapkan Allah(Jahweh) di dalam Perjanjian Lama yang sudah menanggungkan segala dosa kepada korban persembahan melalui penumpangan tangan. Itu adalah karena Yesus menanggung atas dosa-dosa dunia dengan dibaptiskan oleh Yohanes sehingga Dia bisa mati di atas kayu Salib, dan itu adalah karena keselamatan yang difirmankan Allah(Jahweh) di dalam Perjanjian Lama digenapi sehingga kita bisa diselamatkan dari segala dosa kita melalui iman kita.
Akan tetapi meskipun ada kebenaran yang tidak bisa disangkal ini, kita masih bsa melihat beberapa orang yang percaya kepada Yesus dengan cara yang patut dikasihani. Mereka menangis dan berseru setiap hari untuk menguatkan iman mereka karena dasar dari iman mereka adalah karena rasa simpati kepada Yesus atas penderitaan sampai mati yang harus ditanggung-Nya di atas kayu Salib. Hati orang-orang yang demikian sepenuhnya cacat, dan mereka harus meninggalkan iman yang salah itu. 
Itu adalah anda dan saya yang membutuhkan baptisan dan darah Yesus Juruselamat kita, dan bukannya Yesus yang membutuhkan simpati dan penyerahan kita. Kebenaran yang sederhana adalah bahwa itu adalah kita yang teramat sangat membutuhkan Yesus Kristus Juruselamat, akan tetapi masih banyak orang yang percaya kepada Allah(Jahweh) tanpa alasan pribadi atas mereka sendiri, dan berpikir bahwa Allah(Jahweh) yang membutuhkan sesuatu, seolah-olah Dia mengemis supaya mereka percaya kepada-Nya. Tetapi iman yang demikian yang percaya seperti itu adalah iman yang dibenci oleh Allah(Jahweh).
Hati mereka yang dengan sungguh-sungguh mengatakan kepada Yesus bahwa mereka mau percaya kepada-Nya, seolah-olah mereka sedang berbuat baik kepada-Nya, berarti merasa lebih tinggi dari Allah(Jahweh), dan karena itu di dalam kesombongan mereka mereka tidak pernah bisa menerima di dalam hati mereka Injil air dan Roh yang menyelamatkan mereka secara sempurna dari dosa. Mereka juga tidak terlalu menghargai Firman Allah(Jahweh) sehingga mereka memandangnya secara berbeda dengan sesama mereka, mengejek dan menganggapnya sedemikian, seolah-olah orang yang percaya kepada hal itu merupakan perbuatan baik kepada Allah(Jahweh) karena rasa simpati mereka. 
Pada akhirnya, mereka adalah orang-orang yang tidak percaya kepada baptisan dan pencurahan darah Yesus sebagai pengampunan dosa mereka dan berdiri melawan Allah(Jahweh). Mereka percaya bahwa dosa-dosa mereka bisa dibasuhkan melalui doa pertobatan mereka yang penuh kesungguhan tanpa bahkan percaya kepada Injil air dan Roh. Karena mereka menyebutkan nama Allah(Jahweh) secara sembarangan, mereka tidak mengerti dan tidak percaya bahwa Yesus Kristus sang Juruselamat sudah sepenuhnya menghapuskan dosa-dosa mereka, dan karena itu mereka tidak bisa diselamatkan.
Allah(Jahweh) mengatakan, “Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati” (Roma 9:15). Kalau Allah(Jahweh) memutuskan untuk menyelamatkan orang berdosa dengan hukum keselamatan karena belas kasihan-Nya, maka Dia akan melakukan tepat sebagaimana yang diputuskan-Nya. Karena itu kita harus percaya kepada Injil air dan Roh dan dengan itu menerima keselamatan kita yang sesungguhnya. 
Mereka yang tidak percaya di dalam Injil Firman air dan Roh ini akan secara pribadi menemukan betapa hebatnya murka Allah(Jahweh) dan geram-Nya. Mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh, di lain pihak, akan melihat betapa hebat dan penuh belas kasihan kasih Allah(Jahweh) itu. Siapa saja yang mengakui dosa-dosanya di hadapan Allah(Jahweh) dan mengenal serta percaya kepada Injil air dan Roh, Injil keselamatan yang sempurna dari Allah(Jahweh), akan dibebaskan dari segala dosa.
Mereka yang percaya bahwa Yesus Kristus menanggung atas segala dosa mereka dengan dibaptiskan akan diselamatkan dari segala dosa mereka. Mereka yang meremehkan kebenaran ini, sebaliknya, akan menghadapi penghukuman yang sangat mengerikan atas dosa-dosa mereka. Semua manusia di dunia ini karena itu haruslah percaya kepada Injil air dan Roh, kebenaran yang sesungguhnya. Orang-orang berdosa yang tidak takut akan penghakiman Allah(Jahweh) dan tidak percaya kepada Injil air dan Roh pastilah akan dihukum karena dosa-dosa mereka. Tetapi orang-orang yang percaya kepada kebenaran bahwa Yesus membasuh dosa akan diselamatkan dari segala dosa mereka.
