Search

Khotbah-Khotbah

Pokok 3: Injil air dan Roh

[3-9] Mari Kita Melakukan Kehendak Bapa dengan Iman (Matius 7:21-23)

Mari Kita Melakukan Kehendak Bapa dengan Iman
(Matius 7:21-23)
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
 

MUNGKIN SAYA ORANGNYA. . . 

Apakah setiap orang yang mengatakan, “Tuhan, Tuhan” masuk ke dalam Kerajaan Surga?
Tidak. Hanya orang yang melakukan kehendak Jahweh.
 
Jahshua Kristus mengatakan, “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga.” Kata-kata itu menimbulkan ketakutan di dalam hati banyak orang Kristen, menyebabkan mereka berjuang keras untuk melakukan kehendak Jahweh. 
Banyak orang Kristen yang berpikir bahwa yang harus mereka lakukan untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga adalah percaya kepada Jahshua, tetapi Matius 7:21 mengatakan bahwa tidak semua orang yang mengatakan kepadaNya, ‘Tuhan, Tuhan,’ akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. 
Banyak yang membaca ayat ini kemudian berpikir, “Mungkin saya orangnya.” Mereka berusaha meyakinkan diri mereka sendiri, “Tidak, Jahshua pasti menunjuk kepada orang yang tidak percaya.” Tetapi hal itu tetap ada di dalam pikiran mereka dan senantiasa menggelitik mereka. 
Karena itu, mereka bergantung kepada bagian akhir dari ayat itu yang mengatakan, “melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga.” Mereka bergantung kepada perkataan, “melakukan kehendak BapaKu yang di sorga” dan berpikir bahwa mereka bisa melakukan hal itu dengan memberikan perpuluhan secara teratur, berdoa di waktu fajar mereka, berkhotbah, melakukan perbuatan baik, dan tidak melakukan dosa . . . dan mereka berusaha sangat keras. Itu membuat saya merasa kasihan kepada mereka. 
Banyak orang melakukan kesalahan karena mereka tidak memahami ayat ini. Karena itu saya ingin menjelaskan ayat ini secara jelas sehingga kita bisa mengenal kehendak Jahweh dan menjalani kehidupan yang demikian. 
Pertama, kita harus tahu bahwa kehendak Jahweh adalah agar AnakNya menanggung segala dosa semua manusia dan dengan itu membebaskan kita dari dosa. 
Dalam Efesus 1:5, ada tertulis, “Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Jahshua Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya.” 
Dengan kata lain, maksudNya adalah agar kita mengenai Injil sejati yang menjelaskan bahwa Jahshua Kristus menanggung segala dosa kita, dan dengan itu memungkinkan kita untuk dilahirkan kembali. Ia menghendaki kita dilahirkan kembali dari air dan Roh dengan menanggung segala dosa kita kepada AnakNya, Jahshua. Inilah kehendak Jahweh.
 

HANYA BERSERU, “TUHAN! TUHAN!”

Apa yang harus kita kenal ketika percaya kepada Jahshua?
Kehendak Bapa.
 
“Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga” (Matius 7:21). 
Kita harus mengerti kehendak Bapa dalam dua cara. Pertama, kita harus mengerti bahwa adalah kehendakNya kalau kita menerima pengampunan dosa dan dilahirkan kembali dari air dan Roh. Kedua, kita harus berusaha di atas dasar iman itu.
Adalah kehendakNya untuk membasuh segala dosa semua manusia di dunia ini. Iblis menjadikan kejatuhan nenek moyang kita Adam melalui dosa. Tetapi kehendak Bapa adalah untuk menghapuskan segala dosa manusia. Kita harus memahami bahwa bukanlah kehendak Bapa bagi kita agar kita memberikan perpuluhan dengan setia dan menaikkan doa pagi di waktu fajar, tetapi untuk menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Adalah kehendakNya untuk menyelamatkan manusia agar tidak tenggelam di dalam lautan dosa. 
Alkitab mengatakan bahwa tidak semua orang yang berseru, “Tuhan, Tuhan” akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Ini berarti bahwa kita tidak hanya harus percaya kepada Jahshua, tetapi mengerti apa kehendak Bapa bagi kita. Adalah kehendakNya untuk menyelamatkan kita dari segala dosa dan penghukuman neraka, dengan memahami bahwa dari apa yang terjadi kepada Adam dan Hawa berarti kita tidak bisa tidak hidup di dalam dosa. 
 


KEHENDAK JAHWEH 


Apakah kehendak Jahweh?
Untuk menjadikan kita anak-anakNya dan membebaskan kita dari dosa.

Matius 3:15 mengatakan, “Karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kebenaran.” Jadi merupakan penggenapan dari rencana Jahweh bahwa Jahshua datang ke dunia ini untuk menyelamatkan kita dari segala dosa kita. Kehendak Jahweh digenapi ketika Jahshua dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. 
Ia ingin menyelamatkan kita dan menjadikan kita anak-anakNya. Untuk itu, AnakNya harus menanggung segala dosa kita. Adalah kehendakNya untuk menjadikan semua manusia sebagai anak-anakNya. Karena itu Ia mengutus AnakNya sendiri untuk menanggung segala dosa manusia yang sudah jatuh ke dalam ikatan Iblis. Adalah kehendakNya untuk memberikan hidup AnakNya bagi semua manusia sehingga mereka bisa menjadi anak-anakNya. 
Ketika Jahshua dibaptiskan dan mati di Kayu Salib, kehendak Jahweh digenapkan. Juga merupakan kehendak Jahweh agar kita percaya bahwa segala dosa kita ditanggungkan kepada Jahshua ketika Ia dibaptiskan dan bahwa Ia menanggung penghukuman bagi segala pelanggaran kita melalui kematianNya di Kayu Salib. 
“Karena begitu besar kasih Jahweh akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal” (Yohanes 3:16). Jahweh menyelamatkan umatNya dari dosa. Untuk itu, hal yang pertama yang dilakukan Jahshua di dalam pelayanan umumNya adalah dibaptiskan oleh Yohanes Pembaptis. 
“Lalu Jahshua menjawab, kataNya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Jahweh.” Dan Yohanes pun menurutiNya” (Matius 3:15). Adalah kehendak Jahweh bahwa Jahshua datang ke dunia ini, menanggung segala dosa dunia melalui baptisanNya, mati di Kayu Salib, dan dibangkitkan.
Kita harus memahami hal ini dengan jelas. Banyak orang membaca Matius 7:21 dan berpikir bahwa merupakan kehendakNya bagi kita untuk melayani Tuhan, bahkan sampai kepada titik kematian, dengan menyerahkan semua harta milik duniawi kita untuk membangun gereja.
Saudara-saudara Kristen, kita yang percaya kepada Jahshua harus terlebih dahulu memahami kehendak Jahweh dan kemudian melakukanya. Sangat salah kalau anda memantapkan diri anda kepada gereja tanpa memahami kehendakNya. 
Orang bertanya kepada diri sendiri apa lagi yang bisa dilakukan kecuali hidup dengan iman di dalam gereja-gereja ortodoks. Tetapi saya sendiri mempelajari Kalvinisme di dalam Gereja Presbiterian dan bisa dibesarkan oleh ibu angkat yang sangat setia sebagaimana pendeta-pendeta veteran. Saya belajar di kalangan yang disebut sebagai gereja ortodoks. 
Rasul Paulus mengatakan bahwa ia juga bisa bermegah karena dilahirkan dari suku Benyamin dan belajar di Hukum Taurat di bawah bimbingan Gamaliel, yang merupakan rabbi yang sangat hebat pada masa itu. Sebelum Paulis dilahirkan kembali, ia sedang dalam perjalanan untuk menyerang orang yang percaya Jahshua. Tetapi ia menemukan iman di dalam Jahshua dalam perjalanan menuju ke Damsyik dan menjadi orang benar melalui berkat dilahirkan kembali dari air dan Roh. 
 


KITA HARUS MENGENAL KEHENDAK JAHWEH SEBELUM BISA MELAKUKANNYA 


Apa yang diperlukan sebelum kita percaya kepada Jahshua?
Kita harus mengenal kehendakNya.
 