Semua orang yang hati nuraninya memiliki dosa akan merasa tidak nyaman, dan karena itu mereka akan memunculkan doktrin keselamatan yang tidak berdasar, dan tidak beralasan yang sepenuhnya berbeda dengan Injil air dan Roh, sebagai usaha untuk menghibur hati nurani mereka yang tertekan. Mereka bahkan mencoba untuk mengatakan, “Karena saya percaya kepada Yesus, tidak ada masalah kalau saya memiliki dosa di dalam hati saya.” Tetapi kita jangan sampai lupa bahwa semua manusia yang memiliki dosa di dalam hati mereka akan menghadapi hukuman neraka, karena Allah(Jahweh) pastilah menurunkan penghakiman-Nya yang adil kepada orang demikian karena dosa-dosa mereka. Karena mereka berpihak kepada Iblis, Allah(Jahweh) tidak mungkin akan membiarkan mereka bebas dari penghakiman.
Tetapi mereka yang mengerti akan keadilan Allah(Jahweh), bahwa akan ada penghakiman dari-Nya akan dosa, meminta Allah(Jahweh) memberikan belas kasihan-Nya, ingin diselamatkan dari segala dosa, mencari kebenaran, dan ingin berdiri di pihak Allah(Jahweh). Untuk orang-orang yang demikian, ada kebenaran bahwa Yesus Kristus menanggung segala dosa manusia dengan dibaptiskan. Setiap orang berdosa harus percaya kepada hal itu dan menerima pengampunan dosa. Melalui baptisan-Nya, Yesus Kristus menerima segala dosa dunia sekaligus, mati di atas kayu Salib sekali, dan telah dengan demikian menghapuskan segala dosa dan menjadikan kita orang-orang benar.
Melalui Injil Firman air dan Roh, kita semua sekarang harus menyadari apakah keselamatan kita yang sejati itu, dan di dalam hati kita kita semua harus memiliki iman yang sungguh-sungguh percaya kepada Injil ini. Semua yang percaya kepada kebenaran ini di dalam hati mereka, tidak peduli jenis dosa bagaimana yang pernah dilakukannya, memang akan dibasuhkan dari segala dosa mereka oleh iman dan menerima pengampunan dosa dan kehidupan kekal. Tidakkah anda ingin percaya kepada Injil Firman ini dan menerima Injil air dan Roh dengan iman, Injil yang membuat segala dosa di dalam hati anda dilenyapkan? Mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh di hadapan Allah(Jahweh) pastilah akan menerima pengampunan dosa.
 


Doa Pertobatan Tidak akan Menyelamatkan Anda

 
Hari ini, banyak orang yang mengaku percaya kepada Yesus menaikan doa pertobatan mereka setiap hari, meminta kepada Allah(Jahweh) untuk mengampuni dosa-dosa mereka. Mereka menghidupi kehidupan iman mereka dengan memberikan korban persembahan kepada Allah(Jahweh) setiap hari, seperti di dalam masa Perjanjian Lama. Tetapi ini bukan kehidupan iman yang anda ingin hidupi. Apakah Yesus mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib untuk membasuh dosa-dosa anda setiap kali anda menaikkan doa-doa pertobatan anda? Bukan demikian yang terjadi. Akan tetapi, anda harus membasuhkan dosa-dosa anda sekaligus dengan sepenuhnya percaya bahwa kuasa baptisan dan pencurahan darah Yesus Kristus akan tetap sampai selamanya. Mereka yang berusaha untuk dibasuhkan dari dosa-dosanya dengan menaikkan doa pertobatan setiap hari tidak akan menerima pengampunan dosa yang kekal, dan mereka juga tidak akan memiliki iman yang memampukan mereka untuk menerima keselamatan yang sesungguhnya.
Kalau dosa-dosa semua orang bisa diampuni melalui doa pertobatan demikian atau berbagai upacara buatan manusia lainnya, maka Allah(Jahweh) tidak perlu menetapkan hukum yang menegaskan bahwa upah dosa adalah maut. Supaya manusia bisa ditebus dari dosa-dosa mereka, mereka harus sungguh-sungguh memberikan korban yang menanggungkan dosa-dosa mereka kepada tubuh Yesus oleh iman. Apa yang harus kita miliki bukanlah jenis iman yang menaikkan doa pertobatan setiap hari, tetapi iman yang percaya kepada Injil air dan darah yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dipakai membuat pintu Kemah Suci. Dengan kata lain, kita harus menyadari bahwa hanya iman yang percaya kepada Injil air dan Roh yang bisa memberikan kepada kita pembasuhan dosa sejati, dan kita harus percaya kepada hal ini di dalam hati kita.