Pengudusan kita adalah kehendak Jahweh. “Karena inilah kehendak Jahweh: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan” (1 Tesalonika 4:3). Kita tahu bahwa adalah kehendak Jahweh bahwa kita sepenuhnya dikuduskan melalui air dan Roh dan hidup dengan iman di sepanjang kehidupan kita. 
Kalau ada orang yang percaya kepada Jahshua tetapi masih memiliki dosa di dalam hatinya, ia tidak hidup dalam kesesuaian dengan kehendak Jahweh. Mengikuti kehendakNya membutuhkan pengudusan melalui keselamatan yang ditemukan di dalam Jahshua. Pengenalan akan hal ini adalah melakukan kehendak Jahweh. 
Kalau saya bertanya kepada anda, “Apakah anda masih memiliki dosa di dalam hati anda meski anda sudah percaya kepada Jahshua?” dan jawaban anda adalah ya, maka jelas bahwa anda belum mengenal kehendak Jahweh. Adalah kehendak Jahweh bahwa kita harus dikuduskan dan diselamatkan dari dosa kita melalui iman kepada air dan Roh.
Suatu saat ada seseorang yang memiliki anak-anak laki-laki yang taat. Suatu saat ia memanggil yang tertua, yang juga yang paling taat, serta mengatakan, “Anakku, pergilah ke desa yang di seberang ladang. . .” 
Sebelum ia selesai berbicara, anaknya berkata, “Ya, bapa” dan kemudian pergi. Ia tidak menunggu untuk mengetahui apa yang seharusnya dilakukannya. Ia langsung pergi begitu saja. 
Ayahnya kemudian berseru kepadanya, “Anakku, sangat baik dan benar bahwa engkau begitu taat tetapi engkau juga harus tahu apa yang aku kehendaki untuk kamu lakukan.” 
Tetapi anaknya mengatakan, “Baik sekali, ayah. Saya akan taat kepadamu. Siapa yang lebih taat dibanding dengan aku?” 
Tetapi tentu saja ia kembali dengan tangan kosong. Ia sama sekali tidak bisa melakukan apa yang dikehendaki ayahnya tanpa mengerti apa yang diinginkannya. Ia hanya taat secara buta.
Kita bisa menjadi seperti dia kalau kita tidak mengenal Jahshua Kristus. Banyak orang menyerahkan dirinya, mengikuti doktrin teologi, memberikan perpuluhan secara setia, berdoa sepanjang malam, berpuasa . . . semuanya dilakukan tanpa memahami kehendak Jahweh. 
Ketika mereka mati dengan dosa di dalam hati mereka, mereka ditolak di pintu surga. Mereka begitu semangat melakukan kehendak Jahweh tetapi tidak tahu apa yang sesungguhnya diinginkan Jahweh. 

Apa artinya melakukan kejahatan?
Percaya kepada Jahshua sebagai orang berdosa dan tidak mengenal Injil air dan Roh.
 