Sebagaimana orang-orang berdosa di dalam Perjanjian Lama sudah menanggungkan dosa-dosa mereka kepada binatang korban dengan menumpangkan tangan mereka ke atas kepala binatang itu ketika mereka memberikan korban penghapus dosa mereka, kita juga harus menanggungkan dosa-dosa kita kepada Yesus Kristus dengan percaya kepada baptisan-Nya, dan dengan iman yang percaya kepada baptisan Yesus dan pencurahan darah-Nya di atas kayu Salib, kita harus menghadap Allah(Jahweh) dan menerima pengampunan dosa yang kekal. Allah(Jahweh) mengatakan, “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan,” dan “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus” (Roma 10:10, 17).
Yohanes 1:29 mengatakan, “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia!”” Bagian ini menjelaskan kesaksian yang diberikan oleh Yohanes Pembaptis keesokan harinya sesudah dia membaptiskan Yesus. Ketika Yohanes Pembaptis melihat Yesus datang kepadanya, dia mengatakan, “Hai orang-orang lihat! Ini Dia yang datang!” Ini menyebabkan adanya keributan di antara orang banyak yang ada di sekitar Yohanes. Yohanes kemudian berseru, “Lihatlah! Inilah Anak domba Allah(Jahweh)! Dia tidak lain dari Anak Allah(Jahweh), Anak Domba Allah(Jahweh) yang menanggung segala dosa manusia melalui aku. Dia adalah Juruselamat kita. Dia adalah Yesus Kristus, Anak Domba Allah(Jahweh). Lihatlah! Anak Domba Allah(Jahweh) yang menanggung segala dosa dunia!” 
Itu adalah karena Yohanes Pembaptis sudah membaptiskan Yesus Kristus dan menanggungkan segala dosa dunia kepada-Nya sehingga Yohanes bisa secara pribadi memberikan kesaksian mengenai Yesus. Karena Yohanes sudah menanggungkan segala dosa kita kepada Yesus dengan membaptiskan-Nya, dengan kata lain, Yesus Kristus menjadi Anak domba korban yang menanggung atas dosa-dosa kita seturut dengan kehendak Allah(Jahweh) Bapa.
Di dalam Perjanjian Lama, pengampunan dosa diterima dengan memberikan korban persembahan kepada Allah(Jahweh), tetapi di dalam Perjanjian Baru, hal itu hanya bisa melalui iman yang sepenuhnya percaya kepada baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib sehingga kita bisa ditebus dari dosa-dosa kita. Karena Allah(Jahweh) menghendaki korban binatang ternak seperti lembu, domba dan kambing sebagai korban persembahan untuk menghapuskan segala dosa bangsa Israel, tidak terhitung jumlahnya binatang yang mencurahkan darah, dipotong berkeping-keping, dan dibakar di mezbah korban bakaran. Demikian banyak binatang korban yang memang dibunuh karena dosa-dosa manusia.
Tetapi di masa Perjanjian Baru, Yesus tidak memberikan korban binatang yang demikian, tetapi Dia mengorbankan tubuh-Nya sendiri bagi kita. Ketika Yesus sang Anak Domba Allah(Jahweh) datang ke bumi ini, menerima dosa-dosa dunia ke atas tubuh-Nya melalui baptisan-Nya, dan mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib. Dia sudah memampukan mereka yang percaya kepada hal ini untuk diselamatkan dari segala dosa mereka sekaligus. Itu adalah untuk selamanya mengakhiri dosa-dosa kita dengan air, darah dan Roh sehingga Yesus datang kepada kita. 
Allah(Jahweh) sekarang memerintahkan kepada anda dan saya untuk percaya kepada kebenaran keselamatan yang sejati ini. Dia mengatakan, “Aku sudah menghapuskan segala dosamu, karena Aku mengasihimu. Aku sudah menyelamatkanmu dengan cara demikian. Karena itu percayalah! Aku sudah menghapuskan segala dosamu dengan memberikan Anak-Ku sebagai korban penghapus dosa untukmu. Aku sudah membiarkan Anak-Ku hidup 33 tahun di atas bumi ini, membuat Dia dibaptiskan, membuat Dia mencurahkan darah-Nya di atas kayu Salib untuk menggantikanmu, dan dengan itu Aku sudah sepenuhnya membebaskan engkau dari segala dosa dan penghukumanmu. Sekarang, dengan percaya kepada kebenaran ini, engkau bisa menjadi anak-anak-Ku yang Aku kasihi, dan yang Aku sambut di tangan-Ku.” Pahamilah dan percaya kepada hal ini di dalam hatimu—bahwa mereka yang percaya kepada baptisan yang diterima Yesus Kristus dan darah yang dicurahkan-Nya tidak akan hanya diselamatkan dari segala dosa mereka, tetapi mereka juga akan menerima hak untuk menjadi anak-anak Allah(Jahweh) sendiri.
 


Benarkah Yesus Membayar Segala Dosa Dunia Ini?

 
Mari kita membuka Ibrani 10:14-18: “Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Dia kuduskan. Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita, sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukumKu di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.” Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.” 
Ayat itu menjadikan jelas. “Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.” Dengarkan berita yang bahagia ini, bahwa segala dosa kita ditanggungkan kepada Yesus melalui baptisan yang diterima-Nya! Bukan hanya setiap dosa yang anda dan saya lakukan sepanjang hidup kita yang ditanggungkan kepada Yesus, tetapi juga semua dosa semua manusia ditanggungkan kepada-Nya juga. Untuk menggenapi semua kebenaran Allah(Jahweh), Yesus menerima penumpangan tangan, dibaptiskan masuk dan keluar dari air, dan dengan itu memungkinkan segala dosa untuk ditanggungkan ke atas diri-Nya. 
Dengan memikul segala dosa, selanjutnya, Dia disalibkan dan dengan itu menanggung penghukuman untuk segala dosa manusia, dan karena itu mereka yang percaya sekarang ini sudah dibebaskan dari segala penghakiman mereka. Sama seperti Imam Besar sudah menanggungkan dosa-dosa bangsa Israel kepada binatang korban dengan menumpangkan tangannya ke atas kepalanya, Yohanes Pembaptis menanggungkan segala dosa kita kepada Yesus dengan membaptiskan-Nya. Dan Yesus, pada gilirannya, memikul semua dosa itu dan disalibkan, dan dengan itu telah membebaskan semua manusia yang percaya kepada-Nya dari dosa. Karena itu, siapa saja yang percaya kepada hal ini bisa menerima hak untuk menjadi anak-anak Allah(Jahweh) sendiri.
Roma 10:10 menegaskan, “Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.” Bagi semua manusia, hanya dengan percaya kepada kebenaran Allah(Jahweh) dengan hati maka mereka bisa dibenarkan, dengan percaya kepada kebenaran keselamatan dengan hati bahwa mereka bisa menerima pengampunan dosa dan masuk Surga. Saudara dan saudari, sudahkah anda diselamatkan dengan percaya di dalam hati anda dan mengakui dengan lidah anda bahwa baptisan dan darah Yesus adalah unsur yang sangat penting yang membentuk “kebenaran Allah(Jahweh),” “kebenaran keselamatan,” dan “Injil pengampunan dosa”? Di bahwa tata cara korban dari Perjanjian Lama, dosa-dosa bangsa Israel tidak dihapuskan hanya dengan penyembelihan binatang itu tanpa penumpangan tangan yang menanggungkan dosa-dosa kepada korban. Demikian juga, kalau kita hanya percaya kepada darah di atas kayu Salib dan meninggalkan baptisan yang diterima Yesus, maka dosa-dosa kita tidak bisa dibasuhkan.
“Dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.” Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa” (Ibrani 10:17-18). Mengapa Allah(Jahweh) mengatakan di sini bahwa Dia tidak lagi mengingat dosa-dosa kita? Meskipun kita tidak bisa tidak melakukan dosa sampai hari kematian kita, karena Yesus menanggung atas segala dosa dunia sekaligus dengan dibaptiskan, keselamatan kita sekarang digenapi dan akan tetap sampai selamanya, dan orang-orang di antara kita yang percaya kepada hal ini sekarang tidak memiliki dosa. Inilah sebabnya Allah(Jahweh) tidak mengingat lagi dosa-dosa kita.
Kebenaran Allah(Jahweh) berarti keadilan-Nya. Keadilah Allah(Jahweh) Bapa memastikan bahwa sebagaimana Dia kudus, mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh juga kudus dan tidak memiliki dosa. Sejak awal sekali, Allah(Jahweh) mengasihi kita dan berkehendak untuk menjadikan kita anak-anak-Nya. Tetapi tidak peduli bagaimanapun Dia berkeinginan untuk menjadikan kita sebagai anak-anak-Nya, Dia tidak bisa melakukannya karena dosa-dosa kita. Jadi Allah(Jahweh) Bapa mengambil keputusan tentang jalan keluar bagi masalah ini.