“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22-23)
Ada hal-hal yang Jahweh ingin kita lakukan dan ada iman yang Ia tuntut ada di dalam diri kita. Ia menghendaki agar kita percaya bahwa Jahshua menanggung segala dosa kita. Banyak nubuat, mengusir setan, dan melakukan keajaiban di dalam namaNya tanpa mengerti kebenaran air dan Roh.
Melakukan keajaiban berarti membangun banyak gereja, menjual harta miliknya untuk menyumbang kepada gereja, mempersembahkan kehidupan seseorang bagi Tuhan, di antara banyak hal yang lainnya. 
Untuk bernubuat di dalam namaNya berarti harus menjadi pemimpin. Orang-orang yang demikian adalah seperti orang Farisi yang memegahkan kehidupan yang sesuai dengan Hukum Taurat ketika mereka menyusahkan Jahshua. Ini juga terjadi di dalam diri yang disebut sebagai orang-orang Kristen ortodoks. 
Mengusir setan-setan berarti menunjukkan kuasa. Mereka begitu antusias di dalam iman mereka, tetapi Tuhan pada akhirnya akan mengatakan bahwa Ia tidak mengenal mereka. Ia akan bertanya kepada mereka bagaimana mereka bisa mengenal Dia ketika Dia tidak mengenal mereka.
Tuhan mengatakan, “Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!” Pada hari itu, banyak orang akan berseru kepadaNya, “Tuhan, saya percaya. Saya percaya bahwa Engkau adalah Juruselamat saya.” Mereka akan mengatakan bahwa mereka mengasihi Dia tetapi mereka memiliki dosa di dalam hati mereka. Tuhan menyebut mereka sebagai pembuat kejahatan (orang-orang berdosa yang belum dibebaskan) dan akan memerintahkan supaya mereka enyah dari padaNya. 
Pada hari itu, mereka yang mati tanpa dilahirkan kembali akan berseru kepada Jahshua. “Saya bernubuat, membangun gereja dan mengutus 50 missionaris di dalam namaMu.” 
Tetapi Jahshua akan berkata kepada orang-orang berdosa itu, “Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!” 
“Apa maksudMu? Tidakkah Engkau tahu bahwa saya bernubuat di dalam namaMu? Saya melayani di gereja selama beberapa tahun … saya mengajar orang lain untuk percaya kepadaMu. Bagaimana mungkin Engkau tidak mengenal saya?”
Ia akan menjawab, “Saya tidak pernah mengenalmu. Engkau yang mengaku mengenal Aku tetapi memiliki dosa di dalam hatimu, Enyahlah dari padaKu!” 
Adalah perbuatan kejahatan di hadapan Jahweh untuk percaya kepadaNya dengan dosa di dalam hati seseorang atau untuk percaya tidak sesuai dengan hukum keselamatanNya. Adalah perbuatan kejahatan untuk berusaha melakukan kehendakNya tanpa mengertinya atau tidak mengenal dilahirkan kembali dari air dan Roh. Juga merupakan perbuatan kejahatan untuk mengikuti Dia tanpa mentaati kehendakNya. Perbuatan kejahatan adalah dosa.
 


KEHENDAK JAHWEH DI DALAM ALKITAB 


Siapakah anak-anak Jahweh?
Orang-orang benar yang tidak memiliki dosa.
 
Adalah kehendakNya bagi kita untuk percaya kepada Injil dilahirkan kembali dari air dan Roh. Injil yang sejati akan menolong kelahiran kembali kita. Juga merupakan kehendakNya bahwa kita hidup bagi InjilNya sebagai anak-anakNya. Kita harus mengenal kehendak Jahweh, tetapi begitu banyak orang yang tidak mengenal Injil dilahirkan kembali dari air dan Roh. 
Ketika saya bertanya kepada orang-orang mengapa mereka percaya kepada Jahshua, banyak yang mengatakan bahwa mereka percaya kepada Jahshua supaya diselamatkan dari dosa-dosa mereka.
Saya bertanya, “Kemudian apakah anda memiliki dosa di dalam hati anda?”
Mereka berkata, “Tentu saja, saya memiliki dosa.”
“Kemudian, anda sudah diselamatkan atau belum?”
“Tentu saja sudah.”
“Bisakah orang berdosa yang memiliki dosa di dalam hatinya masuk ke dalam Kerajaan Surga?”
“Tidak, ia tidak bisa.”
“Kemudian, apakah anda akan masuk ke dalam Kerajaan Surga atau api neraka yang menyala?”
Mereka berkata akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, tetapi bisakah? Mereka akan masuk neraka. 
Beberapa orang berpikir bahwa karena mereka percaya kepada Jahshua, mereka bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga bahkan kalaupun mereka memiliki dosa di dalam hati mereka dan bahwa adalah kehendak Jahweh agar mereka melakukan hal itu. Tetapi Jahweh tidak bisa menerima orang-orang berdosa di dalam Kerajaan Surga. 
Apakah kehendak Jahweh? Dikatakan di dalam Alkitab bahwa kehendak Jahweh bagi kita adalah supaya kita percaya kepada AnakNya, percaya kepada berkat penebusan melalui baptisan Jahshua dan darahNya di Kayu Salib. 
Mereka yang percaya kepada berkat dilahirkan kembali dari air dan Roh menjadi anak-anakNya. Adalah kemuliaan bagi kita untuk menjadi anak-anakNya. Anak-anakNya adalah orang-orang benar.
Ketika Jahweh menyebut kita orang-orang benar, apakah Ia menganggap orang Kristen yang memiliki dosa sebagai orang benar? Jahweh tidak pernah berdusta. Jadi di hadapanNya, anda adalah orang berdosa atau orang benar. Tidak akan ada yang disebut sebagai ‘dianggap tidak memiliki dosa.’ Ia menyebut hanya orang-orang yang percaya kepada Injil air dan Roh sebagai yang disucikan.
 