Karena Allah(Jahweh) sudah mengkhususkan korban tak bercacat yang akan menjadi korban pengganti bagi kita dan memutuskan untuk membasuh serta menanggungkan segala dosa kita kepada korban persembahan ini, Yesus tidak ragu-ragu untuk dibaptiskan, untuk menjadi korban persembahan kita sendiri, untuk menanggung penghukuman mengganti kita, dan dengan itu memberikan korban penghapus dosa yang kekal. Dan melalui korban penghapus dosa ini, Allah(Jahweh) menggenapi pemeliharaan-Nya untuk menyucikan semua manusia yang percaya dari dosa-dosa mereka dan menjadikan mereka sebagai anak-anak-Nya sendiri. Sekarang, mereka yang percaya kepada Injil kebenaran ini ditebus dari segala dosa mereka di hadapan Allah(Jahweh). Karena Yesus sudah membasuhkan segala dosa dunia dengan dibaptiskan, kalau kita percaya kepada Yesus ini yang sudah membasuh dosa-dosa manusia dengan menanggung penghukuman atas dosa mengganti kita, kita tidak perlu lagi memberikan korban apapun untuk dosa-dosa kita. Apakah kita masih perlu mempersembahkan korban bagi dosa-dosa kita, saudara dan saudari? Tidak, sama sekali tidak!
Apakah anda tahu mengapa Yesus Kristus disalibkan, bahkan ketika Dia tidak berdosa dan suci? Meskipun Yesus disalibkan, Dia sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun, pada kenyataannya. Semua itu hanyalah karena Yesus sudah menerima segala dosa manusia dengan dibaptiskan di Sungai Yordan sehingga Dia harus mati menggantikan kita. Alasan mengapa Dia harus mati di atas kayu Salib adalah karena Dia sudah menerima segala dosa dunia yang ditanggungkan kepada-Nya melalui baptisan-Nya dan siap untuk menggenapi segala kebenaran. 
Ketika Anak Allah(Jahweh) dibaptiskan untuk menggenapi segala kebenaran dengan cara ini, bagaimana mungkin kita tidak bersyukur kepada-Nya? Itu adalah karena Yesus sudah menanggung segala dosa kita sehingga Dia, seperti domba yang dibawa ke pengguntingan, dengan diam tanpa suara menanggung derita di atas kayu Salib. Kita semua harus ingat baptisan dan kayu Salib-Nya sampai selamanya, karena kalau Dia tidak disalibkan dan menanggung penghukuman, maka kita sendiri yang pastilah harus menanggung penghukuman itu.
Tuhan kita bukan hanya menanggung segala dosa kita, tetapi Dia sendiri juga menanggung semua penghukuman atas dosa. Atau dengan penjelasan berbeda, Yesus sang Juruselamat sendiri, yang sudah menanggung segala dosa kita, menjadi korban penghapus dosa bagi kita dan dengan diam tanpa suara menanggung hukuman di atas kayu Salib, semuanya dalam rangka untuk menyelamatkan kita dari dosa dan dengan itu menggenapi seluruh kehendak Allah(Jahweh). Inilah sebabnya Alkitab mengatakan, “dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.” Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa. Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus” (Ibrani 10:17-19).
Apakah anda sekarang memahami mengapa Yesus Kristus disalibkan? Kita jangan sampai percaya hanya kepada darah Yesus di atas kayu Salib, tetapi kita harus memahami alasan mengapa Dia harus mati di atas kayu Salib, dan kita harus dengan tepat memahami dan percaya bahwa alasan ini terletak pada baptisan yang sudah Dia terima. Kalau anda dan saya ingin mengenal dan percaya dengan tepat dimana dan bagaimana dosa-dosa kita sudah dihapuskan, kita harus memahami dan percaya bahwa hal itu karena dosa-dosa kita sudah ditanggungkan kepada Yesus ketika Dia dibaptiskan oleh Yohanes di Sungai Yordan bahwa kita sudah dibasuh dari segala dosa kita oleh iman.
 


Dengan Memahami dan Percaya kepada Kebenaran Injil Air dan Roh, Kita Sekarang Bisa Diselamatkan dari Segala Dosa Kita

 
Apa yang saya jelaskan sampai saat ini adalah kebenaran Injil air dan Roh yang diibicarakan di dalam Alkitab secara terperinci. Dan kebenaran ini adalah keselamatan yang sudah direncanakan bahkan sebelum diletakannya dasar dunia, dan keselamatan ini juga dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi, bahan-bahan yang dipakai untuk pintu Kemah Suci. Bersama dengan rekan sekerja saya, saya sudah memberitakan kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, dan kain kirmizi ini kepada banyak sekali orang di dunia ini. Dan bahkan sekarang, pada saat ini juga, Injil ini sedang berkembang ke seluruh dunia melalui buku-buku kami.
Tetapi ada orang-orang yang mengaku percaya kepada Yesus meskipun mereka tidak memahami Injil air dan Roh. Saya berani menyebut orang-orang yang demikian sebagai orang-orang bodoh, karena Injil air dan Roh ini adalah inti kebenaran yang menjelaskan kepada kita tata cara korban yang benar melalui Yesus Kristus, hakekat yang sebenarnya dari bayangan keselamatan di dalam Kemah Suci. Sekarang, giliran anda. Kalau anda sudah percaya tanpa memahami kebenaran yang sesungguhnya, sekarang waktunya bagi anda untuk berbalik, percaya kepada Injil air dan Roh, dan menerima pengampunan dosa anda.