Bagaimana kita menjadi anak-anak Jahweh?
Dengan menerima Injil air dan darah.
 
Karena Jahweh menanggungkan segala dosa manusia kepada AnakNya, bahkan AnakNya harus menanggung hukuman di Kayu Salib. Jahweh tidak akan pernah bisa mengatakan dusta. Ia mengatakan, “Upah dosa adalah maut” (Roma 6:23). Ketika AnakNya mati, kegelapan menyelimuti bumi selama tiga jam. 
“Kira-kira jam tiga berserulah Jahshua dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: JahwehKu, JahwehKu, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46).
Jahshua menanggung segala dosa dunia melalui baptisanNya untuk menyelamatkan semua manusia dari segala dosa mereka. Ia menanggung segala dosa manusia, mengerti bahwa Ia harus disalibkan dan ditinggalkan Jahweh, BapaNya. Karena itu Jahweh menghukum AnakNya bagi dosa-dosa yang ditanggungNya di Sungai Yordan dan memalingkan wajahNya dari AnakNya selama tiga jam. 
“Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Jahweh, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya” (Yohanes 1:12). 
Apakah anda anak Jahweh? Kita adalah orang yang dilahirkan kembali karena kita menerima Injil dilahirkan kembali dari air dan Roh. Mereka yang dilahirkan kembali dari air dan Roh adalah orang-orang benar. Sekatang kita sudah menjadi orang-orang benar. 
“Jika Jahweh di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31). Ketika seorang benar menyebut dirinya orang benar di hadapan Jahweh dan orang lain, orang-orang yang belum ditebus cenderung untuk menghakiminya. Karena itu Rasul Paulus mengatakan, “Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Jahweh? Jahweh, yang membenarkan mereka” (Roma 8:33). Jahweh menghapuskan segala dosa melalui Jahshua dan menyebut kita disucikan, orang benar, dan anakNya. Ia memberikan kepada kita hak untuk menjadi anak Jahweh yang dimuliakan.
Mereka yang dilahirkan kembali dari air dan Roh adalah anak-anakNya. Mereka hidup bersama Dia selamanya. Mereka tidak lagi sekedar ciptaan di dunia ini tetapi anak-anak Jahweh yang menjadi milik surga. 
Sekarang karena mereka adalah anak-anak Jahweh yang benar, tidak ada orang yang bisa menuduh mereka, menghukum mereka, atau memisahkan mereka dari Jahweh.
Kita harus mengenal Injil air dan Roh untuk bisa percaya kepada Jahshua. Kita harus mengenal Alkitab. Adalah sangat perlu bahwa kita tahu dan percaya kepada kehendak Jahweh untuk bisa melakukannya.
 


ADALAH KEHENDAK JAHWEH BAHWA ORANG BERDOSA DILAHIRKAN KEMBALI DARI AIR DAN ROH


Mengapa Jahweh mengutus AnakNya dalam rupa manusia yang berdosa?
Untuk menanggung segala dosa ke atas diriNya.

Adalah kehendak Jahweh bahwa kita menjadi orang-orang yang ditebus dan dilahirkan kembali dari air dan Roh. “Karena inilah kehendak Jahweh: pengudusanmu” (1 Tesalonika 4:3). 
Adalah kehendak Jahweh untuk mengutus AnakNya sehingga segala dosa dunia ditanggungkan kepadaNya dan kita bisa diselamatkan. Inilah hukum Roh yang memungkinkan kita dilahirkan kembali dari air dan Roh. Hal itu membebaskan kita dari segala dosa. 
Kita ditebus. Sekarang bisakah anda mengenali kehendakNya? Adalah kehendakNya untuk menebus kita semua. Ia tidak ingin kita berkompromi dengan dunia tetapi justru untuk hanya percaya kepada firmanNya dan hanya menyembah Dia. 
Juga merupakan kehendak Jahweh bahwa orang-orang yang dilahirkan kembali bersaksi tentang Injil dan hidup di dalam gereja, menyerahkan diri untuk pekerjaan membawa orang-orang lain kembali kepada Jahweh. 
Kita melakukan dosa bukan karena kita ingin, tetapi karena kita lemah. Tetapi Jahshua menanggung segala dosa itu. Jahweh menanggungkan segala dosa dunia kepada Jahshua melalui Yohanes Pembaptis. Ia mengutus AnakNya sendiri untuk tujuan itu dan membuatNya dibaptiskan oleh Yohanes. Kita diselamatkan melalui percaya kepada hal ini. Inilah kehendak Jahweh. 
 
 
ADALAH KEHENDAK JAHWEH AGAR KITA PERCAYA KEPADA JAHSHUA, YANG DIUTUSNYA 

Mengapa Jahshua datang dalam rupa manusia yang berdosa?
Untuk menanggung segala dosa manusia.
 
Alkitab mengatakan bahwa melakukan kehendak Jahweh adalah percaya kepada Dia yang diutusNya. “Lalu kata mereka kepadaNya: “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Jahweh?” Jawab Jahshua kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Jahweh, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Jahweh.” Maka kata mereka kepadaNya: “Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepadaMu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberiNya makan roti dari sorga”” (Yohanes 6:28-31). 
Orang mengatakan kepada Jahshua bahwa Jahweh memberikan sebuah tanda kepada Musa dalam perjalanan mereka ke Kanaan, memberikan manna dari surga, dan sebagai akibatnya mereka percaya kepada Jahweh (Yohanes 6:32-39). Orang-orang itu kemudian bertanya kepada Jahshua, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Jahweh?” 
Jahshua menjawab bahwa mereka harus percaya kepadaNya untuk bisa mengerjakan pekerjaan Jahweh. Kalau kita mau melakukan pekerjaan Jahweh, kita harus percaya kepada pekerjaan Jahshua Kristus. Adalah kehendak Jahweh agar kita tidak hanya percaya dan memberitakan Injil tetapi juga menghidupinya. 
Jahweh memerintahkan kepada kita, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Matius 28:19-20).
Jahshua dengan jelas memerintahkan agar kita dibaptiskan di dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Segala sesuatu yang dilakukanNya bagi Bapa dan Roh Kudus tercakup di dalam baptisanNya. Ketika kita memahami hal ini, kita bisa percaya kepada Jahweh dan melihat semua yang dilakukan Jahshua di dunia ini dan bagaimana Roh Kudus memberi kesaksian akan hal itu. 
Jahshua diutus oleh Jahweh untuk member kesaksian akan Injil air dan Roh. Karena itu hanya ketika kita percaya kepada firman Jahweh dan hamba-hambaNya kita bisa diselamatkan.
 


MELAKUKAN PEKERJAAN JAHWEH 


Apakah tujuan kehidupan kita?
Melakukan kehendak Jahweh dengan memberitakan Injil ke seluruh dunia.
 