Baptisan Yesus dan kematian-Nya di atas kayu Salib sudah dijanjikan bahkan sebelum dasar dunia diletakkan, dan semuanya dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya juga. Untuk menggenapi janji ini, dan untuk sungguh-sungguh menyelamatkan anda dan saya dari dosa-dosa kita, Yesus dibaptiskan, mati di atas kayu Salib, bangkit kembali dari kematian, dan sekarang duduk di sebelah kanan Allah(Jahweh) Bapa. 
Apakah anda masih berusaha untuk percaya kepada Yesus dengan mengikuti pengalaman atau emosi pribadi anda sendiri, tanpa memahami kebenaran ini? Ada banyak orang demikian di dunia ini, tetapi sekarang mereka harus berbalik dari iman mereka yang cacat dan dengan sepenuh hati percaya kepada kebenaran Injil air dan Roh yang tersembunyi di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya yang dinyatakan di pintu gerbang Kemah Suci.
Ibrani 10:19-20 mengatakan, “Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.” Ketika Yesus Kristus, sesudah menanggung segala dosa dunia dengan dibaptiskan, disalibkan, tirai Bait Suci sobek menjadi dua, dan dosa-dosa manusia sudah dibasuhkan dengan baptisan Yesus darah-Nya di atas kayu Salib. Tirai itu di Bait Suci, yang terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya, begitu kuat sampai dia tidak bsa disobek meskipun ditarik di keempat sisinya dengan empat ekor kuda. 
Bahwa tirai yang sangat kuat dari Bait Suci ini pada akhirnya sobek dari atas ke bawah, bahkan ketika dia tidak disentuh oleh siapapun, menyatakan bahwa pada saat Yesus Kristus menggenapi misi-Nya, pintu Surga terbuka lebar. Terobeknya tirai Bait Suci dari atas ke bawah menunjukkan bahwa tembok dosa sudah diruntuhkan, menunjukkan kepada kita bahwa melalui Yesus Kristus, Allah(Jahweh) meruntuhkan tembok dosa itu.
Apa, kemudian, maknanya ketika tembok dosa itu diruntuhkan? Ini berarti bahwa setiap orang bisa ditebus dari segala dosanya dengan percaya kepada baptisan Yesus Kristus yang diterima-Nya dan darah-Nya di atas kayu Salib. Apa yang dijelaskan Allah(Jahweh) untuk dinyatakan melalui pintu Kemah Suci adalah bahwa keselamatan manusia sekarang sudah digenapi sekaligus melalui pelayanan Yesus yang ditunjukkan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Itu adalah karena pendamaian kekal yang dijanjikan oleh Allah(Jahweh) kepada kita semua sehingga tirai pintu dari Tempat Maha Kudus yang terbuat dari kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya tersobek dua dari atas ke bawah, bukan karena tangan manusia, tetapi oleh tangan Allah(Jahweh) sendiri.
Ini menyatakan bahwa Yesus Kristus yang sudah menjadi korban kekal bagi dosa-dosa manusia sudah secara sempurna menyelamatkan kita yang sudah percaya kepada Injil air dan Roh. Allah(Jahweh) Bapa sudah menetapkan bahwa siapa saja yang percaya kepada baptisan yang diterima Yesus Kristus dan pencurahan darah-Nya di atas kayu Salib bisa menerima pengampunan dosa dan berdiri di hadapan-Nya. Maukah anda percaya kepada kebenaran ini atau tidak?
Sebagaimana Allah(Jahweh) telah mengasihi anda, demikian juga Yesus Kristus Anak Allah(Jahweh) mengasihi anda, dan Dia sudah memberikan kepada anda keselamatan yang sempurna dengan dibaptiskan oleh Yohanes dan disalibkan. Dengan menerima kasih Allah(Jahweh) yang diberikan kepada kita melalui Yesus Kristus, dan dengan percaya kepada kebenaran yang memampukan kita untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah(Jahweh), segala dosa kita sudah dilenyapkan. Dengan percaya kepada Injil air dan Roh, bahkan segala dosa tindakan kita juga sudah dibereskan, karena segala dosa dan penghukuman kita sudah dibasuhkan melalui baptisan Yesus dan darah-Nya di atas kayu Salib. 
Ibrani 10:22 mengatakan, “Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.” Alkitab terus berkata mengenai pembasuhan dosa. Kita bisa diselamatkan dari segala dosa kita dengan percaya kepada kebenaran bahwa Yesus Kristus sudah membasuhkan segala dosa yang kita lakukan dengan daging dan pikiran kita melalui baptisan-Nya. 