Kalau kita mau melakukan pekerjaan Jahweh, kita harus terlebih dahulu percaya kepada Injil baptisan Jahshua dan kematianNya di Kayu Salib. Adalah pekerjaan Jahweh kalau kita percaya kepada Dia yang diutus Jahweh. Untuk bisa percaya kepada Jahshua, kita harus terlebih dahulu percaya bahwa Ia sudah menyelamatkan kita dengan air dan darah.
Kehendak Jahweh digenapkan di dalam kita ketika kita percaya kepada Jahshua dan memberitakan Injil. Dengan cara ini kita melakukan pekerjaan Jahweh. Ia mengatakan kepada kita bahwa hanya mereka yang percaya kepada berkat dilahirkan kembali dari air dan Roh bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga. 
Mari kita mengambil tempat kita di dalam Kerajaan Surga dengan mengenali kehendak Jahweh yang sebenarnya, dengan mengetahui dan percaya bahwa segala dosa kita ditanggungkan kepada Jahshua dengan baptisanNya, dengan hidup bagi pengembangan kerajaanNya, dan dengan memberitakan Injil sampai hari kematian kita. 
Saudara-saudara Kristen! Orang-orang yang percaya kepada Injil air dan Roh adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan Jahweh. Adalah pekerjaan Jahweh kalau kita percaya kepada Dia yang diutus Jahweh. Adalah melakukan kehendakNya untuk percaya bahwa segala dosa sudah ditanggungkan kepada Dia yang diutus Jahweh dan bahwa Jahshua Kristus adalah Juruselamat kita. 
Pekerjaan membebaskan manusia dari dosa sudah digenapkan ketika Jahshua dibaptiskan di Sungai Yordan dan mati di Kayu Salib. Hal yang kedua dari pekerjaan Jahweh adalah untuk percaya kepada Dia yang diutus Jahweh, untuk percaya kepada Juruselamat yang menanggung segala dosa dunia, dan untuk memberitakan Injil ke seluruh penjuru dunia. 
Sekarang kita yang dilahirkan kembali harus menjalani kehidupan dan memberitakan Injil ke ujung dunia.
“Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:21-22). 
Bagian ini dengan jelas mengatakan kepada kita siapa yang disebut orang-orang berdosa di hadapan Jahweh dan siapa yang ddisebut pembuat kejahatan. 

Kemanakah akhir dari orang-orang yang percaya kepada Jahshua tanpa memahami kehendak Jahweh?
Mereka masuk neraka.
 
Ada banyak orang yang tidak dilahirkan kembali di antara mereka yang berseru, “Tuhan, Tuhan.” Mereka merasakan sakit karena mereka masih memiliki dosa di dalam hati mereka. Karena itu mereka menangis kepada Jahweh, dan berseru, “Tuhan, Tuhan,” setengah mengeluh. 
Mereka percaya bahwa hati nurani mereka akan dibasuhkan kalau mereka berseru di dalam doa, tetapi itu mustahil karena dosa masih tetap ada di dalam hati mereka. Mereka berdoa di gunung, menangis dengan penuh kesedihan, seolah-olah Jahweh jauh dari mereka. Ketika kita tidak memiliki iman yang sempurna, kita cenderung berseru, “Tuhan, Tuhan” lebih sering lagi. 
Di beberapa gereja yang didalamnya anggota-anggotanya belum dilahirkan kembali, mereka berdoa dengan sangat antusias sampai mimbarnya roboh. 
Tetapi kita bisa melihat di dalam Alkitab bahwa tidak semua yang berseru, “Tuhan, Tuhan,” akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Hanya mereka yang percaya kepada Injil air dan Roh memiliki iman yang akan membawa mereka untuk melakukan pekerjaan Jahweh. 
Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa adalah kejahatan untuk menyebut nama seseorang dengan dosa di dalam hatinya. Pernahkah anda berada di sebuah pertemuan doa di gunung? Beberapa diakon wanita menangis dan menangis, menyerukan namaNya karena mereka belum bertemu dengan Jahshua di dalam kebenaran, dan belum menerima Roh Kudus di dalam hati mereka, dan belum dilahirkan kembali dari air dan Roh. Mereka menyerukan namaNya begitu bersungguh-sungguh karena takut mereka akan masuk neraka. 
Bayangkan kalau seseorang yang menyerahkan hidup sepenuhnya untuk melayani gereja sebagai missionaris atau pendeta pada akhirnya ditolak oleh Tuhan. Ditolak oleh orang tua atau pasangan hidupnya sudah cukup untuk menghancurkan hatinya, tetapi kalau ditolak oleh Jahweh, Raja di atas segala raja, Hakim atas jiwa kita, kemana ia akan pergi? 
Saya berharap bahwa hal ini tidak akan pernah terjadi kepada satupun di antara anda. Dengarkanlah dan percayalah kepada Injil air dan Roh. Adalah kehendak Jahweh bagi kita untuk dilahirkan kembali dan menjalani kehidupan di dalam Injil air dan Roh. 
Kita orang-orang Kristen harus percaya kepada Injil air dan Roh dan mendapatkan kekuatan dari kebenaran di dalam Alkitab. Hanya sesudah itu kita diselamatkan dari penghukuman Jahweh.