Sebagaimana Imam Besar juga sudah membasuh semua kecemarannya di bejana pembasuhan sesudah memberikan korban, sesudah membasuhkan segala dosa kita dengan percaya kepada baptisan Yesus, kita, juga, harus mengingat iman ini setiap hari. Sebagaimana Imam Besar membasuhkan dirinya di bejana pembasuhan, kita harus membasuhkan semua dosa tindakan kita dengan mengingat dan percaya setiap hari bahwa segala dosa kita sudah dibasuhkan dengan baptisan Yesus, karena sepanjang kita hidup di dunia ini, ada saat-saat ketika kita dinyatakan kepada kecemarannya.
Segala dosa, baik yang dilakukan dengan tubuh, hati, atau pikiran, termasuk ke dalam segala dosa dunia. Dengan iman yang bagaimana, kemudian, kita bisa membasuhkan segala dosa dunia ini? Kita bisa membasuhkan semuanya hanya dengan baptisan yang diterima Yesus. Mereka yang sudah menjadi suci karena percaya kepada Yesus harus menjaga kesucian hati mereka, dan setiap kali mereka melakukan dosa, mereka harus membasuhkannya lagi dengan iman. Mereka yang ingat baptisan Yesus setiap hari dan membasuh pakaian tindakan mereka dengan iman adalah orang-orang yang diberkati. Karena segala dosa kita sudah ditanggungkan kepada Yesus Kristus melalui baptisan yang diterima-Nya dari Yohanes, dengan merenungkan kebenaran ini dan percaya di dalamnya setiap hari, kita bisa sepenuhnya dibebaskan dari segala dosa untuk selamanya.
Anda harus percaya kepada Injil air dan Roh, bahwa dosa-dosa anda semua juga ditanggungkan kepada Yesus Kristus ketika Dia dibaptiskan oleh Yohanes. Anda tidak kehilangan apapun ketika anda percaya kepada Injil ini, karena Allah(Jahweh) Yang Mahakuasa sudah merencanakannya bahkan sebelum dasar dunia diletakkan, sebelum masa Perjanjian Lama. Kebenaran bahwa Yesus menerima dosa-dosa anda dengan dibaptiskan di Sungai Yordan dan menanggung semua penghukuman atas dosa-dosa anda dengan naik ke kayu Salib sudah memampukan anda untuk mencapai kebenaran Allah(Jahweh) dan keselamatan anda. Kebenaran yang sudah memampukan anda untuk memahami bahwa Yesus sang Raja segala raja sudah selama-lamanya menyelamatkan anda dari dosa, dan yang sudah memurnikan hati anda dari hati nurani yang cemar serta membasuhkan tubuh anda dengan air yang murni, adalah Injil air dan Roh ini. Injil air dan Roh adalah Firman yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan anda, dan dia bersinar semakin terang ketika anda percaya.
Sepanjang 3 tahun pelayanan umum-Nya, hal yang pertama yang dilakukan Yesus untuk menyelamatkan semua manusia dari dosa adalah dibaptiskan. Yesus Kristus, dengan kata lain, harus menanggung atas dosa-dosa kita, dan untuk itu Dia harus pergi kepada Yohanes dan dibaptiskan olehnya. Jadi, seluruh Empat Injil menuliskan tentang peristiwa yang sangat penting ini sejak awal sekali. 
Anda dan saya, pada kenyataannya, ditentukan untuk mati karena dosa-dosa kita. Tetapi apa yang terjadi? Tuhan kita datang ke bumi ini, menanggung atas dosa-dosa kita dengan dibaptiskan oleh Yohanes, menjadi Anak Domba Allah(Jahweh), membawa segala dosa dunia ke kayu Salib, dipakukan di kedua tangan dan kaki-Nya bagi dosa-dosa kita, mencurahkan semua darah yang ada di jantung-Nya dan mati, dan kemudian bangkit kembali dari kematian. Inilah sebanya Yesus mengatakan, “Sudah selesai,” ketika Dia menghembuskan nafas terakhir-Nya di atas kayu Salib.
Semua yang dikatakan dan dilakukan Yesus adalah benar. Yesus menjadi korban penghapus dosa untuk menyelamatkan kita, dan bangkit kembali dari kematian setelah tiga hari. Dan setelah bangkit dari kematian, Dia memberi kesaksian akan kebangkitan-Nya selama 40 hari, naik ke Surga, dan sekarang duduk di sebelah kanan tahta Bapa. Yesus Kristus ini akan datang ke bumi ini untuk mengangkat kita. Yesus datang sebagai Juruselamat ketika Dia pertama kali datang ke bumi ini, tetapi ketika Dia datang kedua kalinya, Dia akan datang sebagai Hakim untuk menjatuhkan hukuman bagi semua yang tidak percaya. 
Sekarang anda harus memahami bahwa Yesus Kristus akan datang ke bumi ini sebagai Hakim, untuk memanggil dan menerima sebagai anak-anak Allah(Jahweh) mereka yang percaya kepada keselamatan dari air, darah, dan Roh yang digenapi-Nya selama 33 tahun pelayanan-Nya di atas bumi ini dan memampukan mereka untuk hidup di Kerajaan Seribu Tahun dan Surga yang kekal, dan untuk memberikan penghakiman yang kekal kepada mereka yang tidak percaya kepada Injil air, darah, dan Roh, dan sudah menolak kasih Allah(Jahweh).
Sekarang, anda jangan sampai mengabaikan Injil air dan Roh dan berpura-pura tidak mengerti tentang hal itu, tetapi anda harus percaya kepada kebenaran keselamatan ini. Dan anda juga harus menyadari bahwa sebagaimana Allah(Jahweh) sudah janjikan melalui Kemah Suci dan tata cara korban, Yesus Kristus datang ke bumi ini, dibaptiskan sebagai bentuk dari penumpangan tangan, disalibkan, dan sudah dengan itu menyelamatkan semua bangsa di seluruh dunia dari segala dosa, dan anda harus menerima pengampunan dosa-dosa anda dengan percaya kepada kebenaran ini dengan segenap hati anda.
Bahkan demikian, bangsa Israel masih tetap membelakangi kebenaran ini dan masih menantikan Mesias yang lain. Tetapi bangsa Israel harus memahami bahwa walau bagaimanapun sungguh-sungguhnya mereka menantikan Mesias selain Yesus, tetap tidak ada lagi Mesias selain Yesus Kristus. Bahwa tidak ada Mesias lain kecuali Yesus di muka bumi ini sudah sangat terbukti kebenarannya, dan ketika bahkan bangsa Israel juga tidak dikecualikan ketika berkaitan dengan kebenaran ini, dan juga tidak ada Juruselamat yang lain juga bagi mereka.
Dengan demikian, bangsa Israel juga harus bertobat dari dosa-dosa mereka yang tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah(Jahweh), dan mereka harus percaya bahwa Yesus Kristus memang Mesias mereka yang sesungguhnya dan menerima hal ini sebagai kebenaran. Dengan sekali lagi menegaskan dan percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat yang sudah datang, bangsa Israel kemudian akan menjadi bangsa yang benar, yang secara rohani dipilih oleh Allah(Jahweh).
Bahkan sekarang, bangsa Israel masih menantikan Mesias yang agung, hebat, dan berkuasa yang bisa menyelamatkan mereka dari semua penderitaan dan kesukaran di dunia ini. Tetapi Yesus Kristus sudah datang ke bumi ini dalam rupa manusia sebagai Mesias dan sudah menyelamatkan mereka, yang tidak bisa menghindar dari penghakiman api, dari segala dosa mereka. Dengan demikian, mereka harus mengetahui kebenaran ini dan percaya di dalamnya. Bagi jiwa mereka, Yesus sendiri sudah datang ke bumi ini sebagai korban penghapus dosa yang sudah dijanjikan di dalam Perjanjian Lama, sudah menyelamatkan mereka untuk selamanya dari segala dosa mereka, dan sudah menjadikan mereka umat Allah(Jahweh) sendiri.
Yesus Kristus yang datang sebagai Juruselamat sudah menyelamatkan kita melalui Injil air dan Roh, kebenaran yang dinyatakan di dalam kain biru, kain ungu, kain kirmizi dan dari lenan halus yang dipintal benangnya. Dan Dia pasti akan memampukan kita yang percaya kepada hal ini untuk memerintah atas Kerajaan Seribu Tahun bersama dengan Dia. Setelah ini, Dia juga akan membuat mereka mengambil bagian di dalam Kerajaan Allah(Jahweh) yang kekal dan hidup selamanya dengan Allah(Jahweh) sendiri di dalam kebahagiaan dan kemuliaan. 
Dengan demikian, ketika kita masih ada di atas bumi ini, kita semua harus percaya kepada Injil air dan Roh dengan hati kita dan menjadi anak-anak Allah(Jahweh) sendiri. Hanya mereka yang percaya kepada Injil kebenaran ini yang bisa menjadi anak-anak Allah(Jahweh) yang tidak berdosa dan yang dijamin untuk menerima semua berkat yang menantikan mereka di kehidupan yang selanjutnya.
Haleluya! Saya mengucap syukur dengan iman kepada Tuhan karena memberikan kepada kita berkat rohani dari Surga. Tuhan kita berjanji bahwa Dia akan segera datang kembali; karena itu, datanglah, Tuhan!